The GazettE adalah band visual kei yang terdiri dari 5 member, yaitu Ruki (Vo), Uruha (Gt), Aoi (Gt), Reita (Ba) dan Kai (Dr). di hari sebelumnya Live mereka di Yokohama ARENA baru saja selesai dan setelah hampir satu satengah tahun mereka merilis album ke-3 mereka “STACKED RUBBISH”. Sejak Formasi mereka 5 tahun lalu, the GazettE semakin memperluas kegiatanya. Saat ini Ruki sang Vocalist akan berbicara tentang bagaimana dia bertemu dengan member lainnya, tentang live pertama mereka dan juga tentang album baru dan kemudian akhirnya tentang tour mereka yang luar biasa.
■ aku ingin melakukan sesuatu yang lain dan berbeda. Aku prihatin dengan pandangan dan kurang sehatnya dunia
So-net: pada kesempatan seperti apa kau bertemu dengan para member?
Ruki:Asalnya kami adalah teman di live house local dan kami dari band yang berbeda. Mereka adalah teman dengan minat yang sama denganku. Jadi.. aku berada dalam band yang berbeda, lalu Uruha dan Reita dalam band yang sama. Dan kedua member yang lainnya dalam band yang berbeda. Kemudian awalnya Uruha dan Reita mengajakku untuk membentuk sebuah band, dan yang satu itu sekarang sudah bubar. Dan waktu itu kami berakhir dengan membentuk GazettE lalu memanggil seorang drummer [Yune] untuk bergabung dan mengajak Aoi. Seperti itulah…
So-net: heh, jadi band baru telah terbentuk! Jadi kau mengajak mereka dan kemudian mereka seperti, “ayo lakukan! Ayo lakukan!”?
Ruki: tidak seenteng itu karena kami mengatakan, “kami akan membuat band ini sebagai band terkahir kami”, jika itu tidak memungkinkan kami pikir kami akan berhenti nge-band. Karena saat itu kami akan membubarkan band yang luar biasa.
So-net:itu adalah kata-kata para member yang masuk dan bertemu satu sama lain di studio?
Ruki:. kami tidak benar-benar melakukan
pertemuan atau semacamnya, tapi karena kami punya rasa percaya diri, bahkan
jika kami tidak sukses kami pikir kami harus menjaga kata-kata kami. Jika band
kami tidak melejit aku ingin terus menjaga untuk selalu menjadi band yang
keren. Objek band adalah agar bisa melihat dan ingin berada di dalamnya. Itulah
yang aku pikirkan sejak saat itu.
So-net: adakah band yang mempunyai music atau lainnya yang menginspirasimu?
Ruki: Pertamanya adalah “LUNA SEA” dan aku mengagumi “X”. ketika aku melihat “LUNA SEA” aku ingin membuat band yang keren. Itulah yang kupikirkan. Waktu itu tidak ada kata seperti “Visual kei”. Yang ada hanya perasaan jelek dan keanehan.
So-net: aku mengerti. Perasaan keanehan?
Ruki: Diantara music rock aku pikir aku ingin ber-visual kei, bagaimanapun aku juga ingin melakukan sesuatu yang lain dan berbeda. Seperti, kami ber-make up, itu karena pandangan dunia dan perasaan keanehan. Aku melihat ranking chart di televisi, dan tiba-tiba diantara J-POP “LUNA SEA” muncul, perasaan yang aneh dan terkejut itu luar biasa. Untuk “X” ada perasaan sebagai fan dan untuk “LUNA SEA” ada perasaan acuh tak acuh. Itu adalah petualangan. Aku tertipu. Aku juga berpikir bahwa aku ingin ke waktu itu ah, itu bagian inti. Aku bahkan tak pernah lupa itu sampai sekarang. aku.. umm.. akankah hanya disebut visual kei? Karena itu dengan kemauan dan juga peringkat yang meningkat. Lingkungan yang mengelilingi kami seharusnya bagus ya kan? Menurutku.
So-net: kau melihat “LUNA SEA” dan ingin membuat band. Ketika kau berpikir begitu, apakah kau ingin ngeband secepatnya?
Ruki: umm… waktu itu ada sebuah festival kebudayaan di SMP yang berhenti. Setelah itu aku menjadi murid SMA dan berada dalam band music hardcore. Kemudian, aku menerima dukungan dari sekolah SMP temanku dan aku dipanggil oleh temanku. Waktu itu aku adalah seorang drummer. Ini dalam visual kei, ini benar-benar keren. Ya kan? Umm ya dari awal aku suka bernyanyi dan aku juga menulis lirik tapi ketika aku menunjukannya pada Uruha dia seperti, “kau tidak ingin menjadi vocalist?” sekarang aku pikir, baguslah aku berhenti menjadi seorang drummer (tertawa)
■ sejak permbentukan band, aku membuat tingkat kepuasan Live menjadi penting
So-net: Dua bulan setelah pembentukan GazettE kalian melakukan Live pertama kalian.
Ruki: kami memiliki sekitar 3 lagu dulu, dan memainkanya di acara live kami rasa tak apa.
So-net: adakah band yang mempunyai music atau lainnya yang menginspirasimu?
Ruki: Pertamanya adalah “LUNA SEA” dan aku mengagumi “X”. ketika aku melihat “LUNA SEA” aku ingin membuat band yang keren. Itulah yang kupikirkan. Waktu itu tidak ada kata seperti “Visual kei”. Yang ada hanya perasaan jelek dan keanehan.
So-net: aku mengerti. Perasaan keanehan?
Ruki: Diantara music rock aku pikir aku ingin ber-visual kei, bagaimanapun aku juga ingin melakukan sesuatu yang lain dan berbeda. Seperti, kami ber-make up, itu karena pandangan dunia dan perasaan keanehan. Aku melihat ranking chart di televisi, dan tiba-tiba diantara J-POP “LUNA SEA” muncul, perasaan yang aneh dan terkejut itu luar biasa. Untuk “X” ada perasaan sebagai fan dan untuk “LUNA SEA” ada perasaan acuh tak acuh. Itu adalah petualangan. Aku tertipu. Aku juga berpikir bahwa aku ingin ke waktu itu ah, itu bagian inti. Aku bahkan tak pernah lupa itu sampai sekarang. aku.. umm.. akankah hanya disebut visual kei? Karena itu dengan kemauan dan juga peringkat yang meningkat. Lingkungan yang mengelilingi kami seharusnya bagus ya kan? Menurutku.
So-net: kau melihat “LUNA SEA” dan ingin membuat band. Ketika kau berpikir begitu, apakah kau ingin ngeband secepatnya?
Ruki: umm… waktu itu ada sebuah festival kebudayaan di SMP yang berhenti. Setelah itu aku menjadi murid SMA dan berada dalam band music hardcore. Kemudian, aku menerima dukungan dari sekolah SMP temanku dan aku dipanggil oleh temanku. Waktu itu aku adalah seorang drummer. Ini dalam visual kei, ini benar-benar keren. Ya kan? Umm ya dari awal aku suka bernyanyi dan aku juga menulis lirik tapi ketika aku menunjukannya pada Uruha dia seperti, “kau tidak ingin menjadi vocalist?” sekarang aku pikir, baguslah aku berhenti menjadi seorang drummer (tertawa)
■ sejak permbentukan band, aku membuat tingkat kepuasan Live menjadi penting
So-net: Dua bulan setelah pembentukan GazettE kalian melakukan Live pertama kalian.
Ruki: kami memiliki sekitar 3 lagu dulu, dan memainkanya di acara live kami rasa tak apa.
So- net: Kemudian 3 bulan setelah pembentukan kalian merilis maxi single “Wakaremichi”. Dua bulan setelahnya kalian melakukan One-man kalian di panggung. Band kalian benar-benar tumbuh dengan langkah cepat.
Ruki: Awalnya hanya ada 6 orang fans. Setelah kami merilis “Wakaremichi” mereka bertambah. Bagaimanapun… ada sekitar tidak lebih dari 50 orang. Dan seperti yang kami duga ketika kami melakukan live di AREA (Takadanobaba AREA) tetap saja tidak penuh.
So-net: 6 orang? itukah hal yang benar-benar kau ingat?
Ruki: Aku ingat (menjawab dengan cepat) karena aku menangani semua reservasi menejemen oleh diriku sendiri. tapi 6 orang tidaklah begitu buruk. Aku sungguh percaya diri bahwa kami akan terjual.
So-net: Kemudian setelah kalian mondar mandir kesana kemari kalian datang ke Yokohama ARENA, benar.
Ruki: kami sedikit mondar mandir dulu (tertawa)
So- net: Yahahah…tapi kalian ingat saat kalian hanya memiliki 6 fans, dan Yokohama ARENA kalian terjual habis setela beberapa tahun. Menurutku pastilah ada perasaan yang benar-benar mendalam…maaf, hanya kesanku.
Ruki: (tertawa) tapi ini sungguh hanya akhir-akhir ini. itu seperti aku datang untuk memasteri kehidupan biasaku. Di waktu waktu yang lalu aku sering memikirkan hal-hal seperti berapa banyak orang yang datang dan semacamnya. Sekarang, daripada memikirkan jumlah orang yang datang, lebih hebat untuk berkata “hari ini kami akan melakukan Live yang bagus”. Aku rasa itu lebih bernilai. Secara bertahap saat nama band mulai membesar, jadi kami tidak hanyut. Kami tidak suka band cepat hanyut. Itulah apa yang aku lindungi. Sekarang, tidak ada garis ikatan antara mayor dn indie. Baik kami punya produser atau tidak, seperti apapun pesan yang ingin kusampaikan, seperti apapun lagu yang ingin kubuat, aku melakukannya bersama yang lainnya (tertawa)
So-net: aku mengerti. karena kita hanya bicara tentang membuat music bersama yang lainnya, bisakah kami menerima sedikit perkenalan member lain dari Ruki-san?
Ruki: itu sulit, Uruha dan Reita seperti kakak bagiku. Mereka mempunya moral yang luar biasa, mereka muncul sebagai anak yang baik. Aoi-kun adalah…dia seperti bagaimana kelihatannya. Centil… dia seperti benar-benar mencintai the GazettE. Kai-kun adalah mood-maker. Dia selalu tertawa. Diantara member yang lainnya dia muncul paling belakangan. Semua orang kadang egois. Jika aku mengatakannya dari sudut pandang kemanusiaan atau sains, Uruha dan Kai, dan kemudian si bijak Reita tercinta mungkin tipe yang manusiawi. Aoi dan aku lebih ke tipe sains. Tapi sebagaimana semuanya hidup dengan emosi, ketika ada perasaan seperti ketika ada sesuatu hal yang bisa kumengerti dengan baik, itu akan menjadi perasaan seperti, “mm aku tahu” dan aku mengerti (tertawa)
■ Kami tak punya pilihan tapi membuat CD sebagai material untuk melakukan Live. CD bukanlah segalanya, Live adalah segalanya.
So- net: Aku sudah mendengarkan “STACKED RUBBISH” dan aku penasaran akan seperti apa lagu-lagu itu jika dibawakan di Live. Aku benar-benar tak sabar dengan itu.
Ruki: Lagu-lagu kami sangat berbeda antara kalian mendengarkannya di CD dengan ketika di Live. Diantara para fans ada beberapa yang berpikir bahwa lagu-lagu kami tidak sama dengan di CD juga ada orang yang berpikir itu tidak menyenangkan. Bagaimanapun kami berbeda. Tapi berpikir bahwa di CD kau hanya bisa melakukan hal yang kau bisa dengan hanya sebuah CD, dan ketika di Live kalian hanya bisa melakukan apa yang bisa dilakukan di Live.karena itu kupikir sebuah CD adalah kepuasan, walaupun itu tidak sebagus ketika di Live. Karena aku selalu mempertimbangkan Live ketika aku membuat CD, jika aku rasa lagu seperti itu tidak cukup, aku akan membuat lagu sejenis.
So-net: Aku mengerti. Beberapa waktu lalu kalian berhasil melakukan hal dalam CD yang hanya tak bisa dilakukan dalam CD. Dan meski kalian mengatakan itu, tentunya lagu “CALM ENVY” dan “GENTLE LIE” yang mempunyai nuansa halus, itu yang paling top, benar?
Ruki:benar
So-net: tidakkah suara yang cakaran dari saat ini tidak terlalu berbeda?
Ruki: Aku asalnya suka punk dan lagu pop. Seperti Safety Zone atau Sadamashi-san. Aku juga suka Folk. Saat pembentukan band, tune adalah tentang taste pilihan masing-masing. kami membangunnya, jadi semua orang menambahkan sound yang mereka suka. Hasilnya, kurasa itu berbuah seperti pada umumnya. Hal ini tidak dilakukan secara sadar.
So-net: Aku rasa lagu-lagu itu seperti beat shuffle, “GANJISU ni akai bara” adalah lagu yang super pop-rockish.
Ruki: aku hanya ingin membentuk sesuatu yang kurasa keren, hasilnya adalah berbagai jenis lagu. Tanpa diduga music the GazettE saat ini jadi seperti ini. itu yang kurasakan. Hanya dalam album ini, kalian tidak akan bisa mengenal the GazettE. Aku tidak berpikir akan ada orang yang tahu.
So-net:.jika kalian melakukan hal yang berbeda, ketika kalian memberikan semuanya = the GazettE. Dapat dikatakan begitu?
Ruki: itu benar. Tidak ada semacam arahan untuk band karena kupikir aku ingin melakukan hal yang berbeda. Aku agak tidak suka saat sebuag genre melekat dengan band kami. Misalnya seperti Gothic-kei, kami tidak bisa melakukan apa-apa , ini membosankan. The GazettE bukan hanya rock atau pop, kami adalah band yang aneh (tertawa)
So-net: Aku mengerti. Karena itu kalian sering memainkan bagian masing-masing. kalian akan mendengarkan hal kecil dan itu akan menjadi kebiasaan.
Ruki: (tertawa) benar. Saat ini kami melakukan hal-hal seperti mengaransemen dan pengarahan yang berlawanan dengan lagu-lagu bersama-sama. Selalu, ketika seperti itu, semua orang akan melakukan apa yang mereka suka dan mengatakan “ini tidak cocok dengan lagu ini” dan tidak setuju. Dan berdasarkan taste akan melodi, jika tidak ada yang tersisa di telinga dan jika itu tidak disukai, ini tidak akan dirubah dari awal. Lalu saat ini kami mempunyai penguasaan dari orang –orang di luar negeri, bagaimanapun itu berubah seluruhnya, bass/suara yang rendah sangat efektif dan bagus. biasanya, seperti orang-orang yang ber-R&B dan HIP HOP , tapi genre-nya benar-benar berbeda (tertawa) aku harus melakukan itu dengan perasaan bahwa aku tidak tahu banyak, aku senang dengan hasilnya.
So-net: setelah merilis album, kalian melakukan tour yang panjang “the GazettE TOUR 2007-2008 『STACKED RUBBISH』Pulse Wriggling To Black 01・02"
Ruki: Tour selanjutnya akan singkat, tentu saja yang singkat satu itu tidak ada. Meskipun begitu, tour selanjutnya akan menjadi tour kami yang panjang sampai kami mati. Itu adalah perasaan sebuah Hall dan tempat live. Aku berpikir bahwa aku ingin melakukan sesuatu yang benar-benar berbeda dari hal yang telah aku lakukan sampai sekarang. itu adalah perasaan yang lebih kuat.
So-net: Kami tak sabar untuk melihat bagaimana lagu-lagu dari album ini akan membesar selama tour.
Ruki: The GazettE adalah Live band. Jika ada kesadaran seperti itu, aku rasa itu normal. Kami tak punya pilihan tapi membuat CD sebagai material untuk melakukan live. CD bukanlah segalanya, Live adalah segalanya. Silahkan agar jangan sampai ketinggalan untuk datang ke Live kami.
-----------------------------------------------------------------
Again!!! Interview jadul XD maaf ada
beberapa yang saia sendiri tidak mengerti apalagi yang baca wkwkwk itu
keterbatasan saia.
Yep! Yep! Itulah perbedaannya XD
jika di Indonesia suatu band melakukan konser untuk mempromosikan
album/singlenya maka di Jepang (the GazettE) mengeluarkan album untuk
mempromosikan live mereka agar orang –orang ingin menonton dan penasaran
seperti apa lagu yang didengar di CD jika dibawakan di Live. Terlalu banyak
pembajakan ne… CD bisa dibajak tapi Live konser…tentu saja tidak bisa!!! XD
English Translation : Hakitarun @LJ
Indonesian Translation : by me (Rukira Matsunori)
woow aku baru baca interview ini xD
ReplyDelete