Author : Rukira Matsunori
rated : T aja (15+)
genre : gajeromance/ school/ B.L
fandom : the GazettE
pairing : Reituki / KiRei wuekekek
chapter : 02
warning : ABAL!!!
note : tau ah~ XD
Step 2 : trouble?
(-.(-.- )-.-)
->>Pelajaran Matematika<<-
sret... sret... Kamijo selesai menulis soal matematika di papan tulis, "baiklah, siapa yang mau mengerjakan. Ayo ke depan!!!" *nada berwibawa*
"RUKI!!!!", Reita tereak pake toa, sambil nunjuk-nunjuk Ruki. Yang ditunjuk justru memelototinya.
"oke Ruki, ayo ke depan!", perintah Kamijo agak maksa
"ano~ tapi, Sei.."
"Ke depan!!!!" *melotot*
Akhirnya Ruki pun terpaksa ke depan, walaupun dia udah pasti gak bisa ngerjain. 'awas lu nosebaaaaaand!!', Ruki ngedumel sambil jalan ke depan kelas.
"WOOOOO~ Ruki gue itu hyahahahahah", Reita bangga, ketawa nepuk nepuk punggung Kai, "kyakak LOP YU PUUUL"
BLETAK! Dan Reita sukses tepar di tempat, dilempari papan tulis ama Kamichuu sensei.
xxxx
->>Pelajaran B.Inggris<<-
"Suzuki, coba beri contoh kalimat aktif dan fasif bentuk present!"
"Osh!", Reita berdiri dari bangkunya dengan percaya diri, mengedipi Ruki sedikit, membuat makhluk mini itu mendadak mual, "kalimat aktif : Ruki loves Reita, pasifnya : Reita is loved by Ruki Hehe", Reita ngacungin dua jarinya ke arah Ruki, kembali duduk di bangkunya masih dengan percaya diri. Gak perduli semua anak anak sekelas menyorakinya.
"baiklah, sekarang siapa yang mau ngasih contoh bentuk past?"
"SAYA!!!", Ruki mengangkat tangan setinggi-tingginya.
"iya, silahkan Matsumoto!"
"Suit.. Suit!!", Reita semangat suit-suit, "mau bales dia haha", Reita nepuk nepuk meja berisik. Kai hanya bisa bersabar sebagai teman sebangkunya.
"I kicked Reita...., Reita was kicked by MEE!!!"
@.@ <-Reita melongo
"WAKAKAKAKAKAKAKAKAK!!!", mendadak kelas ribut
xxxx
->>Pelajaran Sejarah<<-
Gackt sensei meletakan buku-bukunya di atas meja guru, "baiklah, kita bahas apa hari ini?"
"bahas Ruki" Semua mata anak anak sekelas serentak mengarah ke arah Reita yang cuma cengar cengir ngehe.
'si pesek, apa apaan sih?', Ruki ngebatin.
Gackt gak menanggapinya, "minggu kemarin kita belajar tentang apa? Ada yang masih ingat?", Gackt mulai berdiri dari bangkunya, berjalan ke arah bangku murid-murid.
"tentang Ruki hho~ ^0^a"
Gackt mengabaikan, "ada yang masih ingat?"
"Ruki...", Reita dadah dadah ke arah Ruki. Namun yang bersangkutan malah melemparinya dengan gulungan kertas, merasa risih.
--berhentilah bersikap kekanak kanakan^^~~SAYANG....--
serrrr~ darah darah dari kaki Reita mendadak serasa naik ke wajahnya setelah membaca pesan singkat dari Ruki. "HUWAAAAA~ sayang katanya", Reita mukul-mukul punggung Kai, menyembunyikan wajahnya. Beberapa detik kemudian makhluk bernoseband itu jambak jambak rambut Kai, karena Kai tidak membuatnya nyaman wkwk
Ruki memegangi kepalanya stress melihat tingkah Reita. Usahanya membuat makhluk itu diam, tak berhasil. Tingkah Reita malah semakin menjadi-jadi.
"eh, gimana balesnya nih?", Reita nyikut-nyikut Kai
"ee--", Kai nyikut Reita balik.
"Lu apaan sih? Ini gimana ini?"
"sensei", bisik Kai
"Apa sih? Masa bales 'sensei', yang be--", reita ngedadak merasa atmosfernya kagak enak. Ia gak nyeleseian kata-katanya, lalu mengangkat wajah.Gackt sensei udah berdiri di samping bangkunya tersenyum. "eee--hee^^", Reita nyengeh
"uke-chan...^^", Gackt tersenyum maksa, "KELUAR!!!!!"
GLOMBRANG!
(-.(-.- )-.-)
Reita melewatkan dua jam pelajarannya dengan selonjoran di atap sekolah menikmati sinar matahari sambil ngebayangin Ruki bersandar dipundaknya. SALAH!!! Dia yang bersandar di pundak Ruki wkwkwk....
tiba-tiba mimik wajah Reita berubah cemberut, Reita tak mengeluh saat Gackt mengusirnya dari kelas, ataupun pada teman teman sekelasnya yang menertawakannya. Tapi Reita agak kesal, saat ia diusir, Ruki malah tersenyum melambaikan tangannya kelihatan sangat senang dengan ketidak beradaannya. Reita semakin merengut, apa boncel itu sangat merasa terganggu dengan keberadaannya?
Bel istirahat tiba-tiba berdering amat nyaring, membuyarkan pikiran-pikiran Reita tentang semenya XD. Reita bangkit berdiri untuk kembali ke kelasnya, sebelum itu ia menyempatkan diri dulu buat nempel di dinding *maksud?* Beberapa detik tubuh Reita nemplok di tembok, rupanya ia dapat ilham. Reita mengeluarkan hapenya menghubungi seseorang.
"Moshi-moshi^^"
'SIAPA NIH?' *nggrowl*
Reita ngejauhin hape dari telinganya, "eh busyet, biasa aja dong cel..."
'SAPE LU? NOMORNYA PRIVATE NIH'
Reita melototin layar hapenya, ternyata dia lupa belum rubah setting panggilannya. Kemaren kemaren kan dia pake hapenya buat jailin Ruki, lagi gak ada kerjaan dia. "Hehe.. Masa gak kenal suara sexy begini.."
'UKE-CHAN!'
"iya, gak usah tereak napa? Ruk jemput gue lah ^O^", Reita manja manjain suara *tabok*
'jemput? Emang lu dimana?'
"di atap", Ruki gak tau Reita udah senyam senyum najong. Inilah ilham yang di dapat Reita, -menguji seberapa peduli pasanganmu terhadapmu?-
'emang lu gak bisa balik sendiri? Gue lagi ngerjain tugas nih'
"gak bisa, gue pengen lu jemput Ruk", nada melas
'ogah ah, emang gue pembokat lu, jempat jemput jempat jemput', suara ruki ngedumel
tut.. tut.. tut..
"........"
KRIIIIIKKKKKKKkkkk~ Reita gesekin ujung-ujung kuku jarinya ke dinding, "BONCEL SIALAN!! kalau lu bukan Matsumoto Takanori, udah gua lempar ke zimbabwe", Reita gregetan, gemeretakin giginya. "udah gue bilang juga dia kagak cocok jadi seme, cocokan gue kamana mana", Reita ninju-ninju udara(?), bener-bener orang yang banyak waktu luang( -.-)
"balik ah", makhluk bernoseband itu hendak melangkah menuju pintu ke bawah, namun telinganya seperti mendengar suara langkah dan suara dua manusia yang tampaknya asik mengobrol menuju ke atap tempatnya berdiri.
"lihat, bagus kan?" "benar, aku tidak pernah ke sini sebelumnya"
"haha kau terlalu sibuk dengan pekerjaanmu. Padahal kau kan kepala sekolah, tapi tidak tau tempat sebagus ini"
"haha..."
dua manusia gak kenal umur *dan gak tau malu* itu tiba-tiba menghentikan obrolan mereka. Dan saling bertatapan mesra, membuat orang yang melihatnya jadi kebelet. Kagak asik banget dah pokoknya liat manusia yang udah bau tanah romantis-romantisan. Itulah yang dipikirin Reita, yang lagi ngumpet dibalik tong sampah guede yang ada di atap.
"bener gak suka ada murid kesini?"
"tenang aja, saya jamin 100% pak kepala sekolah"
"haha gak usah seformal itu Gackt sensei, sekarang kita berada dalam tingkat derajat yang sama", ucap Hyde sambil maenin dasi Gackt malu-malu.
"boleh saya mengecupmu?", tanya Gackt dengan penuh rasa kehormatan.
"dengan senang hati :)"
Dan dimulailah pencemaran mata itu, terjadi tepat di depan mata Reita yang cuma melongo aja sambil ngintip gitu. Awalnya cuma kecupan biasa tapi lama lama bringas juga sensei itu wkwk
Reita bingung tontonan gratis ini anugerah atau kutukan? Reita tau guru dan kepala sekolah itu memang sejak dulu digosipin punya hubungan khusus, tapi melakukan hal tidak senonoh seperti itu di depan murid? Sama sekali tidak pernah terpikirkan oleh Reita. *dia sendiri yang ngintip sebenarnya*
(-.(-.- )-.-)
"bentar ya Kai", Ruki menepuk bahu Kai yang lagi asik ngerjain tugas.
"eh, mau kemana Ruk?"
"Ke atap sebentar"
"tugasnya?"
"nanti dilanjutin, buat minggu depan ini, jaa~", Ruki berlari ke luar kelas. Kai hanya mengangkat alis beberapa saat lalu kembali lanjut menyelesaikan tugasnya. Tapi tiba-tiba aktifitas Kai berhenti, kalau Ruki gak ada mana bisa dia nyelesein tugas sendiri? Dia kan nyontek punya Ruki. . . .
Ruki berjalan melewati koridor sekolah menuju atap. Mata Ruki tak hentinya memicing, setiap melihat dua pasang laki-laki tengah bersenda gurau dengan akrab, bahkan mungkin mesra? Disepanjang koridor yang dilaluinya. Ruki tau sekolah PSC ini memang sudah tercemar dengan banyaknya cowok cowok gak lurus alias bengkok(?), memilih pacaran dengan sejenis daripada harus repot repot loncat loncat ke gedung puteri, menantang bahaya. Mungkin Ruki lah satu-satunya cowok normal di sekolah ini, ya.. Dulu! Karena sekarang dia pun adalah salah satu dari mereka, padahal sebelumnya Ruki sering mengatakan dengan bangga 'aku straight!', tapi sekarang. . . . tidak lagi. Dan itu karena si noseband Reita :<
Ruki menghentikan langkahnya, merasakan hapenya bergetar. Buru buru ia merogohnya
-PRIVATE NUMBER-
'Pasti si Reitong', batin Ruki. "IYA GUE JEMPUT NIH", Ruki Nge-growl
'hee?'<- kaget
eh? Ruki mengerutkan dahinya. Suara yang ia dengar dari seberang sana bukan suara falsnya(?) Reita. Suaranya sedikit.... Imut? "ano~ siapa ini?"
(-.(-.- )-.-)
"sebentar lagi anak-anak masuk kelas, kau ada jadwal mengajar?"
"iya, tapi sebentar lagi saja", ucap Gackt disela sela serangannya mengecup-ngecup kecil leher atasannya.
"Mau kupotong gajimu?"
Gackt menyeringai,"saya tidak keberatan jika anda yang melakukannya Hyde-sama" Hyde mulai merasa sedikit kesal dengan pembangkangan(?) bawahannya itu,
"waktunya mengajar anak-anak Gackt sensei, ini perintah!!", Hyde menekankan suaranya pada kata kata terakhir
"oh, baiklah", Gackt akhirnya menyerah, merasa Hyde sudah mulai kembali menjadi kepala sekolahnya, bukan Haido-channya lagi XD
Setelah melakukan perdebatan kecil yang gak penting, Guru dan kepala sekolah itu akhirnya memutuskan untuk turun dari atap. Beberapa detik mereka menghilang, nongol lah makhluk bernoseband dari balik tong sampah. Matanya berkedip kedip slow motion. Tubuhnya udah lemes aja ampir ambruk,
"gile! Real emang beda wkwkwk" Reita nepuk nepuk bokongnya, melakukan beberapa peregangan kecil sebelum kembali ke kelas. Tidak lupa nemplok dulu di dinding *stress -.-*
"woaaaah!" *nguap* , "oke, waktunya balik ke kel--------Ruki?0.0"
"iya gue T_T"
"kok di sini?0.0"
"kan lu yang nyuruh!"
"gue pikir gak datang", Reita mulai melangkah mendekati Ruki yang berdiri depan pintu menuju ke bawah
"lu sih gak balik balik", Ruki mendengus
"hoh? Lu kangen ya?0w0"
BLETAK!!!!
"buruan balik! Nanti keburu ada Guru!", Ruki nyeret nyeret Reita yang mengaduh kesakitan, megangin kepalanya yang di-slap Ruki.
"iyaiya~ bentar dong cel"
"apa lagi??! Pesek lu ah!", Ruki ngedumel
"GAK USAH NGEMENG PUSAK PESEK DONG BONCEL!!!", Reita tersungging *tersinggung* dower dowerin pipi Ruki
"IYA TERUS APA?!"
"......."
"APAAAAAA??", Ruki udah greget
"ano~ Kita kan udah berdua kayak gini, masa mau disia-siain gitu aja?"
T_T <- ruki
"Sebagai tanda kita udah jadian, bolehkan gue kisu lu?^o^a", pikiran Reita udah teracuni tontonan gak senonoh guru dan kepala sekolahnya tadi.
"KAGAK!!"
")@0@(", Reita shocking!
Ruki menarik kerah baju Reita yang lagi mangap, hingga makhluk bernoseband itu agak membungkuk, "yang ada juga gue kisu lu", tambah Ruki, "inget gue SEME!!!", ujarnya mantap. Reita cengok beberapa detik. Kenapa boncelnya itu selalu menyangkut-nyangkutkan hal begini(?) dengan kedudukan mereka, tampaknya Ruki bangga sekali dengan gelar 'Seme'-nya.
"Terus lu kapan mau kisu gue? DX"
"ya... Kapan aja kalau gue mau =3=", Ruki melepaskan kerah seragam Reita
"kalau lu mau itu kapan? DX", Reita guncang-guncang tubuh mungil Ruki
"Kenapa sih? Gak sabaran amat. Pokoknya lu sikat gigi aja yang rajin! Ntar gue kisu", Ruki melengos
"......." *Reita loading*
"HAH SIALAN!!", Reita sedikit berlari mengejar Ruki yang udah mulai menuruni tangga, lalu jambak jambak rambut Ruki dari belakang. Mereka pun akhirnya kembali ke kelas sama-sama walau sebelumnya mereka sempat terlibat baku hantam(??!) selama diperjalanan menuruni tangga dari atap.
Singkat kata singkat cerita *alur cepet XD* --------->>> 117 jam kemudian..... *gak usah dipikirin berapa hari*
"OHAYOU MINNACHAN!!!^0^PAPA IS COMING ♥ ", Reita datang-datang langsung merentangkan tangannya dengan percaya diri di depan kelas, membuat teman teman sekelas spontan menyorakinya dengan beberapa lemparan buku dan sepatu.
Kai udah ngangkat bangkunya buat ngelempar Reita namun buru-buru ditahan anak anak sekelas. Tentu saja.. Karena itu berbahaya.
Tiap pagi Reita udah terbiasa dengan keributan seperti ini, ada kepuasan tersendiri bagi si noseband itu saat dirinya menjadi bahan perhatian orang orang disekelilingnya, sekalipun itu jadi bahan tertawaan.
Reita melirik seorang pemuda mini yang tampak asik dengan handphonenya. Dialah satu satunya makhluk di kelas itu yang membuat Reita merasa dirinya tak cukup menarik, pagi ini.
"ohayou Ruchan", Reita pencet-pencet idung Ruki
"Eh?! Apaan sih? Ah!", protes Ruki sambil menepis tangan Reita
"serius amat=3= smsan sama siapa? Lu selingkuh dibelakang gue ya?"
"HEEEEEEEEE?!", Ruki berdiri dari bangkunya tergesa-gesa, "bi-bicara apa lu noseband? Mana mungkin!"
"........"
"ngaco ah!", Ruki mendengus kembali duduk di bangkunya.
"hohoho~ bercanda, mana mungkin lu selingkuh", Reita nyolek dagu Ruki, "anak kecil belajar selingkuh? Apa kata dunia? Wekwekwekwek", Reita tertawa bebek, Ruki langsung nyekek-nyekek lehernya.
(-.- )
( -.-)
(-.- )
Reita menarik sebuah bangku memposisikannya terbalik disebelah Ruki setelah sebelumnya menendang sang mpunya a.k.a Kaichuw yang lagi asik ngerjain tugas tata boga.
"ada PR gak?", tanya Reita basa busuk *BASI!!!* sambil senyam senyum. Meletakan kedua lengan disandaran kursi sebagai penyangga dagunya.
"jah baru nanya sekarang", Ruki mendengus tanpa mengalihkan pandangan dari hapenya.
"gue kan sibuk gak sempet mikirin gituan-3-", Reita monyong-monyong(?)in bibir.
Ruki melirik ke arah Reita sedikit, "gituan? Sibuk apaan lu?", tanya Ruki ketus lalu kembali fokus ke handphonenya.
"hmm~", Reita tersenyum tipis menatap Ruki lurus dengan kedua tangan menyangga dagunya, "mikirin lu, Matsumoto Takanori"
"........"
"........"
"........"
"hehehehehehehehehehehehehehehe...", tak mendapat respon dari Ruki atas godaannya Reita senyam senyum sendiri. Tentu saja Ruki tak bereaksi dengan rayuan kuno yang sudah sangat sering Reita lontarkan bahkan sebelum mereka berstatus Uke-semeseme. Sampai tiba tiba senyum Reita berubah jadi cengok-an.0_0
"merah..."
Ruki mendelik mendengar gumaman Reita.
"lu sakit?", si noseband nempelin punggung telapak tangannya ke pipi Ruki, "atau BLUSHY BWAHAHAHAHAHAHAHAHAHAH", Reita tertawa puas memegangi perutnya membuat perhatian anak-anak sekelas tertuju padanya dan juga Ruki, bikin wajah Ruki yang udah matang jadi gosong.
"AP--APAAN SIH LU NOSEBAND???", Ruki menendang bangku Reita ampe makhluk bernoseband itu terjengkang(?). Kai buru-buru bantu kursi buat bangun, sementara Reita dibiarkan terjongkeng begitu saja. "bukan begitu!! Bukan karena lu kok", Ruki kembali duduk di bangkunya agak gugup.
"hah?", Reita bangkit, "terus?"
"ya bukan karena lu pokoknya!!", Ruki kembali ngeluarin hapenya. Reita mengernyitkan dahi, entah cuma perasaannya saja tapi tampaknya akhir-akhir ini Ruki lengket banget sama hapenya, padahal biasanya dia gak perduli, membuat Reita sedikit iri sama benda elektronik alat komunikasi tanpa kabel itu XD
Grep!
Reita merebut hape Ruki dari tangannya, "coba kita lihat ada apa di sini?"
"REITONG!!!!", bentak Ruki tampak kesal karena merasa terganggu, "balikan gak?"
"........"
"Nose--"
"........."
"o--Woi..", Ruki mendadak gugup melihat Reita membaca handphonenya.
"Reila-chan?", Reita menggumam
"Hah?", Buru-buru Ruki merebut kembali handphonenya, "lu sembarangan nih pake rebut hape gue"
"........"
Ruki menelan ludahnya paksa melihat ekspresi wajah Reita yang serius seperti meminta penjelasan, "ano~ ini... Kemarin dulu tiba tiba aja dia nelpon, gue gak tau dia dapet nomornya dari mana...", Ruki melirik Reita
"hmm~", Reita manggut-manggut, "Bwahahahahahahah... Kenapa lu gugup gitu Ruk?", dia mukul-mukul pundak Ruki sambil ketawa ketiwi, "tenang aja kali, gue tau lu gak kan selingkuh! Wkwkwkwk"
"........"
"gue ke bangku gue ya", Reita mengacak-acak rambut Ruki. Ruki langsung menepisnya, mengingatkan kalau dia lah sang Seme yang pantas melakukan hal seperti itu.
Rukira Matsunori 04 Februari jam 15:47
Reita hanya terkikik sambil melenggang ke bangkunya. Menggantungkan tasnya di hanger, lalu duduk di bangku. Matanya kembali melirik Ruki, jauh di dalam hati Reita, sebenarnya ia khawatir juga uke yang berstatus sebagai semenya itu selingkuh XD. Dia tau betul sebesar apa perasaan boncelnya terhadap cewek bernama Reila itu. "huaaah..", Reita nguap wkwk
(-.(-.- )-.-)
KRIIIIIIIINGG...
Ruki membereskan barang-barangnya ke dalam tas. Lalu melirik ke arah Reita yang juga tengah membereskan barang-barangnya sambil cekikikan mengganggu Kai. Ruki berjalan ke arah bangkunya, "pulang?"
Reita menoleh kemudian tersenyum, "okay~". Dia berdiri, mengulurkan tangannya. "gandengan nyokk~ ^0^"
"gak mau ah", Ruki melengos.
^0^
^0^
^0^
^0^
JDUK!!
*Kai nendang bokong Reita yang mematung dengan kata kata Ruki*
(-.(-.- )-.-)
Ruki berjalan disepanjang koridor, sesekali tersenyum dengan sapaan teman-temannya. Sedangkan Reita merangkul Kai berjalan di belakangnya. Hari ini mereka gak pulang bareng Uruha dan Aoi. Kenapa?T_T entahlah.. *plak*
Reita asik mempermainkan Kai membuat makhluk berdimple itu merengut sementara Reita tertawa tawa dibuatnya. Sampai langkah mereka terhenti karena tiba-tiba Ruki ngerem ngedadak langkahnya.
"hah? Kenapa Ruk?", tanya Kai melihat makhluk mini di depannya mematung.
"Konnichiwa^^"
"........"
(-.(-.- )-.-)TEBECE(-.-( -.-).-)
Aaaaaaaaaargghh!!!
rated : T aja (15+)
genre : gajeromance/ school/ B.L
fandom : the GazettE
pairing : Reituki / KiRei wuekekek
chapter : 02
warning : ABAL!!!
note : tau ah~ XD
Step 2 : trouble?
(-.(-.- )-.-)
->>Pelajaran Matematika<<-
sret... sret... Kamijo selesai menulis soal matematika di papan tulis, "baiklah, siapa yang mau mengerjakan. Ayo ke depan!!!" *nada berwibawa*
"RUKI!!!!", Reita tereak pake toa, sambil nunjuk-nunjuk Ruki. Yang ditunjuk justru memelototinya.
"oke Ruki, ayo ke depan!", perintah Kamijo agak maksa
"ano~ tapi, Sei.."
"Ke depan!!!!" *melotot*
Akhirnya Ruki pun terpaksa ke depan, walaupun dia udah pasti gak bisa ngerjain. 'awas lu nosebaaaaaand!!', Ruki ngedumel sambil jalan ke depan kelas.
"WOOOOO~ Ruki gue itu hyahahahahah", Reita bangga, ketawa nepuk nepuk punggung Kai, "kyakak LOP YU PUUUL"
BLETAK! Dan Reita sukses tepar di tempat, dilempari papan tulis ama Kamichuu sensei.
xxxx
->>Pelajaran B.Inggris<<-
"Suzuki, coba beri contoh kalimat aktif dan fasif bentuk present!"
"Osh!", Reita berdiri dari bangkunya dengan percaya diri, mengedipi Ruki sedikit, membuat makhluk mini itu mendadak mual, "kalimat aktif : Ruki loves Reita, pasifnya : Reita is loved by Ruki Hehe", Reita ngacungin dua jarinya ke arah Ruki, kembali duduk di bangkunya masih dengan percaya diri. Gak perduli semua anak anak sekelas menyorakinya.
"baiklah, sekarang siapa yang mau ngasih contoh bentuk past?"
"SAYA!!!", Ruki mengangkat tangan setinggi-tingginya.
"iya, silahkan Matsumoto!"
"Suit.. Suit!!", Reita semangat suit-suit, "mau bales dia haha", Reita nepuk nepuk meja berisik. Kai hanya bisa bersabar sebagai teman sebangkunya.
"I kicked Reita...., Reita was kicked by MEE!!!"
@.@ <-Reita melongo
"WAKAKAKAKAKAKAKAKAK!!!", mendadak kelas ribut
xxxx
->>Pelajaran Sejarah<<-
Gackt sensei meletakan buku-bukunya di atas meja guru, "baiklah, kita bahas apa hari ini?"
"bahas Ruki" Semua mata anak anak sekelas serentak mengarah ke arah Reita yang cuma cengar cengir ngehe.
'si pesek, apa apaan sih?', Ruki ngebatin.
Gackt gak menanggapinya, "minggu kemarin kita belajar tentang apa? Ada yang masih ingat?", Gackt mulai berdiri dari bangkunya, berjalan ke arah bangku murid-murid.
"tentang Ruki hho~ ^0^a"
Gackt mengabaikan, "ada yang masih ingat?"
"Ruki...", Reita dadah dadah ke arah Ruki. Namun yang bersangkutan malah melemparinya dengan gulungan kertas, merasa risih.
--berhentilah bersikap kekanak kanakan^^~~SAYANG....--
serrrr~ darah darah dari kaki Reita mendadak serasa naik ke wajahnya setelah membaca pesan singkat dari Ruki. "HUWAAAAA~ sayang katanya", Reita mukul-mukul punggung Kai, menyembunyikan wajahnya. Beberapa detik kemudian makhluk bernoseband itu jambak jambak rambut Kai, karena Kai tidak membuatnya nyaman wkwk
Ruki memegangi kepalanya stress melihat tingkah Reita. Usahanya membuat makhluk itu diam, tak berhasil. Tingkah Reita malah semakin menjadi-jadi.
"eh, gimana balesnya nih?", Reita nyikut-nyikut Kai
"ee--", Kai nyikut Reita balik.
"Lu apaan sih? Ini gimana ini?"
"sensei", bisik Kai
"Apa sih? Masa bales 'sensei', yang be--", reita ngedadak merasa atmosfernya kagak enak. Ia gak nyeleseian kata-katanya, lalu mengangkat wajah.Gackt sensei udah berdiri di samping bangkunya tersenyum. "eee--hee^^", Reita nyengeh
"uke-chan...^^", Gackt tersenyum maksa, "KELUAR!!!!!"
GLOMBRANG!
(-.(-.- )-.-)
Reita melewatkan dua jam pelajarannya dengan selonjoran di atap sekolah menikmati sinar matahari sambil ngebayangin Ruki bersandar dipundaknya. SALAH!!! Dia yang bersandar di pundak Ruki wkwkwk....
tiba-tiba mimik wajah Reita berubah cemberut, Reita tak mengeluh saat Gackt mengusirnya dari kelas, ataupun pada teman teman sekelasnya yang menertawakannya. Tapi Reita agak kesal, saat ia diusir, Ruki malah tersenyum melambaikan tangannya kelihatan sangat senang dengan ketidak beradaannya. Reita semakin merengut, apa boncel itu sangat merasa terganggu dengan keberadaannya?
Bel istirahat tiba-tiba berdering amat nyaring, membuyarkan pikiran-pikiran Reita tentang semenya XD. Reita bangkit berdiri untuk kembali ke kelasnya, sebelum itu ia menyempatkan diri dulu buat nempel di dinding *maksud?* Beberapa detik tubuh Reita nemplok di tembok, rupanya ia dapat ilham. Reita mengeluarkan hapenya menghubungi seseorang.
"Moshi-moshi^^"
'SIAPA NIH?' *nggrowl*
Reita ngejauhin hape dari telinganya, "eh busyet, biasa aja dong cel..."
'SAPE LU? NOMORNYA PRIVATE NIH'
Reita melototin layar hapenya, ternyata dia lupa belum rubah setting panggilannya. Kemaren kemaren kan dia pake hapenya buat jailin Ruki, lagi gak ada kerjaan dia. "Hehe.. Masa gak kenal suara sexy begini.."
'UKE-CHAN!'
"iya, gak usah tereak napa? Ruk jemput gue lah ^O^", Reita manja manjain suara *tabok*
'jemput? Emang lu dimana?'
"di atap", Ruki gak tau Reita udah senyam senyum najong. Inilah ilham yang di dapat Reita, -menguji seberapa peduli pasanganmu terhadapmu?-
'emang lu gak bisa balik sendiri? Gue lagi ngerjain tugas nih'
"gak bisa, gue pengen lu jemput Ruk", nada melas
'ogah ah, emang gue pembokat lu, jempat jemput jempat jemput', suara ruki ngedumel
tut.. tut.. tut..
"........"
KRIIIIIKKKKKKKkkkk~ Reita gesekin ujung-ujung kuku jarinya ke dinding, "BONCEL SIALAN!! kalau lu bukan Matsumoto Takanori, udah gua lempar ke zimbabwe", Reita gregetan, gemeretakin giginya. "udah gue bilang juga dia kagak cocok jadi seme, cocokan gue kamana mana", Reita ninju-ninju udara(?), bener-bener orang yang banyak waktu luang( -.-)
"balik ah", makhluk bernoseband itu hendak melangkah menuju pintu ke bawah, namun telinganya seperti mendengar suara langkah dan suara dua manusia yang tampaknya asik mengobrol menuju ke atap tempatnya berdiri.
"lihat, bagus kan?" "benar, aku tidak pernah ke sini sebelumnya"
"haha kau terlalu sibuk dengan pekerjaanmu. Padahal kau kan kepala sekolah, tapi tidak tau tempat sebagus ini"
"haha..."
dua manusia gak kenal umur *dan gak tau malu* itu tiba-tiba menghentikan obrolan mereka. Dan saling bertatapan mesra, membuat orang yang melihatnya jadi kebelet. Kagak asik banget dah pokoknya liat manusia yang udah bau tanah romantis-romantisan. Itulah yang dipikirin Reita, yang lagi ngumpet dibalik tong sampah guede yang ada di atap.
"bener gak suka ada murid kesini?"
"tenang aja, saya jamin 100% pak kepala sekolah"
"haha gak usah seformal itu Gackt sensei, sekarang kita berada dalam tingkat derajat yang sama", ucap Hyde sambil maenin dasi Gackt malu-malu.
"boleh saya mengecupmu?", tanya Gackt dengan penuh rasa kehormatan.
"dengan senang hati :)"
Dan dimulailah pencemaran mata itu, terjadi tepat di depan mata Reita yang cuma melongo aja sambil ngintip gitu. Awalnya cuma kecupan biasa tapi lama lama bringas juga sensei itu wkwk
Reita bingung tontonan gratis ini anugerah atau kutukan? Reita tau guru dan kepala sekolah itu memang sejak dulu digosipin punya hubungan khusus, tapi melakukan hal tidak senonoh seperti itu di depan murid? Sama sekali tidak pernah terpikirkan oleh Reita. *dia sendiri yang ngintip sebenarnya*
(-.(-.- )-.-)
"bentar ya Kai", Ruki menepuk bahu Kai yang lagi asik ngerjain tugas.
"eh, mau kemana Ruk?"
"Ke atap sebentar"
"tugasnya?"
"nanti dilanjutin, buat minggu depan ini, jaa~", Ruki berlari ke luar kelas. Kai hanya mengangkat alis beberapa saat lalu kembali lanjut menyelesaikan tugasnya. Tapi tiba-tiba aktifitas Kai berhenti, kalau Ruki gak ada mana bisa dia nyelesein tugas sendiri? Dia kan nyontek punya Ruki. . . .
Ruki berjalan melewati koridor sekolah menuju atap. Mata Ruki tak hentinya memicing, setiap melihat dua pasang laki-laki tengah bersenda gurau dengan akrab, bahkan mungkin mesra? Disepanjang koridor yang dilaluinya. Ruki tau sekolah PSC ini memang sudah tercemar dengan banyaknya cowok cowok gak lurus alias bengkok(?), memilih pacaran dengan sejenis daripada harus repot repot loncat loncat ke gedung puteri, menantang bahaya. Mungkin Ruki lah satu-satunya cowok normal di sekolah ini, ya.. Dulu! Karena sekarang dia pun adalah salah satu dari mereka, padahal sebelumnya Ruki sering mengatakan dengan bangga 'aku straight!', tapi sekarang. . . . tidak lagi. Dan itu karena si noseband Reita :<
Ruki menghentikan langkahnya, merasakan hapenya bergetar. Buru buru ia merogohnya
-PRIVATE NUMBER-
'Pasti si Reitong', batin Ruki. "IYA GUE JEMPUT NIH", Ruki Nge-growl
'hee?'<- kaget
eh? Ruki mengerutkan dahinya. Suara yang ia dengar dari seberang sana bukan suara falsnya(?) Reita. Suaranya sedikit.... Imut? "ano~ siapa ini?"
(-.(-.- )-.-)
"sebentar lagi anak-anak masuk kelas, kau ada jadwal mengajar?"
"iya, tapi sebentar lagi saja", ucap Gackt disela sela serangannya mengecup-ngecup kecil leher atasannya.
"Mau kupotong gajimu?"
Gackt menyeringai,"saya tidak keberatan jika anda yang melakukannya Hyde-sama" Hyde mulai merasa sedikit kesal dengan pembangkangan(?) bawahannya itu,
"waktunya mengajar anak-anak Gackt sensei, ini perintah!!", Hyde menekankan suaranya pada kata kata terakhir
"oh, baiklah", Gackt akhirnya menyerah, merasa Hyde sudah mulai kembali menjadi kepala sekolahnya, bukan Haido-channya lagi XD
Setelah melakukan perdebatan kecil yang gak penting, Guru dan kepala sekolah itu akhirnya memutuskan untuk turun dari atap. Beberapa detik mereka menghilang, nongol lah makhluk bernoseband dari balik tong sampah. Matanya berkedip kedip slow motion. Tubuhnya udah lemes aja ampir ambruk,
"gile! Real emang beda wkwkwk" Reita nepuk nepuk bokongnya, melakukan beberapa peregangan kecil sebelum kembali ke kelas. Tidak lupa nemplok dulu di dinding *stress -.-*
"woaaaah!" *nguap* , "oke, waktunya balik ke kel--------Ruki?0.0"
"iya gue T_T"
"kok di sini?0.0"
"kan lu yang nyuruh!"
"gue pikir gak datang", Reita mulai melangkah mendekati Ruki yang berdiri depan pintu menuju ke bawah
"lu sih gak balik balik", Ruki mendengus
"hoh? Lu kangen ya?0w0"
BLETAK!!!!
"buruan balik! Nanti keburu ada Guru!", Ruki nyeret nyeret Reita yang mengaduh kesakitan, megangin kepalanya yang di-slap Ruki.
"iyaiya~ bentar dong cel"
"apa lagi??! Pesek lu ah!", Ruki ngedumel
"GAK USAH NGEMENG PUSAK PESEK DONG BONCEL!!!", Reita tersungging *tersinggung* dower dowerin pipi Ruki
"IYA TERUS APA?!"
"......."
"APAAAAAA??", Ruki udah greget
"ano~ Kita kan udah berdua kayak gini, masa mau disia-siain gitu aja?"
T_T <- ruki
"Sebagai tanda kita udah jadian, bolehkan gue kisu lu?^o^a", pikiran Reita udah teracuni tontonan gak senonoh guru dan kepala sekolahnya tadi.
"KAGAK!!"
")@0@(", Reita shocking!
Ruki menarik kerah baju Reita yang lagi mangap, hingga makhluk bernoseband itu agak membungkuk, "yang ada juga gue kisu lu", tambah Ruki, "inget gue SEME!!!", ujarnya mantap. Reita cengok beberapa detik. Kenapa boncelnya itu selalu menyangkut-nyangkutkan hal begini(?) dengan kedudukan mereka, tampaknya Ruki bangga sekali dengan gelar 'Seme'-nya.
"Terus lu kapan mau kisu gue? DX"
"ya... Kapan aja kalau gue mau =3=", Ruki melepaskan kerah seragam Reita
"kalau lu mau itu kapan? DX", Reita guncang-guncang tubuh mungil Ruki
"Kenapa sih? Gak sabaran amat. Pokoknya lu sikat gigi aja yang rajin! Ntar gue kisu", Ruki melengos
"......." *Reita loading*
"HAH SIALAN!!", Reita sedikit berlari mengejar Ruki yang udah mulai menuruni tangga, lalu jambak jambak rambut Ruki dari belakang. Mereka pun akhirnya kembali ke kelas sama-sama walau sebelumnya mereka sempat terlibat baku hantam(??!) selama diperjalanan menuruni tangga dari atap.
Singkat kata singkat cerita *alur cepet XD* --------->>> 117 jam kemudian..... *gak usah dipikirin berapa hari*
"OHAYOU MINNACHAN!!!^0^PAPA IS COMING ♥ ", Reita datang-datang langsung merentangkan tangannya dengan percaya diri di depan kelas, membuat teman teman sekelas spontan menyorakinya dengan beberapa lemparan buku dan sepatu.
Kai udah ngangkat bangkunya buat ngelempar Reita namun buru-buru ditahan anak anak sekelas. Tentu saja.. Karena itu berbahaya.
Tiap pagi Reita udah terbiasa dengan keributan seperti ini, ada kepuasan tersendiri bagi si noseband itu saat dirinya menjadi bahan perhatian orang orang disekelilingnya, sekalipun itu jadi bahan tertawaan.
Reita melirik seorang pemuda mini yang tampak asik dengan handphonenya. Dialah satu satunya makhluk di kelas itu yang membuat Reita merasa dirinya tak cukup menarik, pagi ini.
"ohayou Ruchan", Reita pencet-pencet idung Ruki
"Eh?! Apaan sih? Ah!", protes Ruki sambil menepis tangan Reita
"serius amat=3= smsan sama siapa? Lu selingkuh dibelakang gue ya?"
"HEEEEEEEEE?!", Ruki berdiri dari bangkunya tergesa-gesa, "bi-bicara apa lu noseband? Mana mungkin!"
"........"
"ngaco ah!", Ruki mendengus kembali duduk di bangkunya.
"hohoho~ bercanda, mana mungkin lu selingkuh", Reita nyolek dagu Ruki, "anak kecil belajar selingkuh? Apa kata dunia? Wekwekwekwek", Reita tertawa bebek, Ruki langsung nyekek-nyekek lehernya.
(-.- )
( -.-)
(-.- )
Reita menarik sebuah bangku memposisikannya terbalik disebelah Ruki setelah sebelumnya menendang sang mpunya a.k.a Kaichuw yang lagi asik ngerjain tugas tata boga.
"ada PR gak?", tanya Reita basa busuk *BASI!!!* sambil senyam senyum. Meletakan kedua lengan disandaran kursi sebagai penyangga dagunya.
"jah baru nanya sekarang", Ruki mendengus tanpa mengalihkan pandangan dari hapenya.
"gue kan sibuk gak sempet mikirin gituan-3-", Reita monyong-monyong(?)in bibir.
Ruki melirik ke arah Reita sedikit, "gituan? Sibuk apaan lu?", tanya Ruki ketus lalu kembali fokus ke handphonenya.
"hmm~", Reita tersenyum tipis menatap Ruki lurus dengan kedua tangan menyangga dagunya, "mikirin lu, Matsumoto Takanori"
"........"
"........"
"........"
"hehehehehehehehehehehehehehehe...", tak mendapat respon dari Ruki atas godaannya Reita senyam senyum sendiri. Tentu saja Ruki tak bereaksi dengan rayuan kuno yang sudah sangat sering Reita lontarkan bahkan sebelum mereka berstatus Uke-semeseme. Sampai tiba tiba senyum Reita berubah jadi cengok-an.0_0
"merah..."
Ruki mendelik mendengar gumaman Reita.
"lu sakit?", si noseband nempelin punggung telapak tangannya ke pipi Ruki, "atau BLUSHY BWAHAHAHAHAHAHAHAHAHAH", Reita tertawa puas memegangi perutnya membuat perhatian anak-anak sekelas tertuju padanya dan juga Ruki, bikin wajah Ruki yang udah matang jadi gosong.
"AP--APAAN SIH LU NOSEBAND???", Ruki menendang bangku Reita ampe makhluk bernoseband itu terjengkang(?). Kai buru-buru bantu kursi buat bangun, sementara Reita dibiarkan terjongkeng begitu saja. "bukan begitu!! Bukan karena lu kok", Ruki kembali duduk di bangkunya agak gugup.
"hah?", Reita bangkit, "terus?"
"ya bukan karena lu pokoknya!!", Ruki kembali ngeluarin hapenya. Reita mengernyitkan dahi, entah cuma perasaannya saja tapi tampaknya akhir-akhir ini Ruki lengket banget sama hapenya, padahal biasanya dia gak perduli, membuat Reita sedikit iri sama benda elektronik alat komunikasi tanpa kabel itu XD
Grep!
Reita merebut hape Ruki dari tangannya, "coba kita lihat ada apa di sini?"
"REITONG!!!!", bentak Ruki tampak kesal karena merasa terganggu, "balikan gak?"
"........"
"Nose--"
"........."
"o--Woi..", Ruki mendadak gugup melihat Reita membaca handphonenya.
"Reila-chan?", Reita menggumam
"Hah?", Buru-buru Ruki merebut kembali handphonenya, "lu sembarangan nih pake rebut hape gue"
"........"
Ruki menelan ludahnya paksa melihat ekspresi wajah Reita yang serius seperti meminta penjelasan, "ano~ ini... Kemarin dulu tiba tiba aja dia nelpon, gue gak tau dia dapet nomornya dari mana...", Ruki melirik Reita
"hmm~", Reita manggut-manggut, "Bwahahahahahahah... Kenapa lu gugup gitu Ruk?", dia mukul-mukul pundak Ruki sambil ketawa ketiwi, "tenang aja kali, gue tau lu gak kan selingkuh! Wkwkwkwk"
"........"
"gue ke bangku gue ya", Reita mengacak-acak rambut Ruki. Ruki langsung menepisnya, mengingatkan kalau dia lah sang Seme yang pantas melakukan hal seperti itu.
Rukira Matsunori 04 Februari jam 15:47
Reita hanya terkikik sambil melenggang ke bangkunya. Menggantungkan tasnya di hanger, lalu duduk di bangku. Matanya kembali melirik Ruki, jauh di dalam hati Reita, sebenarnya ia khawatir juga uke yang berstatus sebagai semenya itu selingkuh XD. Dia tau betul sebesar apa perasaan boncelnya terhadap cewek bernama Reila itu. "huaaah..", Reita nguap wkwk
(-.(-.- )-.-)
KRIIIIIIIINGG...
Ruki membereskan barang-barangnya ke dalam tas. Lalu melirik ke arah Reita yang juga tengah membereskan barang-barangnya sambil cekikikan mengganggu Kai. Ruki berjalan ke arah bangkunya, "pulang?"
Reita menoleh kemudian tersenyum, "okay~". Dia berdiri, mengulurkan tangannya. "gandengan nyokk~ ^0^"
"gak mau ah", Ruki melengos.
^0^
^0^
^0^
^0^
JDUK!!
*Kai nendang bokong Reita yang mematung dengan kata kata Ruki*
(-.(-.- )-.-)
Ruki berjalan disepanjang koridor, sesekali tersenyum dengan sapaan teman-temannya. Sedangkan Reita merangkul Kai berjalan di belakangnya. Hari ini mereka gak pulang bareng Uruha dan Aoi. Kenapa?T_T entahlah.. *plak*
Reita asik mempermainkan Kai membuat makhluk berdimple itu merengut sementara Reita tertawa tawa dibuatnya. Sampai langkah mereka terhenti karena tiba-tiba Ruki ngerem ngedadak langkahnya.
"hah? Kenapa Ruk?", tanya Kai melihat makhluk mini di depannya mematung.
"Konnichiwa^^"
"........"
(-.(-.- )-.-)TEBECE(-.-( -.-).-)
Aaaaaaaaaargghh!!!
No comments:
Post a Comment