Search + histats

Monday 20 September 2010

Remember The Rain [songfic]

Author : Rukira sukiredasanibuki Matsunori XD



Rated : M (mungkin T?)



genre : *huwaaa paling gak bisa nentuin genre* romance aja



note : karena hujan muluw jadi pengen buat fic ini wkwkwk tptptptp enaknya baca ini sambil dengerin lagunya, biar ngerasain aku yang hampir mewek :'( *plak*





Remember the Rain~

song by : DELUHI





Ket : BOLD : lirik lagu

ITALIC : translate lagu





Ini my 1st songfic... harap dimaklum kalau gaje :) and and and ini lyricnya gak ngikut juri waktu nyanyi eh eh maksudnya kalau ada lirik yang udah di atas, gak saia tulis lagi XDDDD



POV : orang ketiga dan orang pertama (berubah ubah)



;";";'';





"Duh.. Ngedadak nih", seorang laki-laki tinggi tampak menepuk nepuk jaketnya yang kena jatuhan jatuhan air, dia mendengus melihat ke arah langit sambil berteduh di halte bis, "sial, kok tiba-tiba hujan sih?", gerutunya.



"haha.. Ini anugerah dari tuhan, harus disyukuri", ujar laki laki berparas putih temannya sambil tertawa tawa.



"yah, tapi kan-"



"apa?"



"iya.. iya..", laki laki itu agak cemberut menerima kekalahannya, sedangkan temannya yang lain hanya terkikik geli melihat ekspresi temannya itu. Ia tersenyum melihat temannya yang merapatkan jaket hitamnya tampak kedinginan, angin sore berhembus ditengah hujan sedikit menggerakkan rambutnya... samar samar seperti terdengar suara..



"hujan ya..."



Gogo no tsumetai kaze ga nobita kami wo suri nukeru...haiiro ni somatta sora wa naiteru... the cold afternoon's wind, slipped through your straight hair..The grey colored sky is crying..



ingat pertama kali aku memperhatikanmu di seberang jalan sana, berdiri dianatara peteduh peteduh bergordenkan rintikan air hujan.



Aku tau siapa kamu, aku tau namamu, wajar saja karena kita teman sekelas. tapi aku tak tau apa yang kau sukai dan kau benci, aku tak tau masalah apa yang sekarang kau hadapi, aku tak tau apakah kau sadar aku di sini. Kita seperti berada di dunia yang berbeda...



Kau tersenyum saat kau ingin tersenyum, kau tertawa lepas saat di hadapanmu ada sesuatu yang lucu, bahkan kau bisa menangis di hadapan semua orang saat kau menghadapi kesedihan, tapi aku? Tidak.



Di saat hujan.. aku selalu berpikir, langit mendung berwarna abu-abu itu mewakili perasaanku



Tatazumu hito ha shinkiro, keshiki tokeru BUS teiDaremo ga mukanjou na boukyaku matteiru

the people standing like a mirage, the bus stop that melts with the sceneryeveryone awaits the senseless oblivion

Orang orang berdiri seperti sebuah fatamorgana, kabur bagai objek yang blur.. Aku hanya bisa melihatmu dengan jelas di sana.. Kau yang sama sekali tak melihat kearahku.. Tampaknya Hp mu lebih menarik minatmu daripada aku..



Kau berada diantara jajaran orang orang yang menunggu hujan itu reda, tapi aku berdiri di sini seperti orang tolol yang menunggu kau menyadari keberadaanku.



I was walking alone, the way we walked together can you hear me now? I always think of you.

ingat saat pertama kali kita bertegur sapa, kau menyapaku yang berjalan sendirian. Di jalan itu.. kita membicarakan banyak hal.. Dan aku kembali menapakinya, berharap kau akan kembali menyapaku.. Berharap kau mendengar keinginanku, aku selalu dan selalu memikirkanmu



Remember the rain toki ga tomatta mama, zutto samenai yume wo miteiru

remember the rain, the time has stopped forever in a dream from which you won't wake up

saat hujan, waktuku seakan berhenti... memecahkan ingatan ingatan tentangmu.. Diantara satu persatu rintikan hujan itu membawa memori setiap senyuman dan tawamu.



Aku seperti terseret dalam mimpi di siang hari.Saat hujan.. Aku bisa merasakan kau berada di sini



me wo tojireba kawaranu kimi ga kokoro wo nurasu Zawameku machi kyou mo ame ga utau

if i close my eyes, you, who are always the same soak into my heart.To day in the noisy street, the rain sings



Setiap aku menutup mata bersama dinginnya hawa hujan, kau memelukku.. Membisikkan kata kata yang menghangatkanku. Kau tidak pernah berubah, selalu sama seperti waktu itu.. seperti saat kau berdiri disampingku menengadah menatap langit mendung, dan berkata bahwa kau sengaja meninggalkan payungmu di rumah agar bisa berteduh denganku. Apa kau tau? Saat itu telingaku seakan tuli, tak mendengar riaknya air hujan dan kendaraan kendaraan yang melintas. Aku hanya bisa mendengar suaramu, suara yang merdu.. yang mengatakan bahwa kau ingin aku berada disampingmu.



Dan di jalan yang bising itu, tetesan tetesan air hujan seakan bernyanyi untukku



Utsusuriyuku hibi ha ashibaya ni arata kisetsu sagasu nobita kage kokoro ni kasa wo sashiteiruthe days come and go fast, searching for a new seasonyour straight hair is raising an umberella over my heart



melewati hari hari bersamamu terasa begitu cepat berlalu.



Setiap senyuman, bisikan, dan canda tawamu masih melekat erat di batinku. Sentuhan tanganmu di keningku, kecupan lembut bibirmu masih terasa manis membekas di sini. Dan aku menginginkannya... Hei? Apa kau mendengarku? Masih terngiang jelas di pikiranku saat angin sore itu tanpa seizinmu menyentuh rambut hitammu, tergerak lembut menggetarkan perasaanku.



Teduh.Melihatmu membuat perasaan ini teduh. Aku ingin merasakan perasaan itu lagi... Hei, buat aku merasa teduh walau dalam guyuran hujan



any day, any time, anywhere just like the rainany day, any time, any where you're talking to me



Setiap hari, setiap waktu, dimanapun.. Di kala hujan Aku selalu teringat akan dirimu dan semua kenangan tentangmu..Setiap hari, setiap waktu, dimanapun.. dikala hujan.. setiap tetesannya adalah suara merdumu. Suara yang senantiasa menyapaku, berbisik lembut ditelingaku



Remember the Rain ashita ga nagaretemo, kitto kawaranai omoi ga aru chibaratta kioku ga nandemo tsumikasanariatte kanawanu negai yureru kokoro ni utsusu

even if tomorrow it's washed awaysurely, there will be sentiments which won't changethe scattered memories will be merged many times overthe ungranted wishes will cast a shadow over my swaying heart



ingat dikala hujan, tak sengaja mataku menangkap sosokmuingat dikala hujan, aku mulai memperhatikanmu di seberang jalan itu.Ingat di kala hujan aku telah berani berharap kau memandangkuingat dikala hujan, kau tersenyum menyapaku dengan suara lembutmuingat dikala hujan, kau katakan aku lebih penting daripada payung yang sengaja kau tinggalkan di rumahmuingat dikala hujan, kau katakan agar aku selalu berada di sampingmudi kala hujan, kau menyakitiku untuk yang pertama dan terakhir.



di kala hujan pula aku selalu berdiri menengadah menatap langit sepertimu... Menyatukan semua kenangan yang berserakan semuanya tentang dirimu.



Dan aku berdiri di sini dengan perasaan yang sama, sekalipun esok hari semua ingatanku hilang, tapi hatiku tidak akan berubah... Di kala hujan semua ingatan itu akan kembali.. dan kenangan tentangmu adalah yang paling berharga.



Hujan itu adalah dirimu, setiap tetesannya adalah kehangatan. Dan semuanya itu adalah apa yang ada dipikiranku di kala hujan... Mengenangmu..







"Hei?!", Laki laki tinggi itu mengguncang guncang tubuh mungil temannya, "Leda!!"



"eh! Aa-hah?", orang yang dipanggil Leda itu baru tersadar dari lamunannya celingukan, "ah, i-iya?"



"dasar! Setiap hujan turun, kau pasti seperti ditarik ke dunia lain", Ujar laki laki tinggi itu tersenyum lembut sambil menyentil jidat temannya pelan.



"Aggy.. Sorry hha", Leda mengusap usap jidatnya memaksa tertawa. Perlahan tangan laki laki yang dipanggil Aggy itu memeluk pinggang Leda dan menarik tubuh ramping itu mendekat ke tubuhnya.



"Aggy?!", Leda berusaha protes, namun bibir Aggy dengan lembut mengecup bibirnya hingga Leda tak bisa berkata apa apa lagi selain ekspresi kaget yang terpancar jelas di wajahnya.



"Sudah sering ku katakan, aku akan selalu menjagamu.. seperti dia menjagamu"



". . . ."



Aggy tersenyum renyah atas perkataannya sendiri sambil mengacak acak rambut Leda manja. Leda hanya mendengus, ia malu karena di halte bus yang sedang berteduh itu bukan hanya mereka berdua.



"jangan lakukan itu lagi"



"gak janji"



Leda mendorong pipi Aggy, Aggy hanya terkikik geli.



'Terimakasih sudah mengirimkan seorang teman untukku... '



Leda kembali menengadah menatap langit yang tampak mulai cerah karena hujan hampir reda.



' aku harap Aggy tak menyakitiku sepertimu... Iya, luka pertama dan terakhir darimu..'

"busnya datang, ayo!", Aggy mengulurkan tangannya.



'adalah saat hujan itu..,'



"Leda?"



"ah, iya", Leda menyambut uluran tangan kekasihnya itu sambil tersenyum membalas senyuman lembut Aggy yang hanya dipersembahkan untuknya seorang.



'saat kau menutup mata pada dunia, dan pergi meninggalkanku.... Juri'





;"; the End ;";





wkwkwkwk gomen gomen, ini ekspress buatnya.. >.< ancur? Iya.. X0 gomeeen.. mungkin ini akan jadi songfic teraneh yang pernah ada *bletak* :D

1 comment:

  1. eh???
    trnyata juri ny udah ga d...T.T
    ehm...
    bagus mbak..
    bisa bwt baca2 pas hujan turun...^^

    ReplyDelete