Search + histats

Friday 3 September 2010

anak gajet SANLAT [ficgaje : spe'sial' Ramadhan] chapter 2

Author : rukira 'sukireda' matsunori DX



rated : K+ / T- :)



genre : gak tau 0.0



fandom : the GazettE dkk



pairing(s) : gak tau 0.0



warning : @.@ @.@ full of ceramah!!!!



Note : lebaran sebentar lagi ==a kok rasanya gak kerasa ya, padahal masih betah bulan ramadhan DDDDX *berat badanku belum turun2*





<>





Hizaki memijat mijat jidat dan perutnya, "nah anak anak sekarang ibu tanya siapa yang tau orang orang yang bagaimana saja yang tidak diperbolehkan puasa?"



"orang yang sakiiit" (@0@) Kai menjawab paling lantang



"orang gila" (@0@) Reita nunjuk Ruki..



"orang yang datang bulaaan", Aoi melirik Uruha



"iya iya..", Hizaki menghela nafas panjang, "jadi orang yang tidak diperbolehkan puasa ada 4, satu orang yang sakit"



"yes!" o(^0^)/ Kai sumringah karena jawabannya (kebetulan) benar.



"yang kedua yaitu orang yang sedang dalam perjalanan, yang ketiga orang yang hamil, menyusui atau datang bulan"



"hmm.. ternyata benar", Aoi mengangkat wajahnya bangga



"yang terakhir yaitu kakek kakek atau nenek nenek yang sudah tua dan pikun, tapi semuanya wajib mengkodo artinya mengganti puasa di lain hari, sedangkan khusus untuk orang tua yang pikun, cucu atau anaknya wajib membayar pidyah atau zakat untuk pakir miskin. Mengertikan?", Hizaki mulai males menerangkan, pengen cepet cepet keluar kelas



"bu" (@0@)/



"ya kai?" (-.-)



"kalau sedang dalam perjalanan boleh berbuka kan?" (@0@)/



"tapi yang perjalanannya lebih dari 80 km dengan jalan kaki, kalau kau jalan kaki dari sukabumi ke bandung kau boleh buka puasa Kai", (-.-)



"ooh" (@0@)



"lebih baik gak usah deh", Ujar Uruha ketus



"dengar ya anak anak, maksud ibu(?!) yang sedang dalam perjalanan itu, seperti musafir" (-.-)



"oooh" (@0@) <- Kai (@.@) <- Ruki (-0-)a <- Reita (=_=) <- Awowi (_ | _) <- pantat Uru *disembelih Uru* "baiklah, materi hari ini selesai.. sebelum bel 3 menit lagi, apa ada yang mau kalian tanyakan?" "BU!" (@0@)/ Reita angkat paha Uru *buakh* "iya Rei?" \(-.-") Hizaki nunjuk Reita, 'nyesel gue nanya lagi, padahal tadi langsung keluar aja', Hizaki ngedumel dalam hati "bu, katanya kan kalau makan karena lupa gak batal ya puasanya" (@.@)a "he'em, lalu?" (-.-") "katanya si Ruki pernah makan sebakul, tapi dia lupa bu" (@o@) "jah, pake nama gua lagi", Ruki spontan nabok idung Reita "sebakul?" (-.-")a Hizaki merenung, "ya kalau memang lupa ya gak batal" "haha.. Iya bu, waktu sepiring pertama sumpeh bener bener lupa.. waktu mau ngambil piring ke dua ingat" (^0^)a "lho, kok bisa sampai abis sebakul?" (0_0) "kan sayang kalau gak dilanjutin hhe, yang penting kan awalnya lupa ya bu ya?" (^0^) "ya gak begitu dong Reitaaaa.. Itu tetap saja bataaal", kepala Hizaki mulai mengepulkan asap, "walau lupa, tapi saat kau ingat maka saat itu juga kau harus berhenti" "Bu!" \(@o@)/ Kai lagi lagi angkat tangan "sudah cukup hari ini" "ibu?" (@o@)/ Kai semakin tinggi mengangkat tangannya. "nah anak anak, jadi kalian harus bersungguh sungguh melaksanakan puasa, apalagi nanti sebentar lagi lebaran.. kita harus benar benar kembali suci pada hari itu, jadi jangan ada puasa yang bolong bolong lagi ya, sebisa mungkin kita harus menjauhkan diri dari hal hal yang kira kira bisa membatalkan puasa kita", Hizaki nyerocos "sulit bu", gumam Aoi yang tampaknya tersiksa, sambil melirik paha Uru "ibu!" \(@o@\) "ibu!" (/@o@)/ "ibuuuu!!" \(>o<\) Kai sibuk nari para para, greget pengen ngomong namun sama sekali gak ditanggepin ama Hizaki. "sebentar lagi kan lebaran ya, jadi ibu ingin minta maaf pada kalian apabila ibu punya salah, mari kita saling memaafkan.. kalian dengan teman kalian juga ya" ^^ "ibu!", (>oo<) Kai kaya cacing kepanasan, tapi Hizaki tetap gak perduli. Gak mau dapet pertanyaan aneh aneh lagi dari muridnya itu. "ibuuuu!!" /(>o<)\ tak. *uru jitak Kai* "lu diem dong, berisik! kenapa sih?", Ujar Uruha pada Kai jengkel "ee. . . . Etoo Aku cuma mau bilang ada cabe di gigi ibu", (-Q-)a ". . . ." ". . . ." ". . . ." mendengar itu Hizaki buru buru nutup mulutnya pake tangan, "ahahah.. ya udah, sampai bertemu lagi nanti ya" ^^ Hizaki membereskan buku bukunya lalu buru buru ngeloyor keluar kelas. "???" "wkwkwkwkwk... padahal bohooong!!", o(^0^)-o teriak Kai setelah Hizaki pergi. Semua anak anak dikelas langsung ngeroyok gundulin Kai ... ....... ........... ................ [diperjalanan pulang] Reita ngelirik ke Ruki yang berjalan di sampingnya serius ngitung uang hasil kumpul kumpul di celengan buat beli baju lebaran, takutnya ilang lagi sebagian, diambil tuyul kaya seminggu yang lalu. "cel..", panggil Reita ke Ruki, Ruki sama sekali kagak nanggepin, wajahnya malah makin serius ngitung uang. "Bonchel..", Reita mukul pantat Ruki pake tas gendongnya "ugh, apaan sih lu akh, ganggu aja", bentak Ruki "gue manggil lu, nyaut kek! gue mau ngomong neh, dengerin!" "gua lagi sibuk ah, ngomong ya ngomong aja!", gerutu Ruki sambil kembali ngitung uangnya "cih" ". . . ." ". . . ." "cel?" "boncel?" ". . . ." "BONCEL! maafin gue!" Bletak! "minta maaf sih minta maaf, tapi kagak usah pake boncal boncel dong pesek!" Reita usap usap belakang kepalanya yang baru ditabok celengan Ruki, "lu sendiri ngatain gue pesek, anjing!" "lu Monyet!" "lu celeng!" "kebo!" "Sapi..!" "setan lu!" "tuyul" "gendruwo!" "Pocong!" "Oke gue pocong", Reita kehabisan kata kata, "dan gue minta maaf sama lo tuyul, maafin kalau selama ini gue banyak salah" "oh, lu nyadar ternyata..", Ruki berkacak pinggang "yaiyalah.. setiap orang pasti punya salah, termasuk lo, lo juga banyak salah ma gue, ayo minta maaf!" "gue? Nggaklah, punya salah apa gue? Kagak ada" "eits! Lu udah ngatain gue pesek, sering nabok gue pula.. terus-" "itu kan lu duluan yang mulai" "kagak bisa gitu dong, gue udah terlanjur sakit hati nih.. Dan lu juga udah nyuri daleman gue", Reita membuang muka "HAAAAAAAAHH?! kapan gue nyolong kolor lu? Kampret! Mau fitnah yang elitan dikit dong", Ruki naik darah, wajahnya udah merah kaya nahan kentut seharian. "siapa yang bilang colour? daleman itu maksud gue, lu udah nyuri hati gue.. itu dosa terbesar lu ma gue!", jelas Reita sekencang kencangnya, ampe pita boxernya mau copot (-.-? *pita suara) ". . . .", Ruki speechless <>





"Uru~ Uuuru~", Aoi nyanyiin lagu 'Ani' nya Bang Haji Rhoma irama, cuman lirik aninya diganti Uru XD



"Kagak ada kerjaan lu ya? Suara kaya kentut si Kai juga", Uruha menggerutu



"kentutku emang gitu ya Uru?", tanya Kai polos



Aoi jalan mendekat disamping Uruha, "bentar lagi lebaran, maafin gue ya, gue banyak salah ma lu"



". . . .", Uru hanya melirik Aoi dengan matanya, sekushi XD



"Cieee... ekhm.. ekhmm ohok ohok aduh keselek cinta ugyaaaaaaaa~", Kai ribut sendiri, dia memang autis



tanpa memperdulikan Kai, Aoi asik godain Uruha, "maaf gue udah terlalu banyak liat paha lo, gue juga pernah nyolek dikit, terus gue juga pernah ngintip lu mandi waktu kita kemping pramuka di SD hhe"



"sial" (-.-")



Aoi senyam senyum ngehe, "entar solat id bareng yuk", ajak Aoi pada Uruha



"kagak mau ah!", Uru jalan duluan sambil cemberut (-3-)



Aoi buru buru ngejar Uru yang pundung, "ngambek ya? Maaf deh, itukan kejadian dulu. Eh eh udah beli baju lebaran belum?", Aoi toel toel pundak Uru



"ngapain tanya tanya? Emang lu mau beliin?", ujar Uru sok ketus



"boleh, kalau lu mau gue beliin deh", Aoi tersenyum mesum..



"serius?!"



"serius" o(^_^..) Aoi cubit cubit pipi Uru *mukyaaaa*, "kemaren gue liat bikini yang bagus, pasti cocok deh buat lu", Aoi ngebayangin Uru pake bikini



BUAKH!



"najooong lu gurame!", Uruha nendang bokong Awowi ampe Aoi nyungsep ke selokan. Dan Kai hanya terkikik geli =D



<>





Reita dan Ruki saling colek mencolek di sepanjang jalan kenangan, oh betapa indahnya hari itu bagi mereka wkwk



"gak boleh nyolek gue! nanti lu batal puasanya!"



"jiakh! alasan klasik"



"gue serius pesek! Minggir lu!", Ruki mendorong Reita ngejauhin dia darinya terus ngebuang muka malu malu *wew!*



"kok gitu sieh?", Reita mukul mukul pundak Ruki manja.



"Argh!", Ruki mendorong Reita lagi, sampai Reita pundung gigit jempolnya.



"Ruk, buka bareng yuk ay~"



"boleh, lu traktir gue"



"aaaaaaa~" (-Q-a), Reita langsung meriksa dompetnya yang kempes bin lepet bin bulukan coz gak pernah ada isinya. "gak jadi deh, laen kali (taun depan) aja buka barengnya", Reita manyun (=3=)



"ahahahahah.. bokek ngajakin gue bubar, ya udah gue aja deh yang traktir", Ruki gandeng tangan Reita, sekarang dia lagi hepi jadi baek



"ohoho.. serius? Okeee" o(^0^)/



"buka puasa kan sunat makan yang manis manis, nanti lu liatin gue aja Ruk, gue pan manis ye wkwkwk"



". . . ." (T_T)



"kagak jadi ah, gue buka puasa di rumah sendiri aja" ("vov) Ruki melengos



"HEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE??!", Reita shock, "gak bisa gitu doooong!" o(>o<)o, Reita narik narik tas Ruki dari belakang, "Rukiiiii....Sayaaaang" "wuaaaaaaaaaaa!!!! Jangan panggil begituuu" /(>////<)\ "Ruchan sayaaang?" (@_@) "WUAAAAAAAAAAAAAAAA!!!! Hentikan bodoh!!!" \(>w<)o "ehehehe Ruchaaaan sayaaaaang" (/^0^)/ Reita malah semakin menggoda Ruki, alhasil tabokan super Ruki mendarat mulus dihidungnya. "Pesek baka!!!" ("~.~) <> the End <>





tauuu... Akhirnya ngacapruk(?) melenceng! Habis gak tau mau nyeleseinnya gimana (=.=")a gomen ne... *sungkem*



oooh yaaa walau terlalu dini tapi ..... (takutnya usiaku gak nyampe lebaran DX)



<>mohon maaf lahir dan batin<> XD

No comments:

Post a Comment