Search + histats

Monday 20 September 2010

Forbidden Fruit 4

Author : Ruk~Ruki~Rukiiraa^^a



rated : ToT



genre : romance/ school/ BL dkk



fandom(s) : DELUHI... *yang lain cuma numpang nongol doang*



pairing(s) : AggyXLeda.. *gyaa~*



chapter : 4



warning : Bayangin Aggynya yang di Revolver Blast!!!

"### -> Flashback"

"@@@ -> sekarang"



summary : Forbidden Fruit is sweetest.. Perasaanku padamu adalah sebuah dosa, namun terasa begitu manis



note : =.=a there's no note wuekekeke... *dilempar ke zimbabwe*





@@@



"Aggy!!"



Semua mata anak-anak sekelas mengarah pada Aggy. Sedangkan yang diperhatikan hanya mendengus kesal.



"Aggy.. kau-"



..GREK..



Tiba-tiba Aggy berdiri dari bangkunya dengan terpaksa dan berjalan malas ke depan kelas dimana Kiyoharu menunggunya menyodorkan sebuah spidol. Dari sekian banyak anak di kelas, Kiyoharu malah menyuruh Aggy yang mengerjakan soal di papan tulis. Mungkin hari ini adalah hari keberuntungan Kiyoharu karena menemukan anak laki-laki itu masih duduk di bangku saat pelajarannya karena itu ia tak mau melewatkan itu.



Sret..



Sret..



Sret..



"hmm..", Kiyoharu memperhatikan setiap gerakan tangan Aggy di papan tulis. Semua anak-anak di kelas pun hening tak ada yang berkomentar.



"aku boleh kembali ke bangku kan?", tanya Aggy malas sambil menyerahkan spidol pada Kiyoharu yang sedang konsen menelaah jawaban murid kesayangannya itu.



"oke, benar", ujar Kiyoharu sambil mengangguk-anggukan kepalanya.



"HAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!", semua anak-anak melongo. Mereka shock tak bisa menerima kenyataan bahwa LIMIT yang mereka pun belum paham betul dan bahkan mungkin bisa dibilang susah tapi Aggy yang badung dan jarang masuk kelas itu dapat mengerjakannya dengan mudah.



"tepuk tangan anak-anak", Suruh Kiyoharu. mereka pun menurut dan bertepuk tangan masih dengan perasaan tak percaya.



Aggy berjalan kembali ke bangkunya dengan wajah kusut karena tak suka dengan suara berisik tepuk tangan teman-teman sekelasnya.



"kau pantas dapat reward Aggy.. emm~ satu kecupan dari Wakeshima mungkin akan membuatmu ketagihan maju ke depan", Ujar Kiyoharu dibarengi dengan seringaian. Aggy yang belum mencapai bangkunya membatu di tempat.



"apa?"



"apa katanya?"



"apa?"



"gue yang tanya, apa?"



anak-anak sekelas ribut saling bertanya satu sama lain.



"SENSEEEEEIIII??", Wakeshima protes berdiri dari bangkunya.



"khu.. khu.."



..KRIIING..



Kiyoharu membereskan buku-bukunya lalu keluar kelas dengan santai melarikan diri dari rasa penasaran anak-anak sekelasnya.



Aggy merebut pensil dari tangan seorang anak laki-laki dan mematahkannya sebagai bentuk pelampiasan kekesalannya pada Kiyoharu.



"Wakeshima? Bagaimana dengan Leda kun?", anak-anak perempuan serentak mengerumuni Kanon dan bertanya-tanya perihal gosip yang baru saja mereka dengar.



"apa yang terjadi? Kau ada kencan dengan Aggy?"



"sejak kapan?"



"Leda mau kau kemanakan?"



"ada masalah dengan Leda?"



"apa kau tak takut dengan Aggy?"



Kanon hanya bengong menanggapi pertanyaan teman-teman perempuan sekelasnya yang bertubi-tubi. "AAAAAAAAAAAAAAAARRGHH!!"



"Leda boleh untukku gak? wkwk..", ujar seorang siswi bernama Kira di tengah teriak frustasi Kanon.



Semenjak itu muncul gosip cinta segitiga diantara Aggy Kanon dan Leda. Membuat Aggy semakin malas berada di kelas, karena suasana jadi tambah tidak nyaman semenjak isu terkutuk itu muncul.



"Hai Aggy.. haha aku tak tau kalau kau ternyata menyukai Wakeshima"



"grrrr~"



Sujk cepat-cepat kembali ke bangkunya dengan langkah kaku.



"Kiyo brengsek", gumam Aggy sambil mematahkan pensil yang ke 5 milik anak lelaki yang duduk di belakangnya.



@@@



"Jangan membuat masalah lagi di sekolah, Kemarin Kiyo sensei menelponku. kau berkelahi?"



"dia menelponmu?"



"iya, berterimakasihlah padanya karena tidak langsung menelpon ayahmu"



"gah!"



"oh ya...-"



"??"



"ya sudah, jaga kesehatan ya! Sebentar lagi ayahmu pulang. Jaa"



..trek..



Aggy mengerutkan dahinya. Sepertinya istri ayahnya itu hendak menyampaikan sesuatu padanya tapi entah kenapa selalu tak jadi. Hal kecil ini pun sedikit mengganggu pikiran Aggy, walau bagaimanapun wanita itu pernah menjadi orang yang begitu dekat dengannya.



..Drrt.. ..Drrt..



Aggy membuka pesan di hapenya. Setelah itu ia segera mengambil jaket hitamnya dan sebuah helm, lalu beranjak pergi keluar untuk melakukan pekerjaan sekaligus apa yang menjadi kesenangannya.





@@@





"hadir"



"ok", Kiyoharu memain-mainkan balpoin di tangannya tanpa mengalihkan pandangan matanya ke buku absensi. "Suwarno Aggy!"



"......"



"Suwarno-", mata Kiyoharu mulai mencari anak yang ia panggil namanya. "Aggy?"





Hening~





"Aggy, dimana anak itu?"



"ano, tadi Aggy keluar sei. Dia juga membawa tasnya", Sujk angkat bicara



BRAKK.





Semua anak-anak yang ada di kelas 2.D terhenyak kaget.



"se, sensei?"



Kanon dan Leda segera keluar dari bangkunya menghampiri Kiyoharu, "sei, daijoubu ka?"



"i-iya", Kiyoharu bangkit dari lantai sambil memegangi bokongnya, "aduh, bokongku", rintih Kiyoharu.



"apa yang kau lakukan Sei?", tanya Leda sedikit mengolok yang kemudian langsung mendapat slap-an diubun-ubunnya.



Leda memeriksa TKP dimana tiba-tiba senseinya itu jatuh terjengkang. Lalu ia menemukan keganjilan disana dimana salah satu kaki kursi guru patah seakan disengaja ada yang mematahkannya.



kiyoharu memegangi pinggangnya yang tampak mulai encok karena peristiwa mengejutkan tadi, "siapa yang melakukan ini?"



".........."



"siapa-"



"........."



"SIAPA YANG BERANI MERUSAK FASILITAS SEKOLAH??!!!"



-



-



"Huatchiw!"



Aggy mengusap-usap hidungnya yang tiba-tiba saja terasa gatal. Lalu ia kembali melanjutkan acara santainya berjemur di bawah terik matahari di atap sekolah. Di saat seperti ini adalah salah satu keadaan yang membuat Aggy merasa damai. Ia sangat menyukai tempat ini, tempat yang membuatnya nyaman dan tenang, apalagi kalau orang itu datang menemaninya, maka lengkaplah hari menyenangkan bagi Aggy.



"Leda"



"haha benar di sini kan?"



Aggy bangun dari tidurannya lalu menoleh ke arah dimana suara baru saja terdengar.



"kau?"



di sana Aggy melihat Satoshi dan 3 orang laki-laki di belakangnya menyeringai. Aggy mengerutkan dahinya, tampaknya suasana menyenangkan Aggy hari ini cukup sampai disini saja. "ada apa?"



"hahah.. 'Ada apa' kau bilang? Urusan kita belum selesai", ujar Satoshi sambil menunjuk pipinya yang memar.



Aggy bangkit berdiri, memasukan tangan ke saku celananya menghadap ke arah empat kakak kelasnya. "urusan heh?", tanya Aggy tanpa mengubah raut wajahnya yang tenang namun tetap terlihat menyeramkan.



"jangan pura-pura bego kau brengsek! Datang Tiba-tiba saja memukulku"



"....."



"hoo.. Jadi dia ini yang cari masalah dengan kita? Aku sudah sering dengar banyak tentangnya, cecurut yang sok jadi macan", celoteh salah seorang teman Satoshi yang bernama Ryo.



"heh bocah, jangan berlagak ya, kau belum tau siapa kita?"



Aggy memicingkan matanya, "banyak bacot"



"Apa? Brengsek, Kau benar-benar akan menyesali perbuatanmu", Satoshi mulai geram



"kau yang akan menyesalinya. Apa kau tak ingat kata-kata terakhirmu pada kanon sebelum aku memukulmu waktu itu?"



Satoshi menaikkan sebelah alisnya, "apa maksudmu brengsek? Haha.. Apa tentang banci itu? Haha.. maksudmu kau memukulku karena itu? Wakakak..", Satoshi tertawa puas memegangi perutnya diikuti dengan ketiga temannya. "hahah.. Best Friendnan dengan banci wakaka", Satoshi memukul-mukul punggung temannya.



"jaga bicaraMU!!!"



BUGH



zrakk.



Satoshi terjerembab ke lantai dengan keras hasil pukulan Aggy yang tanpa komando.



"sialan"



ketiga teman Satoshi segera menyerang Aggy, namun dengan santai Aggy dapat menahan setiap pukulan yang diarahkan padanya. Hal yang seperti ini sudah biasa bagi Aggy, maka ia tak kesulitan. Malah bisa dengan mudah Aggy melayangkan pukulan-pukulannya pada ketiga orang tersebut.



"sekarang siapa yang banci heh?"



"cih"



Satoshi melihat ketiga temannya yang sudah terjatuh di lantai. Ia memberikan sebuah aba-aba. Lalu dengan segera Shuu, Ryo, dan Nii menyergap Aggy dari belakang dan menahan tangannya sampai Aggy tak bisa bergerak.



"argh!"



"hahaha.. Kau yang main api cecurut cuih!"



BUGH



-



-



-



Leda menaiki setiap anak tangga dengan perlahan. Lagi-lagi Kiyoharu menugaskannya untuk mencari Aggy karena diketahui dia yang sengaja mematahkan kaki kursi guru. Leda tak keberatan mendapatkan tugas ini, baginya menemukan Aggy adalah hal yang mudah. hanya saja entah kenapa Leda merasa sesak, semakin dekat ke atap semakin terasa sesak.





-



-



BUGH.



BUAKH



Satoshi mengangkat wajah Aggy yang sudah babak belur penuh dengan memar-memar dan darah dari mulutnya. "sakit hah?", tanyanya tak berperasaan sambil menyeringai.



Aggy menatap mata Satoshi tajam, "geli"



Satoshi kembali geram. Ia paling tak suka dengan pandangan mata Aggy yang terlalu santai walaupun keadaannya sudah seperti itu, mata Aggy selalu seakan menganggap remeh dirinya. "BRENGSEK!"



BUGH



"makan ni geli"



DUK



DUAKH



Satoshi dan teman-temannya terus menendang-nendang Aggy yang meringkuk di lantai. Tak ada suara rintihan ataupun raungan yang terdengar dari mulut Aggy membuat Satoshi dan teman-temannya kesal dan terus melancarkan tendangan dan pukulan berusaha membuat adik kelasnya itu mengeluarkan rintihan dan raungan kesakitannya agar mereka benar-benar merasa puas.



"kalian? apa yang-"



Satoshi dan ketiga temannya menoleh secara bersamaan ke arah Leda yang sudah berdiri mematung melihat teman sekelasnya meringkuk di lantai ditendang dan dipukuli.



Satoshi menyeringai, "hoo ini dia biang keroknya"



"hahahahaha..", teman teman satoshi mendadak tertawa.



"lihat!", Satoshi mengangkat wajah Aggy menekan kedua pipinya dengan satu tangan menghadapkannya pada Leda. "anak itu kan yang kau bela habis-habisan?"



walau remang-remang Aggy dapat melihat sosok anak laki-laki itu berdiri disana. Aggy dapat melihat mata indahnya membulat.



BODOH! apa yang kau lakukan di sini?



"kita lihat, apa yang bisa dia lakukan untukmu. Seperti apa yang telah kau lakukan untuknya", seringaian lebar tersimpul di wajah Satoshi.



"per-"



"Apa?", Satoshi mendekatkan telinganya ke wajah Aggy.



"PERGI DARI SINI KAU BAKA!", Teriak Aggy pada Leda. Satoshi langsung melayangkan tinjuannya lagi ke wajah Aggy karena kesal telah membuat telinganya mendengung.



"KALIAN! TAHAN ANAK ITU!", Perintah Satoshi pada ketiga temannya. Mereka menurut dan langsung menghalangi Leda dari belakang agar ia tak bisa turun dari atap sekolah.



"apa-apaan ini? Apa kalian tidak berpikir ini keterlaluan? Apa kalian tidak takut dikeluarkan dari sekolah?"



"hahaha... diam kau banci, yang takut dengan hal-hal seperti itu hanyalah banci", timpal Satoshi. Lalu ia berjalan ke hadapan Leda dan menyeringai meremehkan. "waktu itu kau sok jagoan di hadapan Wakeshima, dan di hadapan guru juga kau sok pahlawan. sekarang kau bisa apa hah?"



Leda menatap mata Satoshi tajam membuat kakak kelasnya itu menjadi geram. "JANGAN MENATAPKU SEPERTI CECURUT ITU!!"



BUAKH



Tamparan keras Satoshi mendarat dipipi putih Leda. Dengan matanya yang sudah hampir tak bisa terbuka, Aggy dapat melihat Satoshi melayangkan pukulannya pada anak itu. Hati Aggy benar-benar sakit, tak boleh ada orang yang berani menyentuhnya apalagi menyakitinya seperti itu.



"wakakakak.. Banci"



Satoshi mengangkat dagu anak laki-laki yang tertunduk di hadapannya dengan mulut yang berdarah, "ayo, tunjukkan sisi kepahlawanmu cantik hahahk..", Satoshi kembali tertawa puas diikuti dengan ketiga temannya.



Leda mengepal kedua tangannya. Tubuhnya gemetar karena emosi. Namun hatinya selalu berusaha menahan keinginannya, tak mau membuat usahanya selama ini sia-sia.



"ayo! Keluarkan kata-kata pahlawanmu seperti waktu itu!"



BUKH



"AAAAAAARRRRGGHH!!!! CHIKUSO!!", Aggy berusaha bangkit, "SEKALI LAGI KAU MENYENTUHNYA, AKU AKAN MEMBUNUHMU!!", Teriak Aggy. Leda kembali membulatkan matanya. Kata-kata Aggy barusan rupanya benar-benar telah membuat emosi Satoshi memuncak, hingga Satoshi kembali menghampiri Aggy, menendang perutnya, meninju wajahnya, menjambak rambutnya dan terus seperti itu. " lihat dirimu! kau bahkan terlihat seperti cecurut yang tergilas kereta, masih berani kau menancamku?!! dalam keadaan seperti ini memang siapa yang akan lebih cepet mati hah?? haha...", Dua teman Satoshi pun ikut dalam aksi penganiyayaan(?) adik kelasnya itu sedangkan satu orang lagi masih menjaga Leda dari belakang.



Pemandangan yang Leda lihat di hadapannya benar benar membuat Leda sakit. Seluruh tubuhnya terasa dihantam pukulan bertubi-tubi seperti yang dilakukan Satoshi dan teman temannya pada Aggy. Ia seakan dapat merasakan kesakitan Aggy dan Leda benar-benar geram, emosinya telah diambang batas akhir.



"KEPARAT!!", Leda setengah berlari menghampiri Satoshi dan teman-temannya yang tertawa-tawa menendang Aggy.



BUGH



Satoshi jatuh ke lantai dengan darah mengalir dari sudut bibirnya, "apa? Kau-"



BUAKH



BUGH



Leda terus memukuli Satoshi tanpa henti, membuat ketiga teman Satoshi bengong tak percaya dengan apa yang mereka lihat.



Beberapa saat mereka bengong, setelah melihat Satoshi tak berdaya dipukuli Leda barulah mereka sadar dengan apa yang seharusnya mereka lakukan dari tadi.



Nii, Ryo dan Shuu segera menarik Leda yang menduduki Satoshi dan asik memukulinya. Nii dan Ryo menahan dua lengan Leda dan Shuu yang melayangkan pukulan-pukulannya. Namun hanya sekali pukulan yang tepat mengenai wajah Leda. pukulan selanjutnya tak sedikitpun menyentuh anak laki-laki yang sudah kehilangan kontrol emosinya itu. Leda menendang perut Shuu dan membenturkan kepalanya ke kepala Nii hingga tangannya dapat terlepas dari genggaman kakak kelasnya itu. Ryo yang melihat teman-temannya terjatuh segera melayangkan tinjuannya tapi Leda dapat menahannya dengan mudah dan mengarahkan tangan Ryo sendiri ke wajahnya.



Aggy berusaha membuka matanya yang sudah babak belur berusaha melihat apa yang terjadi. Yang matanya tangkap adalah wajah yang sangat ia kenal namun tak pernah ia lihat sebelumnya sedang memukuli ke empat kakak kelasnya yang sudah tak berdaya. Terutama Satoshi, ia seakan tak lelah tanpa henti mengarahkan tinjuan-tinjuannya ke wajah kakak kelasnya yang satu itu. Matanya merah, wajahnya liar tak selembut wajah yang selalu memenuhi pikiran Aggy. Apa yang terjadi pada ketua kelasnya itu? Bahkan Aggy seperti tak mengenali sosoknya, sosok yang diburu nafsu dan seakan tak berperasaan.



Siapa....?





to@be@continued





wekekekekekekekeke..... jangan tanya kenapa karena saia tak punya jawabannya^^a

No comments:

Post a Comment