Search + histats

Friday 3 September 2010

anak gajet SANLAT [ficgaje : spesial Ramadhan] chapter 1

Author : rukira DX



rated : K+ / T- :)



genre : gak tau 0.0



fandom : the GazettE dkk



pairing(s) : gak tau 0.0



warning : @.@ @.@ full of ceramah!!!!



Note : lebaran sebentar lagi ==a kok rasanya gak kerasa ya, padahal masih betah bulan ramadhan DDDDX *berat badanku belum turun2*





<>





Bulan ramadhan telah tiba (telat bwu!), semua orang berpuasa di bulan ini bagi yang wajib melaksanakan(-.-) dan ceritanya disini anak anak gajet juga pada puasa nih... , dan sekolah mereka ngadain sanlat ( -> pesantren kilat), mari kita simak kegiatan mereka mengikuti sanlat tersebut hmm... :)



[PAGI]





"OHAYOU!!!", sapa Hizaki sensei pada murid murid kesayangannya(?)



"ohayou gozaimasu", jawab sang murid murid serempak (@0@)



"hmm.. senang melihat kalian begitu ceria khu.. khu.."



". . . ." *speechless*



"baiklah", Hizaki menyimpan buku-buku yang dibawanya di atas meja, "materi hari ini adalah tentang puasa, jadi ibu(?!) akan membahas sedikit tentang apa itu puasa, rukun dan sunat dalam berpuasa bla.. bla.. bla.. Khu khu"



sekarang kita sorot sudut pandangnya ke arah murid murid yang udah pada bosen idup, di bangku belakang sebelah pojok, tanpa diketahui Hizaki murid muridnya pada asik ngerumpi sana sini, "eeh eh! Tu sensei banyak bacot deeeh.. gue pengen cepet pulang nih, aduuh mami gue masak apa ya? nyem.. nyem.."



duak



"ah buset! Boncel lu lagi dapet ya, ngapa lu geplak gua?"



"jangan dibayangin! Tar puasa lu batal"



"ah masa dibayangin aja batal? ngarang lu"



"jah pesek lu, dibilangin kagak percaya"



"ngehina orang juga batal tau, bikin sakit hati orang"



"siapa yang ngehina orang?"



"Lu ngatain gue pesek tadi, boncel..!!", Reita nyomot idung Ruki, "Sakit hati, gue sakiiit tau gak lu?"



"lu sendiri ngatain gua boncel.. Pesek sialan!!"



"woi berisik!", bentak Uruha yang duduk di depan Reituki kesal. "sesama makhluk aneh dilarang saling menghujat!", ujar Uru santai. Reita dan Ruki ngedumel saling mendelik sinis satu sama lain, memang seharusnya kucing dan cecurut gak duduk barengan ya DX



"sebelum ibu(?!) menjelaskan, ibu ingin tanya dulu.. kalian semua puasa hari ini?", tanya Hizaki sumringah



"Puasaaaaa", jawab murid murid kompakan (@0@)



"fufufu bagus bagus baguuss... Apa ada yang sudah bocor puasanya?"



"ada bu(?!)", Reita semangat 69, "si Uruha!", Reita nunjuk Uru yang duduk di depannya, "dia kan 'dapet' bu weeekwekwek", Reita ketawa bebek yang langsung digeplak Uruha.



"wkwkwk.. sudah sudah jangan bercanda, sekarang ibu tanya.. Apa ada yang tau pengertian puasa itu apa?"



"menahaaan" (@0@)



"hai hai, betul sekali.. menurut bahasa puasa itu artinya menahan, sedangkan menurut istilah? Hayo siapa yang tau?"



"menahan dari haus dan lapar" (@0@)



"menahan untuk gak makaaan" (@0@)



"menahan dari hawa nafsu" (@0@)



"menahan kentuut!" (@0@)



"penyiksaan perut" (-0-) Reita asbun *asal bunyi*



"eits! Siapa bilang Rei? kalau kau ikhlas melaksanakannya, puasa itu nikmat sekali. selain itu juga menyehatkan tubuh kita kan? dengan makan teratur dan terkontrol khu.. khu..eeh siapa tadi yang bilang menahan kentut?"



Kai mengacungkan tangannya bangga.



"kata siapa itu Kai?"



"kata enyak, kita gak boleh kentut kalau lagi puasa"



(T_T) "itu penyiksaan dong, salah kai.. yang benar itu kita tidak boleh kentut dalama air", jelas Hizaki



"hah? Ngapain juga kentut dalam air, kurang kerjaan", Uruha komentar dengan gaya soknya



"itu sih kerjaan si Ruki", (-0-) celetuk Reita



"oke.. Oke.. jadi kalian semua benar, kecuali Kai dan Reita" (-_-a)



(@0@)/ <- Kai (@.@)a <- Reita ". . . ." (hening) "jadi, puasa menurut istilah itu adalah menahan diri dari yang membatalkan. dari mulai terbit fajar sampai terbenam matahari disertai niat, naah.. kira kira yang dapat membatalkan itu apa aja?" "makan" (@0@) "minum" (@0@) "ngambek" (@0@) "mimpi aneh aneh?" (@0@) "pacaran" (@0@) ". . . ." (@0@)a "liat BF" "liat PU" "STOP!!! Jangan asbun aja donk, Reita.. liat 'PU'? Apa itu 'PU'?", Tanya Hizaki "Pahu Uruha wkwkwk" "kok ke gue mulu sih? Haaaah?", Uruha jambak-jambak poni Reita "heeeh! Hentikan! Kita sedang berpuasa, jadi tahan emosinya ya!", Hizaki senyum manis ke Uruha. Uru ngelepasin poni Reita dan kembali menghadap ke depan kelas agak cemberut. "anak anak, ibu bahas ya.. kalau makan dan minum tentu itu sudah jelas dapat membatalkan, dan mimpi aneh aneh(?) juga, tapi kita tidak boleh berbuka, nah tapi kalau pacaran, ngambek, itu sebenarnya tidak batal hanya pahala kita berkurang, jadi daripada kita puasa dari pagi sampe sore gak dapet pahala lebih baik kita menjauhi yang namanya pacaran dan ngambek tadi, mengerti?" "iyaa sensei" (@0@) "ibu, aku mau tanya?", (@0@)/ Kai ngangkat tangan "baiklah, Kai silahkan" ^^.. "bu, kalau nyicip makanan batal kagak?" (@o@)a "batal lah kunyuk!", Reita sewot "kagak!", Ruki ikut nimbrung "khu.. khu.. begini ya Kai, jadi.. Contohnya ibu(?!) sebagai seorang istri(??><) dari pada suami ibu (=> kamijo) marah marah dan akhirnya kita bertengkar gara gara masakan ibu(?!) kurang garam/ gula jadi tidak apa apa mencicipi sedikiiit, itu tidak batal"



"wooh..." (@0@) Kai mangap kagak ngerti, "kalau misalnya udah nyicip belum kerasa, terus nyicip lagi belum kerasa juga, terus nyicip lagi-"



"itu batal dong Kai, cuma satu kali aja nyicipnya, itupun cuma seujung jari dan harus berkumur lagi"



"woooooh.." (@0@) Kai mangap lagi, Reita nyumpel mulut Kai pake tempat pensil



"ibu! saya mau tanya", Aoi mengangkat tangan dengan anggunnya, "kalau kumur kumur batal gak?"



"hm.. Itu tergantung ya Aoi, kumur kumur hukumnya makruh sebenarnya.. sama seperti nyicip makanan dan menyikat gigi siang hari, jadi kalau kamu percaya itu dapat membatalkan berarti batal, tapi kalau kamu yakin itu tidak membatalkan berarti tidak"



"kalau saat kumur kumur diminum?"



"ya batal lah gurame!", Uruha geplak kepala Awowi



". . . ." (=o=)>



"khu.. khu.. sudah sudah! nah sekarang rukun puasa. siapa yang tau ada berapa rukun puasa itu?"



"ada 2" (@0@)/ Kai semangat



"betul Kai", Hizaki tepuk tangan sendiri, lalu ia berjalan menghampiri bangku kai "apa saja itu kai?", tanyanya lembut



(@.@)a "ee sahur dan buka puasa", (@0@)/



"salah!", (-.-) Hizaki melengos pergi meninggalkan bangku Kai, "yang benar itu adalah niat dan menghindari dari yang membatalkan. Kalau sunat puasa siapa yang tau?"



"bu aku! Aku!" \(@0@)/ Kai lagi?



"iya kai?" (#_#) Hizaki udah males nanggepin, begitupun dengan murid murid yang ada di kelas, udah kagak ada yang mau dengerin.



"aku mau ke toilet bu" (@0@)





GRUBUK! (Ruki nyuksruk(?))



"silahkan kai", Hizaki berusaha sabar. Kai pun ngacir ke luar setelah menengok ruki sebentar, "Ah itu Ruki kenapa Rei?", tanya Hizaki agak panik



"biasa bu, tidur" (-0-)



"tidur?" (0.0)



"ah, nggak kok bu nggak", Ruki dadah dadahin tangannya membela diri, "lu punya mulut jangan asal nyeplak(?) aja lu", Ruki bisik bisik kesal sambil nyekik Reita dengan segenap perasaannya. Padahal dia emang tidur



"baiklah, jadi sunat puasa itu ada 5 ya! Satu sahur, dua mengakhirkan sahur, tiga berdoa ketika berbuka, empat menyegerakan berbuka dan lima berbuka dengan yang manis manis"



(@0@) semua siswa mangap ngerti gak ngerti



"aku bu! Aku suka menyegerakan berbuka" (^0^)/



"Iya bagus Rei", ^^



"hehe..." (^w^)>



"alaaaah~ lu sih menyegerakan berbuka sebelum waktunya buka", ujar Ruki sinis



"emangnya kenapa? yang pentingkan menyegerakan berbuka, lebih cepat buka lebih baik!", Reita nyolot ke Ruki



"hei, hei! Kata siapa itu Rei? Menyegerakan berbuka disini artinya kita tidak boleh menunda nunda kalau waktunya buka puasa sudah tiba, kalau menyegerakan berbuka sebelum waktunya itu namanya godin* bukan dapet pahala malah dosa yang ada!"



"lu sih boncel", Reita nyikut nyikut lengan Ruki



"emang benerkan?", delikan sadis Ruki menjurus ke Reita dan sukses membuat si noseband balas memelototinya.



Beberapa menit telah berlalu, Kai udah kembali dari toilet dan kembali duduk di bangkunya. Sedangkan Hizaki masih asik menerangkan dengan senang hati



"sekarang, orang orang yang tidak berdosa apabila tidak puasa ada 3, yaitu yang orang yang ketiduran, orang gila, dan anak anak yang belum baligh"



"oh jadi kalau ketiduran gak apa apa bu?", tanya Aoi



"iya Aoi", Hizaki tersenyum ^^..



"bu", (@0@)/ Reita angkat kaki(?)



"iya Rei?"



"Ruki bilang dia mau minum obat tidur 200 butir biar tidur sebulan dan kagak puasa tapi kagak dosa katanya" /(@0@)\



duak!



"siapa yang bilang begitu pesek!? itu sih bunuh diri, lu aja yang kaya gitu kampret", Ruki ngamuk



"sut sut!", Hizaki menenangkan Ruki, "Tidak bisa dong Rei, kan ibu bilang 'ketiduran', jadi bukan sengaja ditidurkan..", Hizaki tersenyum namun dipaksakan, terbukti dengan tonjolan tonjolan urat di dahinya udah muncul



"iya bu" (@o@)\, Reita sok ngerti, Ruki menggeplaknya masih emosi dengan yang tadi, dan gak enak hati liat tampang Reita yang sok itu Ruki jadi pengen geplak dia.



"si Ruki mah gak tidur juga gak dosa kok kalau gak puasa, iya kan bu?", tanya Aoi polos



"kata siapa ah?", Hizaki mengernyitkan jidatnya



"tadi ibu bilang anak anak yang belum baligh gak dosa kalau gak puasa", Ujar Aoi santai, Ruki langsung jengut rambut Aoi dari belakang.



Uruha mendengus dengan kelakuan teman temannya yang kekanak kanakan, "Lu semua kagak dosa kalau gak puasa! Lu semua gila", ujar Uruha nyantei, semua refleks menjitaknya termasuk Kai yang ikut-ikutan nyekik, "lu ngapain ikut ikutan kempot?", protes Uruha, soalnya dia bilang gila cuma sama Reita, Ruki dan Aoi aja. "lu ngerasa gila ya hah?"



"ee . . .", (@.@)a Kai loading~



"kaliaaaan", (=.=") Hizaki mulai frustasi dengan murid muridnya, terutama yang 5 itu a.k.a Ruki, Reita, Uruha, Kai dan Aoi, "baiklah, waktunya bentar lagi habis ini.. ibu lanjutkan ya.. satu bahasan lagi"



"iya buuu" (@0@) murid murid kompakan lagi





<> to be continued <>



hhe tbc-nya kagak enak banget,, hagis ternyata kebanyakan jadi saia bagi 2 ^^



chapter selanjutnya langsung saia taggin..



oh oh oh yaa... di sekolahku juga ngadain sanlat, dan itu akan jadi sanlat terakhirku di sekolah SMA DX, taun depan (kalau panjang umur) aku akan merindukan teman teman di kelasku yang asbun dan juga pak Uchup yang juga asbun tingkat akut... huwa huwaa..



T_T cukup curhatnya!!!!!!

No comments:

Post a Comment