Search + histats

Sunday, 10 January 2016

Shoxx vol. 128 feat. The GazettE Interview [Indonesian Translation]




Saat ini topiknya adalah tentang Koleksi pertanyaan-pertanyaan dari A-Z. Tapi “A - Z” ini tidak akan berfokus hanya pada satu topik musik mereka saja....bisa dikatakan, “pengalaman A-Z”, ke-5 member telah memberi tahu kami tentang bermacam-macam hal tentang mereka.

Dengan Interview the GazettE ini, akan ada saat dimana pikiran kalian akan menjadi,
Eh~! Tidak apa-apakan membicarakannya?, Jadi silahkan dinikmati!


#Pengalaman-pengalaman mencengangkan A sampai Z . 



A (Ai— Cinta)
“Waktu yang berhubungan dengan saat mencintai dan dicintai seseorang.”


Kai: Saat SMA, ada seorang perempuan yang kupikir “sangat manis”, dan saat aku mencuri pandang ke arahnya, mata kami selalu bertemu. Kupikir, “ini dia!”. Tapi meski aku mengumpulkan keberanian dan mengajaknya pulang bareng dengan mengatakan “ayo pulang sama-sama!” hari itu dia bilang, “aku tidak bisa,” dan menolakku. Kemudian hari berikutnya ada pertemuan orang tua murid, jadi dia menolak ajakanku lagi dengan mengatakan, “aku harus pulang dengan ibuku”. Lalu hari ke-3, kami akhirnya pulang bareng. Saat itu dia bertanya padaku, “mengapa kita pulang bareng?” dan aku tak punya sesuatu yang bagus untuk dikatakan seperti, “apa yang kau pikirkan tentang aku?”, malah aku keceplosan bilang, “karena aku menyukaimu” dan menembaknya. Setelah aku mengatakan itu, hari berikutnya kami bertemu, dia mengatakan padaku, “hal ini...tentang kau dan aku....tak ada yang perlu kita diskusikan,” dan kami kembali seperti sebelumnya saja seakan tidak pernah terjadi apa-apa. Dan dengan itu, aku punya pengalaman mengagetkan tentang aku yang mengambil dugaan salah tentang cinta.

Aoi: Saat aku bersama gadis yang kusuka, setiap kami harus berpisah ke rumah masing-masing, aku selalu merasakan denyut cinta yang menyakitkan di dadaku.

Ruki: Saat aku masih pelajar SMP, aku pergi kencan ke DisneyLand dan menaiki “It’s a Small World”. Saat wahana itu melayang, dan saat gadis itu meletakan kepalanya di pundakku, kupikir, “gadis ini...dia benar-benar jatuh cinta padaku.” (tertawa)

Uruha: Saat anjingku yang sangat lucu mati, itu adalah pertama kalinya aku benar-benar sadar seberapa besar aku mencintai anjingku, dan saat itu, aku menangis tak terkendali di depan rumah anjingku.

Reita: Saat aku berumur 18 tahun, aku dihubungi saat sedang bersama band di studio, dan kabar itu sampai padaku, tentang kakekku yang selalu memperhatikanku dengan penuh kasih sayang sejak aku kecil, dia meninggal. Saat itu, aku segera pulang sambil menangis di sepanjang jalan, tapi saat aku di jalan aku bertanya-tanya, “apa aku pernah berhasil menanggapi cinta kakek?” 


Ka (感動Kandou—perasaan tersentuh)
“Mengingat waktu saat kau tergerak atau merasa tersentuh.”




Reita: Saat semua mendengarkan sound final, itu adalah saat dimana aku tersentuh. Khususnya saat aku mendengarkan ballad, aku benar-benar merinding, dan sepertinya semua juga merinding (tertawa)

Ruki: Saat aku di kelas kesehatan ketika SMP, kami mempelajari AIDS, dan saat aku melihat filmnya, “My Friend Forever”, aku sangat tersentuh dan aku menangis sesenggukan.

Uruha: Saat aku masih TK, aku berlibur ke laut bersama keluarga, dan kami berdua, aku dan kakak perempuanku, mendayung rakit karet ke laut, tapi kemudian rakitnya kempes. Kakak perempuanku dengan penuh ketakutan berenang ke tepi pantai, tapi aku masih belum bisa berenang dan aku tenggelam. Ayahku terjun dari pantai dan berenang untuk menyelamatkanku, dan aku benar-benar tersentuh dengan itu.

Aoi: Kalau aku, aku mengambil bis malam untuk kembali ke Tokyo, tapi saat itu, banyak teman-temanku yang datang ke tempat pemberhentian bis dan mereka mengantarkanku dengan “Lakukan yang terbaik!” aku benar-benar tersentuh dengan itu.

Kai: Aku tersentuh dengan ending dari
Final Fantasy X.2video game. 


Sa (さようならSayounara—Selamat Tinggal)
“Waktu yang berhubungan dengan “selamat tinggal””



Ruki: Saat aku mengatakan “sudah saatnya mengatakan selama tinggal, aku minta maaf” pada seseorang yang kusuka. Aku merasakan penyempitan yang menyakitkan di dadaku sambil aku menangis.

Uruha: Aku putus dengan seseorang yang sangat kusuka saat kami bertengkar, dan dengan takut-takut aku mencoba untuk kembali padanya tapi itu tidak berhasil. Saat itu, aku tidak pergi kerja part-time dan kena flu. Jaddi aku hanya menyeret semuanya dengan hati yang patah.

Aoi: Saat aku kembali dari rumah orang tuaku ke Tokyo, orang tuaku berdiri di pintu masuk dan mengantarkanku. Saat itu, hatiku sudah condong ke arah pemberhentian dan kembali pada mereka.

Kai: Meskipun aku sudah diputuskan, aku tidak menyadarinya sama sekali. Jadi saat nomor ponselnya berubah tiba-tiba, aku sejujurnya sangat shock.

Reita: Saat kakak perempuanku lulus SMA dan harus pindah ke asrama perusahaan, hari dimana dia pindah, kakak perempuanku menangis dan dia memelukku. Saat itu, aku juga mulai menangis, sayangnya, tapi tidak lama setelah itu, dia kemudian mulai meninggalkan asrama dan pulang pergi diantara rumah orang tuaku dan asrama (tertawa).


Ta (頼むTanomu—Memohon)
“Waktu dimana seseorang mengatakan, “Kumohon, tolong maafkan aku!””


Reita: Semua member memintaku melakukan lelucon. Tapi reaksi yang kudapat dari mereka saat aku melakukannya itu “datar”. Jika itu akan berakhir begitu, aku merasa mereka tidak seharunya memintaku sejak awal.

Ruki: Ada juga waktu dimana seorang member yang juga dikenalkan di interview majalah ini menginap di rumahku. Karena aku ada keperluan, aku meninggalkan rumah lebih dulu. Dan kemudian saat aku kembali, ada bubuk-bubuk di atas karpet... sampai karpetku hampir memutih, dan ada bekas terbakar rokok yang terabaikan dari rokok yang tersisa dan catokan rambut masih tercolok ke colokan dengan kabel yang kusut. Saat aku melihat kejadian itu, kupikir....”Maafkan saja dia~”

Kai: Maaf....Tolong maafkan aku! (tertawa)

Uruha: klub sepak bola saat aku di SMP, tapi meskipun itu klub yang menyenangkan, hanya namanya saja sih. Saat orang-orang benar-benar berpartisipasi di dalamnya, itu tiba-tiba bertransformasi menjadi klub dengan orientasi olahraga, dan kami sering beradu mulut karena itu, tapi kami selalu, “kami memaafkanmu”

Aoi: Aku selalu berpikir tentang memaafkan orang-orang, tapi aku tidak pernah melakukannya.


Na (泣きNaki—Menangis)
“Waktu dimana kalian benar-benar ingin menangis”


Kai: Ini tentang hari dimana aku mendapatkan balasan bahwa aku diterima bergabung menjadi member the GazettE. Tapi sebenarnya, hari berikutnya ada konser dan tiba-tiba Ruki bilang, “mainkan drumnya besok,” dan aku dengan takut-takut mencoba mengingat lagu-lagunya. Dan seperti yang diduga, hari itu, jantungku berdetak tak karuan. Ketika bahkan ada fan yang mengatakan, “Kasian dia,” aku menangis.

Aoi: Sepertinya ini sudah banyak dicetak di majalah tapi saat ibuku mengatakan, “semoga berhasil!” padaku di telepon, aku seperti akan menangis....sebenarnya, aku memang menangis.

Ruki: Saat aku melakukan tour, aku meninggalkan motorku di tempat parkir kampung halamanku, dan setelah beberapa lama, saat aku kembali, itu sudah hilang. Hari itu aku hampir pulang ke rumah dengan berlinang air mata. Entah bagaimana, aku tak bisa mengatakan yang sebenarnya pada orang tuaku,dan aku berbohong dengan mengatakan, “aku meminjamkan motorku pada teman”. Tapi ada hari dimana orang tuaku berkata padaku, “pinjam motormu!” dan kemudian aku berbohong mengatakan, “kuncinya hilang,” kemudian mereka mengatakan, “kan ada kunci cadangan, berikan kunci cadangannya,” dan akhirnya aku mengatakan yang sebenarnya. Mereka sangat kesal... Lalu hari berikutnya orang tuaku pergi ke polisi dan kembali lalu mengatakan, “motormu di sana,” saat aku melihatnya, aku melesat dan meraba-raba motor itu, dan saat aku melihat plat nomornya... Aku menangis saat itu juga.

Reita: Ada hari dimana saat aku berpikir, “aku akan jalan-jalan dengan mobilku hari ini,” dan aku pergi ke tempat parkir di samping rumahku tapi kemudian aku melihat 4 ban mobilku telah dicuri. Aku pergi ke polisi, tapi saat polisi yang ditugaskan hanya memberiku “Hn?” an saja dan berlaku masa bodo, aku sangat marah sampai rasanya ingin menangis.

Uruha: Saat aku SD, dan kami melakukan marathon pagi. Dan karena suatu alasan, kami menyelinap ke toko alat-alat olahraga untuk main-main saja. Saat kami melakukan itu, pekerja toko menemukan kami dan memanggil orang tua kami. Saat itu, ketika aku melihat air mata ibuku saat dia menangis dan meminta maaf, aku juga menangis. Aku tak ingin melihat air mata orang tuaku lagi.


Ha (恥ずかしいHazukashii—Malu)
“Waktu dimana kalian merasa malu”



Kai: Aku merasa malu saat aku berjalan sendiri dan tersandung meski di jalan tidak ada batu atau apapun.

Uruha: Ini saat aku masih murid SMA. Aku makan siang lebih awal dan kemudian aku ketiduran. Saat itu aku bermimpi menaiki bangunan bertingkat yang masih dalam masa konstruksi, tapi kemudian aku jatuh dari bangunan dan entah bagaimana tubuhku tersentak mundur, dan itu mengejutkan siswi-siswi di belakangku, mereka berteriak “Kyaa!” Aku biasanya selalu pura-pura sok keren saat di sekolah, jadi kupikir, “Oh sial!” Dan aku berpura-pura tidur lagi sambil mendengar siswi-siswi itu terkikik di belakangku. Aku benar-benar malu saat itu.

Ruki: Ini saat konser di Hokkaido, tapi saat itu entah bagaimana, aku memakai sepatu yang kebesaran. Jadi aku menalikan tali sepatunya sangat kencang tapi di tengah-tengah lagu yang intens, sepatuku tiba-tiba ngacleng(?) *terbang XD* dan aku benar-benar malu saat itu jatuh di depan orang-orang yang datang untuk menonton kami. Dan itu semalu saat aku memakai kembali sepatuku di panggung.

Reita: Saat aku hanya memakai baju biasa dan merchandise wristband. Dan aku merubah sofa dan monitor dan berpura-pura menyanyikan vocal, kakak perempuanku tiba-tiba membuka pintu dan melihatku. Aku benar-benar malu.

Aoi: Saat orang-orang menonton atau mendengarkan video live jaman dulu, aku benar-benar malu.


Ma (マジカヨ~Majikayo—Serius?)
“Waktu dimana kalian merasa, “apa? kau serius?””



Uruha: Saat SMP aku meminjam majalah porno temanku. Kupikir, “ini luar biasaaaa!” Saat aku melihat-lihatnya. Dan entah kenapa halaman-halamannya menyatu. Ternyata, majalahnya sebenarnya pernah ‘digunakan’ sebelumnya, dan saat aku sadar dan seperti yang diduga, aku pikir, “apa? Kau serius?”

Ruki: Ini saat aku masih SD. Kadang aku lupa menyiram setelah aku buang air kecil. Sekali waktu, saat aku lupa, ibuku masuk ke toilet setelah aku. Lalu kemudian dia tiba-tiba masuk ke kamarku dan bilang, “air pipismu berbusa seperti bir, apa kau sakit?” aku sungguh gugup saat mengatakan, “Apa? Yang bener?”

Reita: Saat aku kelas dua SD, ada bulu tumbuh di sana. Saat itu kupikir, “Apa? Yang benar saja?!” Tapi setelah pergi ke dokter semuanya baik-baik saja. Hari berikutnya ada wisata sekolah ke kolam renang dan aku butuh catatan medisku untuk diperbolehkan masuk, jadi orang tuaku menulis catatan tentang apa yang terjadi. “Kau menyentuhnya kan?” Guruku menyindir setelah membacanya. Kupikir “Apa? Yang benar saja?” (tertawa)

Kai: Aku semakin membaik sejak saat itu, tapi akhir-akhir ini aku di rawat di rumah sakit karena tiba-tiba tuli sementara. Reaksiku adalah, “Apa? Kau serius?” Tapi para fans mengumpulkan origami kertas untukku dan menulis banyak surat, dan itu benar-benar memberiku semangat.

Aoi: Aku lupa strap gitarku di kampung halaman dan hari berikutnya ada konser. Aku sadar itu ditengah-tengah latihan dan kupikir, “Apa? Serius ini?” Aku dengan segera membeli yang baru. Ketika di sana tak ada instruksi manualnya aku juga punya pikiran “Apa? Serius nih?”.


Ya (優しさYasashisa—Kebaikan)
“Waktu dimana kalian merasakan kebaikan”



Kai: Di SD, aku pernah lupa tidak membawa baju olahraga. Aku mencari seseorang yang mau dengan baik hati meminjamkan baju olahraganya, dan beruntungnya siswi kelas sebelahku cukup baik dan ia meminjamiku baju olahraganya. Aku tersentuh dengan kebaikannya. Aku mengikuti kelas olahraga dengan memakai kaos olahraga merah dan tentu saja semua teman sekelasku mentertawakanku.

Uruha: Saat aku kehilangan sepedaku, salah seorang kakak kelas membantuku mencarinya. Saat aku melihat betapa tulusnya dia membantuku untuk menemukan sepedaku yang dicuri, aku bisa merasakan kebaikan hatinya.

Ruki: Ini sesuatu yang terjadi ketika aku SD. Di jalan pulangku dari sekolah menuju rumah bersama seorang temanku, aku menemukan seekor kucing yang berlari-lari dan tiduran di tengah jalan. Aku membungkus kucing itu dengan kaosku dan membawanya ke tepi jalan. Saat itu, aku merasakan kebaikan hatiku.    *-_-*

Aoi: Saat kau tinggal sendiri kau pasti akan merasa kesepian. Jadi bisa tertawa dengan semua begini, bagiku itu adalah saat aku bisa merasakan kebaikan kalian.

Reita: Ah, itulah betapa baiknya kami (tertawa) 


Ra (ライバルRaibaru—Rival)
“Waktu dimana kau merasa menggebu-gebu oleh rival”


Ruki: Pacarku ketika di SMA adalah fan berat Johnny’s dan dia punya banyak posternya di kamar. Setiap kali kami ngobrol dia akan bertanya, “Si ini dan si ini sangat kerena kan?” Dan setiap kali aku mendengar itu aku kesal. Sekali waktu aku pernah marah. Daripada menjadikan Johnny’s sebagai rival, bagian yang lebih besarnya adalah lebih tentang, “Hei! Lebih perhatikanlah aku!” (tertawa) *Baiklah dan mungkin kareshi-saia juga berpikir sepertimu Ruk! saat saia membicarakanmu terus padanya LOL*

Reita: Aku mengenal Uruha lebih dari 10 tahun. Tapi bahkan sekarang ada banyak saat dimana aku tak ingin kalah darinya, dan aku berakhir dengan berkompetisi dengannya. Um..Itu semacam permusuhan yang baik

Uruha: Aku sebenarnya merasakan hal yang sama dengan Reita. Rivalku yang lain yang kupunya adalah teman baikku ketika SD. Kami di level yang sama baik itu dalam olahraga maupun pelajaran, dan aku ingat kami selalu berkompetisi satu sama lain.

Kai: Aku bermain sepak bola saat SMP dan satu dari temanku sangat bagus dalam sepak bola. Aku melihatnya sebagai rival tapi dia sama sekali tidak memperlakukanku sebagai musuh. Karena suatu keadaan, aku harus keluar dari klub sepak bola dan semua menandatangani bolaku. Saat itu temanku menulis, “Kau akan selalu menjadi rivalku” Aku benar-benar senang ternyata aku dianggap sebagai rivalnya.

Aoi: Aku sebenarnya adalah rivalku sendiri. Dibandingkan dengan perasaan untuk tidak kalah dari yang lain, perasaan untuk tidak kalah dari diriku sendiri lebih kuat.


Wa (若いWakai—masa muda)
“Waktu dimana kalian merasa “Ini masa muda””



Uruha: Dengan semakin menuanya aku sepertinya senyuman luguku lenyap. Sekarang, melihat kembali ke hari-hari SD, aku merasa bahwa aku tertawa akan sesuatu dengan tanpa dosa sama sekali.

Ruki: Di SMA selama kemacetan sekolah, untuk beberapa alasan ada kendaraan untuk setiap siswa. Sekolah kami di mobil yang pertama. Aku akan pergi dari satu tempat ke tempat lain di sekitar daerahku sambil mengenakan seragam. Itu adalah apa yang kulakukan saat itu, dan itu semacam refreshing yang menyenangkan. Itu adalah memori masa mudaku.

Reita: Aku sangat kaku, tapi dulu aku sangat fleksibel dan aku akan meniru posisi-posisi aneh moluska hanya untuk membuat semua tertawa. Uruha tertawa sampai perutnya sakit. Membuat postur aneh dan bisa membuat semua tertawa, bagiku, adalah saat yang bagus selama masa mudaku.

Kai: Menghabiskan waktu bersama the GazettE benar-benar hari-hari termenyenangkan dan paling membahagiakan. Itulah kenapa masa mudaku adalah sekarang.

Aoi: Tidak usah diragukan lagi bahwa aku senang saat ini. Tapi ketika hari-hari, beradu mulut dan semacamnya, mengalaminya dengan cara yang inosen. Itu adalah hari-hari yang membuatku benar-benar tersenyum.

N (N—Hn?)
“Waktu dimana sesuatu membuatmu, “Hn?””


Reita: Saat dimana aku tampil untuk band terakhirku yang terakhir kalinya, aku mengatakan pada salah satu personil, “aku tidak akan tampil dengan band lagi” aku bahkan mengatakannya pada orang tuaku, “aku berhenti ngeband dan akan mencari kerja.” Tapi saat itu bandku mengatakan, “kami harus memintamu untuk tampil karena ini adalah akhir tahun dan ada banyak acara.” Jadi dengan malas aku menyetujui. Band itu akan disband sekitaran akhir tahun. Band selanjutnya dimana aku bergabung juga disband sangat cepat. Setelah itu baru the GazettE. Melihat kembali ke belakang sekarang, pikiran untuk keluar dari band membuatku, “Hn?” tapi sekarang, aku tidak ingin keluar dari band lagi.

Ruki: Dulu, aku adalah seorang drummer dan berpikir tentang itu membuatku, “Hn?”(Tertawa). Saat aku diminta untuk menjadi vocalist, aku agak sedikit, “Hn?” sambil juga merasa sangat senang. Tapi saat itu tak ada member band yang benar-benar mengerti aku jadi aku seperti....”Hn?”

Uruha: Kalau aku pergi ke toko instrumen aku selalu berakhir membeli sesuatu dengan menuruti kata hatiku. Karena ke impulsifanku, aku kemudian berpikir sesuatu seperti, “Hn? Lalu bagaimana dengan bekal hidupku bulan depan?” saat aku pulang ke rumah.

Kai: Aku adalah tipe yang suka bermain-main dengan sesuatu, dan meski aku tahu itu, itu tetap menyenangkan. Dulu aku sangat frustasi dengan kepribadianku yang seperti itu, tapi kalau kupikir sekarang, kenyataan bahwa aku berpikir tentang diriku seperti itu membuatku merasa, “Hn?”

Semua: Hn?

Kai: Hn?







*************************
A sampai Z nya oran Jepang bukan A- Z ok? XD mereka menggunakan hiragana.
Dari dulu saia pengen translate ini sebenarnya, sama shoxx yang vol 135. Tapi mengerjakan translate interview itu sangat membuat saia malaaaaasss XD dan lagi saia perlu minta izin sama yang punya english translationnya.
Tapi sekarang saia berhasil mempostingnya, ne????
Dan semoga hari kalian semakin menyenangkan setelah membaca ini fufufu~
Part favorit saia adalah “Hn?” wkwk dan bagian Reita bercerita tentang bulu itu sungguh!!! Err~ -_- coba kalau dia yang sekarang masih berani tak cerita begituan? LOL
Dan lalu bagian mana favorit kalian yang membuat kalian mungkin tertawa atau cengengesan, eh? XD





Credit and Thanks to: http://michido.blogspot.com (english translation)
IndoTrans: by me (RuKira)

Beri sumber jika repost!

No comments:

Post a Comment