Search + histats

Tuesday, 12 April 2011

i`m straight : my seme is my uke 03

Author : Rukira Matsunori

rated : T aja (15+)

genre : gajeromance/ school/ B.L

fandom : the GazettE

pairing : Reituki / KiRei wuekekek

chapter : 03

warning : ABAL!!!

note : T___T DELUHIIIIIIIIII.....



Step 3 : 2nd Kiss

(-.(-.- )-.-)


"Ohayouuuuuuuu!^0^", Seperti biasa Reita datang ke kelas langsung berisik. Namun kali ini gak ada lemparan buku ataupun sepatu melayang ke arahnya, lebih tepatnya dia dicuekin ama anak-anak sekelas. "OHAYOUUUUUUUUUU!!!!"

masih gak ditanggepin.

"OHAOHAOHAOHAAAAAAYOUUUUUUUUUU!!!!"

anak-anak sekelas masih sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

"T_T", Reita tutup mulut dan berjalan ke bangkunya dengan mengemban rasa terhina di dada. Dia gak suka diacuhkan. Apakah ada hal yang lebih menarik dari hidung dibalik noseband itu? Sampai anak anak sekelas mengacuhkan Reita.

"eh, Rei kapan datang?", tanya Kai innocent

Reita melirik dengan malas ke arah Kai di sampingnya, "lu juga ikut-ikutan"

"hah?"

"mereka pada ngomongin apa sih? Khusyuk amat", gerutu Reita

"oh, bentar lagi kan hari Valentine, biasa... Mereka lagi pada ngeributin soal dapet coklat dari anak cewek"

"hee??"

Ya... Hari valentine tinggal menghitung hari, dan semua anak murid sekolah PSC lagi heboh-hebohnya ngomongin hari kasih sayang setahun sekali itu. Setiap tahun 1 hari di hari valentine, sekolah memberikan kesempatan pada anak anak siswi untuk menyerahkan coklat mereka pada siswa-siswa yang mereka sukai saat pulang sekolah. Ini adalah kebijakan melambai Hyde-sama. Dan sudah menjadi tradisi, hal ini dijadikan taruhan oleh siswa-siswa, siapa yang mendapatkan coklat terbanyak, maka ditetapkan dia adalah pangeran sekolah tahun itu. Dan sekarang pun anak anak di kelas Reita sedang meributkannya.

"GAK TERTARIK!!", Ujar Reita lantang

"hmmm~ eh, tapi kamu tau gak Rei?"

"APA LAGI??"

"ada mitos, kalau kita kisu-kisu di atap sekolah sama pasangan kita di hari valentine. Cinta kita berdua bakal abaaadi selamanya^-^"

"........"

"tapi gak banyak yang percaya sih=3=katanya itu kaya buat ngebodoh bodohin anak kecil"

"........"

"Tapi aku percaya. Aku pengen ngajak Nao ke sana>.< tapi kita pacaran aja kagak", Kai ribut sendiri. Reita cuma melongo. "bagaimana ya? Mana bisa langsung kisu-kisu>.<"

BLETAK!

"aduuh!", Reita geplak Kai yang kelihatan mulai kehilangan kontrol XD

"dasar Bocah! Apa maksudnya cerita begituan ke gue? Lagian yang begitu dipercaya. Orang orang aja kagak percaya"

"tapi... Beneran kok"

"alaaaahh.. Berisik!! Gue colok colok ni kempotnya"

"eh? Ohayou Ruk!", Sapa Kai melihat Ruki baru masuk kelas.

"Ohayou"

Reita melirik Ruki yang berjalan ke bangkunya. Mata Reita mengikuti setiap gerak makhluk mini itu. "gue cuma butuh 1 coklat, dan gue benar benar jadi pangeran", gumam Reita sebelum akhirnya ia melesat ke arah bangku Ruki. Kai yang mendengarnya cuma bengong lalu angguk-angguk sok ngerti.

"ohayou^^"

"ohayou Uke-chan"

)@0@( <- reita

"sori kemarin..."

"........", Reita diam sejenak kemudian ia tertawa, "haha... Gak apa, gue ngerti lu gak bisa nolak. Ya.. Walaupun gue ngerasa sedikit terluka sih :<"

"heh?", Ruki mengernyitkan dahi.

"wheheheheheh...", Reita senyam senyum gaje, Ruki langsung menjitaknya.

Reita masih ingat bagaimana perasaannya ketika melihat Ruki dan perempuan itu berjalan berdampingan di hadapannya karena perempuan itu tiba-tiba muncul lalu mengajak Ruki pulang bersama. Rasanya seperti.... Ingin tertawa? Sungguh menggelikan melihat perbedaan tinggi badan mereka yang sampai mencapai 10cm lebih itu dari belakang wkwkwk. Makanya Reita hanya cekikikan di belakang dua makhluk itu bersama Kai. Si noseband bukannya tidak punya perasaan atau apa, dia hanya berusaha bersikap wajar dengan mempercayai Ruki. Walau malah jdi kelihatan gak wajar.

Tapi yaa walau bagaimanapun Reita juga manusia normal toh, meski rada sinting+autis. Perasaanya jadi terasa aneh gara gara kemarin. Apa itu bisa dikatakan sebagai cemburu? Haha seorang Reitong cemburu? Tentu bukan. Ya, seperti itulah dia mengelak perasaannya sendiri.

"Ruk, lu tau bulan apa ini?"

"Februari"

"betuuuul... Pinter hehe... Valentine bentar lagi ya", Reita berlagak menerawang. "gue tunggu coklatnya nih hehehehehe"

Ruki mendelik, "coklat apaan?"

"coklat valentine lah!"

Ruki tersenyum sinis, "gue atau lu yang pantes ngasih coklat?"

GUBRAK!!!!

Dan Reita kembali ditarik oleh kejam(?)nya realita, ia langsung menciut segede marmut. Yang biasa ngasih coklat itu kan cewek, kalau dalam hubungan ho** (yang penuh aib XD) ya si Ukenya yang ngasih. Dan pupus sudah harapan Reita mendapatkan 1 coklat dari Ruki.

(-.(-.- )-.-)


"Kagak mau ah gue ngasih coklat. Cewek banget kan itu?", Reita ngedumel, curhat sama Kai

Kai angguk angguk, "tapi itu tugas uke khamphb-", Reita buru buru bekep mulut Kai. "jangan ngomong ngomong Uke ya! Awas lu!", ancam Reita.

"ya udah, kalau gitu kasih Ruki apa kek? Gak perlu coklat kan?"

"hmmmmmmm~~ iya juga ya, kira-kira apa ya?", Reita tempelin telunjung di hidungnya tampak berpikir, "jam tangan? Mahal ah~. Boneka? Emm~ bisa bisa gue ditendang ngasih hadiah gituan, apa dong Kai, kasih saran!"

"apa ya?"

"Iya Apa??? Buruan kasih gue saraaaann!", Reita guncang guncang tubuh Kai kuat ampe Kai mual serasa naik ontang anting di dufan.

"ah, boxer aja gimana? Murah dan biar dipake terus^^"

"........"

"Oeeeeeeeeekkkkkkkkk"


(-.(-.- )-.-)

"hoaaaaaaahhm"

Pagi Reita ia sambut dengan nguap(?)an. Makhluk bernoseband satu satunya di dunia itu ngucek ngucek matanya masih ngantuk sambil jalan menuju ke sekolahnya sempoyongan(?) kayak orang mabok, padalah cuma masih ngantuk aja kok.

"Ohayou Reikun"

"eh?"

Lagi lagi Reita menemukan perempuan jangkung itu aka Reila-chan[cuuuuute]*bletak!* berdiri di depan gerbang sekolah gedung putera seperti kemarin, "oh Reila-chan ohayou, nunggu Ruki?^^", Reita garuk garuk tengkuknya agak gugup. Walau bagaimanapun yang ada di hadapannya adalah gadis manis yang tinggi semampai kayak model model AV Idol gitu*digorok* wajar kalau Reita sebagai laki-laki seperempat normal jadi agak gugup saat bicara dengannya. Lagipula Reita emang aslinya pemalu banget kalau berhadapan ama cewek XD

"Iie... Aku menunggu Reikun"


(-.(-.- )-.-)

PLEK.

"Eh? Apa ini?", tanya Ruki nunjuk bento di atas mejanya.

"memangnya apa?"

"Waaah Reita buatin Ruki bento!!!"

"Hyahahahahahah Uke-chan yang baik!!"

"suit... Suittt!!"

"wiwiwiwiwiwiw.... wikwiw!"

Seisi kelas jadi ribut dengan sindiran sindiran anak anak sekelas pada Reita. Orang yang bersangkutan hanya nempel-nempelin telunjuknya di bibir sambil monyong-monyong, menandakan berisik dan menyuruh mereka diam. Namun sama sekali gak ditanggepin.

"set dah! Kelas apa Kandang bebek?", gerutu Reita sambil menarik sebuah bangku memposisikannya di sebelah Ruki.

"Lu beneran buat bento? Lu kan gak bisa masak", wajah Ruki mengisyaratkan ketakutan, membayangkan kalau kalau ia harus dipaksa memakan bento buatan Reita yang gak pernah dan gak bisa masak itu. Ia udah bisa ngebayangin rasa bento di hadapannya. Yang berputar-putar di kepala Ruki adalah rasa aspal?

"........"

"serius?"

Reita tersenyum, "lu ngarep gue buatin bento?"

"hah? Ini..."

"itu dari Reila. Tadi dia nitip ke gue"

"heh? Reila?", Ruki melongin(?) bento di hadapannya merasa bersalah karena telah menganggapnya buntelan aspal. "kok?.......", makhluk mini itu agak shock juga. Dibuatin bento sama seorang cewek adalah impiannya selama ini, apalagi kalau sama cewek yang disuka? Tapi ia gak pernah mendapatkannya selama ini. Dan tiba-tiba saja hal itu terjadi.... sekarang.

"buka dong! Gue lapar nih...", Reita usap-usap perutnya sambil toel-toel bento buatan perempuan bernama Reila itu. Ruki segera menepuk tangannya pelan.

"wez!!! Gak mau bagi-bagi ni?"


Ruki hanya mendengus. Tiba tiba hape Ruki bergetar dan ia segera merogoh handphone dalam tasnya. Wajahnya terlihat sedikit merona saat Reita mencuri pandang meliriknya. Reita mengernyitkan dahi memperhatikan mimik wajah Ruki saat membaca pesan yang kelihatan jelas sekali berubah dari saat tadi bicara dengannya. Dan Reita tau siapa orang yang mengiriminya pesan itu.

BUK.

"aduh!", Ruki meringis megangin pipinya yang tiba-tiba ditabok pake buku, "Reita! Lu apa-apaan sih?", protesnya.

"eh, tiba-tiba tangan gue gerak sendiri 0.0", Reita berlagak cengok.

"jah! Lu sengaja! Gue tau. Dasar Pesek!", gerutu Ruki.

"hehehe tiba-tiba pengen nabok pipi merah jambu itu wekwekwek XD"

Ruki terdiam beberapa saat sambil megangin pipinya, "sialan"

Tanpa sengaja Ruki telah mengusik perasaan Reita. Dan sepertinya Reita pun mulai merasa gak nyaman dengan semua ini. Ia mulai risih dengan setiap rona merah yang muncul di pipi Ruki saat ia menyinggung tentang perempuan itu. Cemburu? Iya Reita cemburu huhuhu XD

Dan kecemburuan Reita terus diuji(?) setiap harinya, dengan semakin dekatanya Ruki dan Reila. Reita mengutuk sikap Ruki yang terlalu baik hati tak bisa menolak, membuatnya jadi sosok yang tidak tegas. Namun Reita juga gak bisa berbuat apa apa. Reita gak mau membuat Ruki terbebani dengan perasaan sesaatnya yang merugikan itu. Aiiiaaaaaaaaaahh~~~
(-.(-.- )-.-)

Reita membereskan barang-barang yang akan dibawanya ke sekolah, memasukanya ke dalam tas.

Bersila sejenak di atas tempat tidurnya. Reita tampak melamunkan hal yang mudah sekali ditebak.

Hari valentine yang telah ditunggu-tunggu itu akhirnya datang. Reita sudah mempersiapkan sesuatu untuk semenya itu. Dengan tekad : Dapat ciuman kedua dari Ruki XD di atap. Walau sok gak percaya, tapi sebenarnya Reita selalu kepikiran soal mitos yang ia dengar dari Kai itu dan ia berniat membuktikannya hari ini. Dilanjut dengan nonton film horror romantis malam harinya hoho... Pokoknya Hari ini Reita akan membooking Ruki seharian. Gak akan biarin siapapun mengganggu harinya bersama Ruki.

"YOSHOOO~ GanbattE!!!", ia mengepal sebelah tangannya, menyeret tas Lalu buru buru cabut keluar kamar.


(-.- )

( -.-)

"Ohayouuuuu!!", Reita masuk kelas langsung melesat ke bangku Ruki, melihat boncelnya udah stand by di sana.

"Happy valentine's da-", Reita syok gak ngelanjutin kata katanya.

Ruki melirikan matanya ke arah Reita sambil gigit coklat berbentuk hati ditangannya, "um~ ya"

"Tunggu! Coklat darimana itu?", Reita sewot nunjuk-nunjuk coklat di tangan Ruki.

"oh, ini? Dari Uruha. Lu gak dapet? Dia kan bagi bagi coklat tuh", ujar Ruki terus ngemut coklatnya.

"oh dari si Paha toh wkwkwkwkwk", Reita duduk di atas meja Ruki membuat mpunya memberikan deathglare super lalu mendorong tubuh Reita turun dari atas mejanya karena menghalangi pemandangan. "Ruk, pulang sekolah ada waktu?"

"kenapa?"

"gue gak mau tau! Pokoknya harus ada waktu!", Reita menyeringai dan mengacak acak rambut Ruki lalu melengos ke bangkunya.

Ruki mendadak merinding merasakan perasaannya kagak enak sepertinya ia akan mendapatkan bahaya pulang sekolah nanti. Ekspresi wajah Reita mudah sekali ditebak khalayak(?) XD


(-.(-.- )-.-)


KRIIIIING...

KRIIIIIIIIIING...

Semua siswa PSC berbondong bondong keluar kelas, begitu mendengar suara bel dibunyikan. Mereka udah nepsong pengen dapet coklat dari siswi-siswi yang udah pada ngantri di gerbang. Kecuali beberapa makhluk gak normal yang masih enjoy diem di kelas a.k.a Reita, Ruki dan Kai. Eh! Tidak cuma mereka, sebelumnya ada beberapa orang lagi, namun Reita mengusirnya dengan tidak terhormat hingga yang tersisa cuma mereka bertiga dalam kelas.

Kelas terasa begitu sepi, cuma suara Reita yang nepuk-nepuk dadanya yang terdengar, "doain gue Kai", bisik Reita pelan

"eh, oh iya iya^-^", Kai cuma nepuk nepuk bahu Reita memberi semangat walau ia gak tau Reita minta doanya buat apaan.

Reita berdiri dari bangkunya, berjalan ke arah bangku Ruki, "Ruk..."

GREK.

Tiba-tiba Reita melihat Ruki berdiri tergesa gesa dengan handphone digenggamnya erat di tangan. "ano~ gue....."

"........"

"ke bawah dulu ya", Ruki tersenyum lalu menepuk nepuk lengan Reita sebelum akhirnya berlari ke luar kelas.

"........"

"........"

"........"

"eh, Ruki mau kemana tuh?", tanya Kai.

"tau!", jawab Reita ketus. Ia berjalan ke arah bangkunya dan Kai dengan lesu. Mendudukan dirinya dengan kasar di bangku. Reita tau Ruki berlari menjauh darinya setelah mendapatkan pesan dari seseorang. "argh!", Reita mengacak acak rambutnya sendiri. Pikirannya jadi kacau sekarang.

Grek.

"eh, Rei?"
(-.(-.- )-.-)


Ruki berusaha mengatur nafasnya habis berlari-lari. Ia melihat seorang gadis manis tengah menunggunya di tempat yang dia janjikan, rambutnya terurai tertiup hembusan angin siang membuat Ruki sedikit berdebar. Membawanya kembali mengingat hari dimana dia lah yang berdiri di sana menunggu sang gadis dengan perasaan berdebar 3x lipat dari yang ia rasakan sekarang. Perlahan gadis itu menoleh ke arah Ruki dan tersenyum lembut. "Konnichiwa Ruki-kun"

"ah, ahaha Ko-Konnichiwa. Maaf. Lama menunggu?", tanya Ruki gugup

"iie... Daijoubu^^ apa aku mengganggu Ruki-kun?"

"eh? Tidak, sama sekali tidak"

"ah, yokatta^^"

Ruki tersenyum menggaruk garuk kepalanya gak tau mau ngomong apa.

"ano~ sudah hampir 2 tahun ya. Aku tidak pernah lupa^^a"

"he? Eh? Ehehehe... Apa?"

Reila sedikit menunduk malu, "aku senang sekali Ruki-kun masih mau menerimaku. Sebelumnya aku sangat takut Ruki kun membenciku karena itu"

"oh, haha tidak mungkin. Aku tidak pernah membenci Reila-chan^^"

"maaf! Aku benar benar minta maaf><", Reila membungkuk dalam, "waktu itu pikiranku masih dangkal"

"aah tidak apa-apa, jangan begini", Ruki agak panik, berusaha membuat Reila berhenti untuk membungkuk karena merasa tak enak. Tiba-tiba sebuah bungkusan pink kecil disodorkan ke wajah Ruki membuat Ruki melongo.

>///<

0.0

"aku berusaha membuatnya, mudah mudahan sesuai dengan lidah Ruki-kun>////<", Reila tampak berusaha keras.

Ruki memperhatikan bungkusan kecil di hadapannya. Dibungkus dengan sangat rapi sedemikian rupa, dengan hiasan pita di atasnya. Ruki bisa membayangkan bagaimana Reila membuatnya semalaman dan Ruki tersenyum. Saat tangannya hendak menerima bungkusan kecil itu tiba tiba tangan Ruki seperti ditarik seseorang.

"Reita?", Ruki sedikit kaget Reita tiba tiba ada di sini.

"Ah, Konnichiwa Rei--", Reila membulatkan mata tak menyelesaikan kata sapaannya untuk Reita ketika melihat Reita tiba-tiba menempelkan bibirnya dibibir Ruki dengan sedikit memaksa.
0///0

Reita memegang kedua pipi Ruki kuat, menciuminya dengan kasar. Seakan Setan yang dinamakan cemburu berhasil menguasainya. Ia ingin membuktikan pada gadis itu bahwa Ruki adalah miliknya, "Hmpbh!!!!!!"

Ruki mendorong tubuh Reita dengan sekuat tenaga.

BUAGH!!!!


Reila masih membulatkan matanya sambil membekap mulutnya sendiri melihat Reita memegangi sudut bibirnya karena tinjuan Ruki. "ano~ Reikun, daijoubu ka?", tanya Reila takut takut.

"........"

"........"

"Hahahaha...."

Reila dan Ruki serempak mengernyitkan dahinya, Reita tiba tiba tertawa. "hahahah... Gak asik ah, lu terlalu serius Ruk!", Reita nyentrungin jidat Ruki. Lalu menoleh ke arah Reila, "oh, Reila-chan^0^ maaf ya, yang tadi jangan diambil hati.. Hohoho... Cuma bercanda"

"bercanda?0.0"

"yaku hanya ingin mengejutkannya...", Reita menarik tubuh Ruki, lalu merangkulnya, "kami sudah biasa melakukan itu^0^"

"biasa?0.0"

"yayaya cuma bercanda XD", Reita menepuk nepuk bahu Ruki. Ruki hanya menatap Reita dengan pandangan curiga. "wah Reila-chan, kau cantik sekali hari ini"

"0///0 eh?"

"Kau juga Ruk^^", Reita cubit cubit pipi Ruki. "kalian memang pasangan serasi hahaha.."

"........"

"oke, ganbatte ne! Gue tinggal ya jaa~", Reita melambaikan tangannya lalu berlari lari kecil meninggalkan Ruki dan Reila dalam keadaan keheranan.

"eh apa itu? Haha Reikun lucu sekali ya", Reila berusaha tertawa walau sebenarnya masih kepikiran soal tadi. Gimana nggak? Melihat langsung cowok ciuman di depan matanya langsung *mau XD*, "ah ano~ ini", Reila kembali menyodorkan coklat buatannya pada Ruki.

"arigatou", ucap Ruki sambil tersenyum.

"hai", Reila kembali menundukan kepalanya, "ano~ masih adakah rasa suka Ruki-kun padaku?"

0.0

"eee~ maksudku... err~", Reila meremas-remas jari jari tangannya.

"iya"

"he?0.0"

"perasaanku tidak semudah itu bisa hilang^^"


(-.(-.- )-.-)


SREG.

"oh, Hei... Darimana lu? Mana Ruki"

Reita masuk kelas langsung menyeret tasnya gak menggubris pertanyaan Uruha.

"woi...!! Mau kemana lagi?", tanya Uru yang masih juga kagak digubris ama Reita. "Woi pesek?"

Reita menoleh ke arah Uruha dan Kai. Makhluk bernoseband itu berjalan ke arah Uruha, tiba-tiba menarik kerah baju Uru. "lu mau ciuman ama gue di atap?"

"HEEEEEEEEEEEEEEEEE!!!! Anak kurang ajar!", Uruha langsung nabok idung Reita pake tasnya.


"sialan! Lu kok nabok nabok seenaknya! Gak tau gue lagi patah hati apa?!"

"he?", Uruha cengok, "elu? Patah hati?", tanya Uru dengan wajah meragukan sambil nunjuk wajah Reita. Lalu ia menoleh ke arah Kai dan bertatapan cukup lama dengan sang pemilik lesung pipit itu dengan penuh arti. "weeeeeekwekwekwekwekwek", tiba-tiba Uruha dan Kai tertawa bebek bersamaan. Membuat Reita semakin terluka XD

"Lu patah hati kenapa? Diputusin Ruki?0.0 ya ampuun~ bagus dong weeeekkwekwekwek XD", Uruha kembali lanjutin ahiru no warau-nya.

Pipi Reita udah kayak ikan kembung menanggapi ejekan ejekan Uruha yang gak berperasaan. Makhluk berpaha itu gak bisa bedain mana yang bercanda dan mana yang serius. Tampang Reita emang ngajak bercanda mulu dari sonohnya. "awas lu paha! Gue santet si Aoi biar bibirnya makin dower", Ujar Reita nepsong

"Hee?? Kok bawa-bawa gurame gue?!", Uruha udah menyingsingkan kedua lengan bajunya.

Reita ngacungin(?) jari tengahnya ke arah Uruha, "Cowok jadi-jadian dasar!", teriak Reita

"BRENGSEEEEEEEEEEKKK!!", Uruha udah siapa-siap ngangkat meja, namun Reita keburu ngacir keluar kelas. "kenapa sih tuh anak?", gumam Uruha sambil meletakan kembali meja yang ia angkat ke tempatnya.

"sepertinya Reita lagi khawatir. Akhir-akhir ini kan Ruki dekat lagi dengan Reila", jelas Kai

Uruha menoleh, "Reila? Cewek jangkung itu?". Kai menganggukan kepalanya menjawab pertanyaan Uruha. "hmm~ jadi dia serius"

"eh, mana Aoi? Apa kalian gak ada rencana buat melewatkan hari valentine bareng?", tanya Kai mengalihkan pembicaraan.

"jah, tentu aja! Lu sendiri, ngelewatin sama siapa ayo?"

"^^a hehe pengennya sih sama Nao tapi...", Kai nunduk.

"Nao? Wah! Tadi aku liat dia jalan berduaan tuh sama cowok bibir tebel. Mesra banget kayaknya"

"0.0 hah?"

Uruha menepuk nepuk punggung Kai, "sabar ya Kai. Kalau gue jadi lu... Gue mau ngokok(?) aja di kamar hehe...", Uruha jail

0.0

0.0

0.0

(Kai shock)
(-.(-.- )-.-)

Tembok.

Apa enaknya nemplok di tembok?
Tapi itulah yang dilakukan Reita saat ini. Buatnya itu bisa menenangkan dan memberi inspirasi. Reita benar benar lagi frustasi sekarang. Ia gak tau kalau begini sakitnya, ia baru menyadari sebesar apa ia menginginkan Ruki. Dulu kan dia cuma nganggep Ruki makhluk tuhan yang paling lucu lalu ingin memilikinya dan menjadikannya piaraan yang bisa ia perlakukan semena-mena. Tapi seiring berjalannya waktu, Ruki ternyata punya tempat yang lebih berharga di hati Reita selain sebagai binatang piaraan yang lucu dan menggemaskan. "Aduuhh sakitttt~"

"maaf!"

"........", Reita buru buru menoleh ke arah suara yang sangat ia kenal di belakangnya, "Ruki?!", ujar Reita kaget. Ia cepat cepat melepaskan kontak fisiknya(?) dengan tembok. "Lu.. Kok di sini?"

"nyari lu lah"

"kok tau gue disini?"

"gue tadi ketemu Uru di bawah", Ruki berjalan mendekat ke arah Reita, "Lu punya hobi bersetubuh dengan tembok?....."

"HAAH?? A-apa?!"

Ruki memeluk dirinya sendiri, "merinding gue liatnya brrr~"

"BUKAN!! Itu-err", Reita melihat bungkusan pink kecil itu di tangan Ruki. Dan wajahnya mendadak kembali suram. "Sori...", ucap Ruki

"tidak!", Reita memotong, "gak usah bilang! Gue udah tau", ujar Reita. Ruki hanya mengernyitkan dahinya heran. "gak usah minta maaf, gue gak apa-apa"

"eh, bener gak apa?"

"nggak, walau sedikit sakit tapi gue rela", Reita memalingkan wajahnya, "pergilah dengan orang yang lu suka. Gue gak apa-apa"

BLETAK!

*Ruki slap Reita pake sepatu*

"kok dipukul?"

"lu Lebay sih, jijik gue", gerutu Ruki sambil make sepatunya, "lagian lu ngomong apaan sih? Lagi nembang bu?"

"apa? Gue udah berusaha nerima kalau lu mau putusin gue, tapi kok-"

"Putusin? Siapa yang mau mutusin?"

"Lu minta maaf karena udah jadian sama Reila dan gak bisa sama gue lagi?0.0 kan?"

Ruki mendengus, "gue minta maaf karena udah nonjok lu tadi. Sakit?", perlahan tangan Ruki mengelus elus pipi Reita. "nggak sih, yang lebih dari ini pun gue udah sering kan dapet dari lu", jawab Reita

"ya tapi gue gak enak tadi. Lu sih! Gue kan udah bilang gue SEMEnya! Kenapa lu selalu nyerobot aja sih?>.< harga diri gue sebagai seme jadi merasa terhina"

"0.0 karena itu? Bukannya lu gak mau gue kisu?"

"T_T yaa~ gue maunya ya gue lah yang mulai duluan. Lagian lu gak tau malu ya di depan cewek"

"eeehh??0.0 Hahahahah XD begitu ya?? Hahahahahahahah", Reita tertawa. Tiba tiba tubuhnya ambruk terduduk di lantai sambil bersandar ke tembok. "hahahah begitu? Ah syukurlah", Reita mengacak acak rambutnya sendiri. "gue pikir lu masih suka cewek itu hahah"

Ruki berjongkok di depan Reita, "gue emang masih suka Reila kok, lu kan tau sendiri sebesar apa perasaan gue"

"heeee?? Jadi--"

"tapi ada yang lebih gue sukai sekarang, yang bisa nerima gue apa adanya, yang selalu ada buat gue, yang selalu bisa ngehibur gue", Ruki tersenyum sambil menerawang.

"........"

"yang bisa bikin gue keluar jalur, tapi cuma buat dia gue gak normal. Gue--0_0", Ruki shock tiba-tiba udah ada bibir dimonyong monyongin di depan wajahnya. Spontan Ruki nabok Reita, "tuh kaaann Lu mah gituuu!!!"

"eh? Sori, gue gak sadar hehe^0^>"

"cis!", Ruki mendengus. "ini", Ruki menyodorkan bungkusan kecil di tangannya pada Reita.

"lho? Ini dari Reila kan?"

"iya, gue gak tega nolak pemberian orang"

"jiahahahah bilang aja lu rakus", ujar Reita. Ruki langsung nyumpel dia pake coklat pemberian Reila. "uheeek... Ohok Tega lu ya, dasar boncel"

"........", Ruki memalingkan wajah

"hmm~ kebetulan lagi laper nih hehe", Reita nyengir ngehe usap usap perutnya sambil buka bungkusan coklat, "thanks ya Ruk", ucap Reita sambil melahap coklatnya.

Ruki hanya memandang Reita yang kelihatan banget rakusnya, "tadi pagi lu nanya gue ada waktu mau apaan?"

"hm? Oh gue mau ajak lu ke suatu tempat^^"

"kemana?"

"ke sini"

"ke sini?"

Reita mengangguk kuat, "gue denger mitos kalau sepasang kekasih berciuman di sini pas hari valentine. Cinta mereka bakal abadi^0^ begitu.. makanya gue pengen kita melakukan ciuman ke dua kita dengan indah(?) di sini hoho"

"0///0"

"eh, tapi gue udah ngerusaknya/>.<\ aduuh", Reita jengut jengut rambutnya sendiri, mengingat apa yang telah ia lakukan pada Ruki tadi. "sori ya-----eh 0.0?!", Reita masih gigit coklat sambil buletin matanya yang sipit melihat wajah Ruki udah deket banget sama wajahnya, "Ruk?"

"tutup mulut!"

"?"

"eh maksud gue tutup mata!", Ruki ngoreksi kata katanya.

"lu mau cium gue?", tanya Reita innocent

"........"

"........"

DUAK!

Ruki ngedumel. Reita terlalu terus terang. "balik ah!"

"eh? Bukannya mau cium gue?"

"KAGAK! Dan Kagak akan", Ruki berdiri dari jongkoknya namun Reita menarik tangannya hingga Ruki hilang keseimbangan dan...

BRUK

Ruki ambruk nubruk Reita. Dan mata Ruki sedikit melebar saat merasakan sesuatu yang bersentuhan langsung dengan bibirnya. Perlahan mengangkat tubuhnya dengan tumpuan tangan lalu melongin(?) Reita yang ada di bawahnya.

"jiakh! Kagak berhasiiilll", Reita greget garuk garuk kepalanya. Menyesali usahanya gagal untuk membuat Ruki jatuh menimpanya lalu mereka berciuman. Eeeh!! Kurang bawah, Ruki malah berciuman ama nosebandnya.

"Lu apa-apaan sih Nosebaaaaaaand", Ruki nyekik nyekik Reita karena udah membuat idung Ruki merah berbenturan dengan jidatnya.


tobecontinued...


AAARRRRGGGHHH..... >.<
ini udah lama buatnya #sebenernya# tapi males ngepost karena gak jelas..
T______T Tapi saia gak bisa berpikir lagi sekarang,,,saia gak punya selera humor,,,
hhu DELUHI DDDDDX

#WeLoveYouDELUHI
#WeWillMissYouDELUHI

11 comments:

  1. ni ff yg bikinnya orang stres!!!

    lanjutannya ditunggu y jenk...

    ReplyDelete
  2. (T_T) kalau yang bacanya orang stress ya bikin stress *PLAK*

    ^0^bb uhuhuhu ukeeeeeee~~~

    ReplyDelete
  3. akhirnyaaa keluaar jugaaa....lanjutiin >.<

    ReplyDelete
  4. in fic kuuueeereeeen bnget!!!
    kocak banget!!
    Lanjutin ya!!! :D

    ReplyDelete
  5. mairo-chan : ukeeeeee ^^d gkgkgkgk... sankyuu dah baca *hug*

    Miko-chan : uwooooo.... sankyuuu XDDDDD hha.... diusahakan gkgkgk^^ sankyuu dah baca *hug*

    ReplyDelete
  6. Abis searching2 di gugel truz bagai ditakdirkan, ketemu ama nih fic XD

    wah, gak tau mo ktawa pa nangis T_T soalnya disini Rei mengenaskan(?) bgt si *jotos*

    LANJUT!!

    ReplyDelete
  7. wahhh... bolak balik liat blog mu cuma mu nyari FF lanjutannya XD
    agak2 sedih nih pas reila datang haha...
    ditunggu kelanjutannya...

    ReplyDelete
  8. Sophie : gyahahah XD takdir yo... ^^b yap!!! sankyuu dah mau baca *hugs* segera saia lanjutkan :Db

    Daiki : waduh! Bolak-balik ky ke WC XD *PLAK* sankyuu ya mau baca^^ *hugs* hhe..

    ReplyDelete
  9. salam kenal rukira-san -^^-
    ini fic bagus syeeekali bikin saya ketawa ketiwi layaknya orang gila *PLAAK XD

    gereget saya liat Ruki *gigit kain kayak kiryuin di PV memeshikute*

    ahahaha lajutin ya desu saya mohon ya ya ya
    *PLAAAK di jitak XD
    saya bakalan baca sampai tamat desu ahaha
    maaf komennya banyak ==" *nunduk-nunduk 1000x

    ReplyDelete
  10. salam kenal jg ojou san^^
    whwhwhwh sankyuu~~~ XDDDD

    iya^^ saia usahakan hhe
    sankyuu dah mau baca *hug*

    ReplyDelete
  11. -melongo- ternyata udah sampe chappie (?) 3~
    maap, kak Rukira, aku telat bacanya T.T
    pulsa abis dan modem dibawa baka tou-san~ #curcol

    Ficnya kocak deh, Reita jadi agresif gitu *^-^*
    lanjutin ya~ buruan deh ngeupdatenya~ ga sabar, fufufufu XD

    ReplyDelete