Search + histats

Sunday, 20 May 2012

“ Naraku no Hana “, DIAURA Lyrics [ Indonesian translation ]


Lyrics : Yo-Ka
Arranged : DIAURA
Album : DICTATOR
Year :2011




Fukai kodoku kara Sashi-noberu te wa
---dari kesendirian terdalamku, tanganmu terulur

Amari ni hakanaku yuragu
---berayun begitu hampa

Boku ga ochiru no wa jigoku darou ka
---apakah aku terjatuh ke neraka?

Sore sae mo futomei no mama
---bahkan itu tetap tidak adil

"Namida nagasu no wa kanashii kara janai"
---air mataku mengalir bukan karena kesedihan

Itsukara ka wakatteita yo
---aku tahu sejak kapan

Kodoku no imi mo, aisuru setsunasa mo
---juga arti kesendirian, bahkan kesakitan mencintai

Subete hitsuzenda to
---segalanya adalah kebutuhan

Boku wa kuchiru tame ikiteiru no ka
---apakah aku hidup untuk membusuk?

 Kyomu no heya de toikakeru
---aku bertanya di kamar yang kosong

Hon no sukoshi de ii Anata ni furerare nagara kotae ga daseru kara
---hanya sedikit saja tak apa, karena saat aku bisa menyentuhmu jawabannya akan keluar

Semaru kage... Sore wa hitoe no negai mo hikihanasu
---bayangan mendesak… itu memisahkan setiap keinginan yang sungguh-sungguh

Boku wa naze ,sashi-nobasu te ni kizuki nani mo dekinai
---mengapa aku bahkan tak bisa menyadari tangan yang terulur

Still aitai. Still I die Last scene by...
---masih merindukan, aku masih mati, suasana terakhir…

Still aitai. Still I die
---masih merindukan aku masih mati

Tsumetai chi no hate ni yurameita hi wa mou, Last scene by...
---dalam akhir bumi yang dingin masih ada cahaya yang terlintas, suasana terakhir..

Still aitai. Still I die Last scene by...
---masih merindukan aku masih mati, suasana terakhir..

Still aitai. Still I die
---masih merindukan aku masih mati

Naraku ni saki shikitsumeta zetsubou
---dalam neraka terdalam keputusasaan menyebar

Ano toki, hikari wo shiranakereba
---waktu itu, jika saja aku tak mengenal cahaya

Ima wo aiseta no ni
---maka aku bisa mencintai saat ini

Semaru kage... Sore wa hitoe no negai mo hikihanasu
--- bayangan mendesak… itu memisahkan setiap keinginan yang sungguh-sungguh

Boku wa naze ,sashi nobasu te ni kizuki nani mo dekinai
--- mengapa aku bahkan tak bisa menyadari tangan yang terulur

Still aitai. Still I die Last scene by...
---masih merindukan, aku masih mati, suasana terakhir..

Still aitai. Still I die
---masih merindukan aku masih mati

Hakanai mono to shiri nagara aishita
---saat aku tahu suatu kehampaan, aku mencintai

Boku wa Still aitai. Still I die Last scene by...
---aku masih merindukan, aku masih mati, suasana terakhir..

Still aitai. Still I die
---masih merindukan aku masih mati

Tsumetai chi no hate ni yurameita hi wa mou, Last scene by...
---dalam akhir bumi yang dingin, masih ada cahaya yang terlintas, suasana terakhir..

Still aitai. Still I die Last scene by...
---masih merindukan aku masih mati, suasana terakhir..

Still aitai. Still I die
---masih merindukan aku masih mati

Naraku ni saki shikitsumeta zetsubou
---dalam neraka terdalam keputusasaan menyebar

Ano toki kimi ni dea wa nakereba
---ketika itu jika saja aku bertemu denganmu

Kono me fusagu kiri wa kieru
---kabut yang menutup mata ini bisa menghilang

Ano toki, hikari no shiranakereba
---ketika itu, jika saja aku tak mengenal cahaya

Ima wo aiseta no ni
---maka aku bisa mencintai saat ini




☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺

Naraku no Hana = Bunga neraka

==___==a sulit.
Wkwkwk…
Saia hanya membayangkan keputusasaan, penyesalan yang menggunung, terisolasi. Seperti dalam neraka (gambarannya! Anggap saja ini melebih-lebihkan aka lebay XD karena neraka tentu lebih dari itu. tapi saking terpuruknya ‘dia’ jadi menganggapnya seperti di neraka)
Disaat seperti itu ia bertemu dengan seseorang yang mungkin perduli dengannya tapi keadaannya sudah terlalu parah (matanya benar-benar sudah tertutup untuk mencintai seseorang, anggaplah begitu XDDD) jadi terlambat. Namun jauh di lubuk hatinya ia masih ingin merindukan dan mencintai seseorang tapi hatinya benar-benar telah mati.

“ketika itu, jika saja aku tak mengenal cahaya, maka aku bisa mencintai saat ini”, untuk baris lirik ini T_T ‘Saat ini’ dia benar-benar seperti berada di dasar kegelapan dan ia tersiksa. Jika saja ia tak pernah mengenal cahaya sebelumnya mungkin ia bisa mencintai keadaannya sekarang. masa? Wkwk
Tapi saia juga berpikir ‘cahaya’ di sini adalah seseorang yang mengulurkan tangannya (dalam arti perduli dengannya) disaat ‘dia’ berada dalam keterpurukannya. Jadi dia tersiksa dengan keadaannya sekarang karena ia ingin mencintainya tapi hatinya telah mati. Err~ seperti misalnya seorang hikikomori sudah terbiasa menyendiri di kamar (untuk orang normal itu pasti seperti sebuah penyiksaan) dia ingin kembali normal dan berbaur dengan semua orang di luar sana, karena keinginan itu ia jadi mulai tersiksa dengan keadaannya yang terkurung terus di dalam kamar namun yang namanya seorang hikikomori tidak bisa berinteraksi dengan dunia luar dan lagipula pandangan orang-orang yang sudah melekat pada dirinya juga berpengaruh hingga ia tidak bisa sembuh tapi keinginan dalam dirinya ada.
Perumpamaannya beda ya? wkwkwk tapi semacam itulah XDa kenapa nyerempet ke hikikomori? Entahlah tak ada contoh lagi di otak saia. Tapi bukan berarti ini tentang hikikomori O.O) itu Cuma perumpamaan *walau melenceng jauh*
Abaikan tulisan ini jika dirasa tidak masuk akal wkwk XD saia sendirinya juga bingung.


Romaji : Paroles
Indonesian Translation : by me ( RuKira Matsunori )


Give a Credit if you repost this.
http://gazerukira.blogspot.com

No comments:

Post a Comment