Author :: masih ore! => Rukira Matsunori
Rated :: T----?? + => 16+lah hehe
Genre :: Gajeromance dll(?)
Fandom :: the GazettE
Pairing :: Reituki / KiRei(?) *AoUru mah slight*
Chapter :: 4
Warning :: rada ANEH! ABAL! ngecapruk teu pararuguh, rek dibawa kamana ieu carita teh? *ridaa : ?????*
Note :: ^_^ karena sepertinya mulai membosankan, saia sudah membuat keputusan untuk melarikan diri *kabur naek bajaj*
Step 4 :: Boxer *wth?*
(-.( -.-)-.-)
"Ruki, gak mau berenang?", tanya Kai melihat Ruki masih memakai kemeja+celana pendek lengkap dengan kaca mata hitamnya, mirip-mirip bocah sok keren.
"wuatchiii~ !!! Brrr...", Ruki menggesek-gesek hidungnya. "gak ah Kai"
Reita datang-datang langsung merangkul Ruki, "lu tau apa yang nyokapnya pesen ke gue waktu gue minta izin culik dia kemari?", Reita bisik-bisik gaje ke Kai, "Taka lagi sakit, mainnya jangan angin-anginan, panas-panasan, ujan-ujanan wuakakakakak dikate gue mau ngajak anaknya indihe-indihean?"
"sepet lu pesek!", Ruki nabok pantat Reita pake sandal jepit dapet nemu dipinggir pantai. "kaasan gue cuma khawatir!"
"nyu~ nyu~", Reita monyong-monyongin bibirnya minta ditabok, "Kai... Lu punya teman nih, anak mami..", seru Reita pada Kai yang entah sejak kapan asik ngebangun istana pasir bareng kucrit-kucrit setempat.
"cih!", Ruki mendengus.
Reita nyopotin kaca mata hitam yang dipake Ruki, lalu dia pake seenak jidat. mengabaikan protes sang mpunya. "wah mendadak mendung nih"
"sialan Reita! Kembaliin kaca mata gue!"
Mereka a.k.a Ruki, Reita, Kai, Aoi dan Uruha lagi refreshing ceritanya. Ke pantai buat berenang masa buat disunat *author edan*. Dan Uruha adalah sang pelopor, maklum anak engkong-lomerat.
Namun sebenarnya ada niat busuk dibalik kebaikan hatinya ngajak Reita, Ruki dan Kai main ke pantai. Itu cuma kamuflase supaya dia bisa liburan bareng Aoi dengan menjadikan konco-konconya itu sebagai korban niat bejadnya. Kalau cuma dia dan Aoi saja yang pergi, itu bisa menimbulkan kecurigaan banyak pihak, khususnya sang ayahanda a.k.a Hizaki-sama ayah tercantik di dunia. Walau dia sepenuhnya setuju hubungan anaknya dengan Aoi, tapi dia tetap tidak mau kalau sampai anaknya hamil(?) di luar nikah wokwokwok sinting desu!
Walau cantik ( =.=) Hizaki tetaplah seorang ayah dan seorang ayah haruslah bertanggung jawab terhadap anaknya. Apalagi ibu Uruha lagi merantau ke Arab meneliti unta. Hizaki jadi bertanggung jawab penuh atas Uruha. Sebagaimana Kyo-sama berpesan, "paha Uruha adalah aset berharga" karena itu jangan sampai tergores karena keganasan(?) Aoi, dan Hizaki sangat menjaga amanat istri tercintanya itu. Beliau tidak tau justru Aoi-lah yang dalam bahaya saat bersama anaknya.
"Hei Uru, Ao..", seru Kai melihat dua pemuda (sok) keren memasuki pantai selesai ganti baju, membuat cewek-cewek yang nangkring di sekitar sana jelalatan.
"Yo~", Uruha melambaikan tangannya berasa miss paha universe. "lho! Ruk, lu kok pake kemeja?", tanya Uruha heran.
"gue kena flu nih"
"ah, gak asik dong!", bibir Uruha mengkriting agak kecewa gak bisa ngeliat boncelnya mengapung di atas air asin =.=a
mood Ruki mendadak jelek. Berasa bocah dengan 4 cowok bertelanjang dada disekelilingnya. Tapi Yang paling bikin Ruki ilpil(?) tuh obrolan kagak mutu di sampingnya.
"tubuhmu bagus ya Rei", Kai nepuk-nepuk lengan Reita.
"hn? Iya dong wakwakwak", Reita pose-pose ade ray dengan bangga.
"latihan fisik tiap hari?0.0"
"menurut lu?"
"hahaha... Iya ya. Aku juga mau tubuhku kaya gini"
"iya lho! Lu harus sering sering latihan Kai ! Nih..", Reita ngangkat-ngangkat lengan menunjukan ototnya yang pas-pasan.
"wueee~"
"sini gue peluk!"
"he?"
TAK!!
Tiba-tiba Ruki jitak Kai. "a-ano~ Ruki, kenapa aku dijitak?0.0"
"sori, salah jitak", Ruki kemudian beralih menjitak Reita. Obrolan kagak mutu Kai dan Reita membuat Ruki sedikit emosi XDa.
Pipi Ruki sedikit mengembung melihat Uruha, Aoi, Kai dan Reita asik berenang di laut. Sementara dia memilih diam di pinggiran pantai sambil duduk-duduk dengan topi gede bertengger di atas kepalanya. Reita yang memakaikannya, dia cuma inget pesan ibu Ruki agar anaknya jangan sampai kepanasan. Sebenarnya Ruki ingin ikut berenang kalau saja tubuhnya dalam keadaan sehat. Sedikit iri, dia ke pantai cuma buat nonton orang berenang.
Ruki melihat Reita keluar dari air naik ke pantai menuju ke arahnya. Tapi kemudian dua orang perempuan menghampirinya membuat Reita harus berhenti dulu melayani kecentilan cewek-cewek itu. Ruki mengernyitkan dahinya melihat Reita malu-malu bicara dengan 2 cewek itu. Ruki tau, makhluk bernoseband itu memang pemalu kalau berhadapan sama cewek, tapi entah kenapa sekarang Ruki tidak menyukai itu.
"hei.."
Ruki mendelik, merasa diganggu. Padahal lagi badmood. Dan perasaan itu cepat ditepisnya melihat tiga orang cewek berbikini yang menegurnya. "kau sendirian saja?", tanya salah satu cewek.
"wah manisnya~"
Ruki melirik ke arah Reita yang tampaknya juga telah melihat ke arahnya. Ruki menyeringai tipis, 'lihat saja noseband! Gue juga bisa' Ruki terkikik sendiri.
"i-iya aku sendiri^-^"
"haaa~ kasian sekali, orang tuanya dimana?"
"T_T"
(-.(-.- )-.-)
"Huatchiw!", Ruki menggesek-gesek hidungnya yang mulai kelihatan merah. Dia berguling-guling di kamar penginapan sendirian, sementara yang lainnya pada asik berendam di pemandian air panas. Ruki benar benar tidak beruntung!
Karena Uruha keasikan ngubek di laut, jadi kesorean. Terpaksa mereka harus menginap selama semalam di penginapan setempat. Padahal itu bagian dari rencana busuk Uruha.
Kreet.
"Huwaah.. Segarnya~"
"menyenangkan sekali, ah Ruki sayang sekali tidak ikut", ujar Kai
"hem? Ah kalian sudah kembali", Ruki bangkit duduk di tepi tempat tidur. "Uruha sama Aoi mana?"
"sebentar lagi katanya", jawab Kai, "eh Ruki, tadi menyenangkan lho! Kita saling gosok menggosok punggung^-^ sudah lama tidak melakukan itu ya"
"oh", Ruki nanggapinnya males-malesan.
"aku yang menggosok punggung Reichan^-^"
"........"
"tapi tubuhmu benar-benar bagus ya Rei"
"......."
"hoho.. Tentu saja", Reita menjitak Kai, "Siapa yang tadi lu panggil REICHAN hah?"
Kai mengusap ubun-ubunnya, "eh, Ruki.. Sakitmu tambah parah? Demam? 0.0", tanya Kai khawatir
"eh ? A-apa?! Nggak kok"
"kok wajahnya merah begitu?0.0"
"he?! Eh?? Tidak... ini-", Ruki gelagapan.
"cih! Mikir apa sih? Dasar mata keranjang!", celetuk Reita sambil meluk dirinya sendiri, melindungi tubuhnya.
BLETAKH!!!!
(-.- )
( -.-)
Crik
"eeh? Apa nih?", Reita melongo
"kunci kamar lah, apalagi", Uruha bergaya dengan sok-nya.
"kenapa dikasih ke gue? Yang tanggung jawab kan elu paha!"
Uruha membekap Reita karena suaranya terlalu nyaring sementara mereka berdua sedang melakukan pembicaraan rahasia di luar kamar. "heh! Lu pikir gue mau ngabisin semalam berharga ini buat kumpul kebo sama lu semua! Ogah gua. Kalau cuma sama Ruki sih gak apa-apa"
"jadi...?"
" 'jadi' lu bilang?", Uruha jitak Reita greget, apa sampai yang begini pun harus dia jelaskan.
"hm~ kikikikik", Reita terkikik, baru 'ngeh' dengan rencana busuk Uruha. "oke... gua ngerti haha hihi hoho...", Reita tertawa bangga dengan berbagai macam ekspresi dan itu membuat Uruha jengkel dan spontan menjambak jambak jambulnya.
"inget! Cuma semalam ini aja ya! Awas lu kalau berani kasar-kasar ama Rukichuw gue!"
"dasar emak-emak", Reita mencibir
"sialan! Ngajak smack-down ama gue lu?"
Reita melotot ngeliat Uru nyingsingin bathtowel bagian bawahnya, "lu ngajak sumo apa minta di rape? Gue gak minat ama lu paha! Gue bukan pagar makan bencong!"
"KAMPRETTO!! ngomong sekali lagi!!", Uruha nepsong jedot-jedotin kepala Reita ke tembok.
"Apa-apaan kalian?", Ruki menengok keluar kamar merasa di luar berisik.
"ehehe... Ruki, tidak apa-apa kok. gak ada apa-apa", Uruha pasang tampang semanis-manisnya di hadapan Ruki ampe semut berduyun-duyun buat ngerubungin *jiaakh!*
"mi.. mii.. mii.. miiii.. mi.. mi.. miiii", suara semut-semut pada recok berebut sembako. Lhaaa...
"ano~", Uruha mendorong Reita dan Ruki masuk ke kamarnya. Lalu menarik Aoi dan Kai buat keluar kamar. "oyasumiii Rukichuw ♥"
"he? Kok? Bukannya kita semua tidur dalam satu kamar ya?", tanya Ruki heran.
"ee itu...", Uruha melirik Aoi lalu merangkulnya. "ada sesuatu yang harus gue omongin sama si gurame ini, hehe kita perlu mendiskusikannya berdua aja hoho... Kita di kamar sebelah kok"
Ruki menatap Uruha curiga.
"kalau gitu aku di sini aja sama Ruki", Kai hendak masuk lagi ke kamar, namun...
JBRUD!!
Cklek.
"selamat malaaamm~", Reita menutup pintu kamar dan segera menguncinya.
"........", Kai cemberut. Akhirnya mau tak mau dia ikut Uruha dan Aoi sampai Uruha memberinya sebuah kunci dan menyuruhnya tidur sendiri di kamar lain.
"........", Kai membatu selama beberapa menit di depan pintu kamar AoUru.
JDUK!!
Kai menendang pintu kamar Aoi dan Uruha sebagai bentuk pelampiasan kekesalan hatinya pada teman-temannya yang gak punya perasaan itu.
cklek!
Uruha celingukan menengok-nengok keluar kamar, "apaan tadi?"
"ada apa?", suara Aoi dari dalam.
"ck! Mengganggu saja!", Uruha mendengus, "gak ada apa-apa", Uruha kembali menutup dan mengunci kamarnya diiringi dengan seringaian bejad. "Aoi~ ~ lu sekushii sekali hari ini"
"hah? Cara bicara lu bikin gue merinding paha"
"........."
dan terdengarlah suara-suara aneh dari dalam kamar. Yang lebih kedengaran seperti suara KDRT lebih tepatnya.
(-.(-.- )-.-)
"cih! Si paha itu... bilang saja kalau ingin berdua dengan Aoi", Ruki duduk di tepi tempat tidur sambil menggerutu-gerutu gak jelas.
Twew!
Twew!
Reita mencolek-colek pinggang Ruki dari belakang, membuat urat-urat dijidat Ruki bermunculan kepermukaan, sontak dia menoleh, "LU APA-APAAN SIH NOSE---", dan Ruki membatu melihat Reita yang entah sejak kapan udah siap-siap berpose indah(?) di atas tempat tidur. Ruki kayak liat dedemitnya puteri duyung.
Reita menggerak-gerakan jarinya mengajak Ruki mendekat, "come here babe..", dia juga mengedip-ngedipkan matanya membuat Ruki mual, "aku milikmu malam ini... hahay~", Reita berguling-guling.
GUBRAK!!!!
"kunyuuk!! cangkeng aiiiiing siah" *(reita pake bahasa alien) translate : aduh! pinggangku(?) XD*, Reita meringis sambil bangkit dari lantai memegangi pingganggnya yang keseleo. Tanpa aba-aba Ruki menendangnya dari atas tempat tidur. "Lu gak asik ah! Boncel bedebah!"
"awas kalau lu ngelakuin hal-hal yang menjijikan macam itu lagi!!", ancam Ruki.
Reita merengut. "lu gak cinta gue ya?"
"hee? Lu kok tiba-tiba..."
"habisnya gue gak pernah dengar lu bilang sekaliiii aja 'Reita i love you' begitu"
"amit-amit!", Ruki melemparkan guling ke wajah Reita. Lalu dia membalik tubuhnya berlawanan arah dengan sisi dimana Reita berada, sedikit menggerutu karena kebebalan Reita. Si noseband itu pikir Ruki menolak Reila wanita yang sejak dulu ia puja-puja dan melilih jalan sesat datang padanya itu karena apa? Apa itu belum cukup membuatnya mengerti tentang perasaan Ruki padanya?
"Ruki, buka celana!"
"NANIII??", Ruki shocking menoleh ke arah Reita, "lu bilang ap----HIEEEEEEEEEE!!!!apa-apaan lu hah?", Ruki setengah tereak melihat Reita udah siap-siap buka boxernya.
"kenapa? Coba lu juga buka! Gue pengen liat punya lu!"
"pu-punya gue?!", Ruki dapat serangan mendadak, kata-kata Reita itu sungguh tidak pantas di dengar oleh anak kecil. "stress lu noseband!!", sementara Reita asik(?) pelorotin boxernya, Ruki tiarap menenggelamkan wajahnya yang udah matang kayak dipanggang dengan bantal.
"oi.. oi..", Reita menarik bantal yang dipake Ruki.
"argh! Lu----", Ruki kembali membatu.
"gimana? Baguskan? Huahahahahahahah..", Reita berkacak pinggang bangga. Ternyata makhluk bernoseband itu memakai boxer lain didalam boxernya.
"kenapa bengong? Gue pengen liat boxer pemberian gue itu, mana?", Reita maksa pelorotin celana pendek Ruki.
"argh!!", Ruki ngamuk nyekik-nyekik Reita. Makhluk bernoseband itu udah buat Ruki kaget dan berpikiran hal hal yang seharusnya tidak dipikirkan seorang bocah.
Boxer?! Ya...
Ruki sungguh tak mengerti jalan pikiran makhluk bernoseband yang terlanjur dicintainya itu *aiiaah*. Apakah tidak ada barang lain yang ada dalam otaknya untuk dijadikan sebagai hadiah?
Ruki ingat betul saat hari valentine di atap sekolah itu. Saat ia menarik tubuh Reita untuk kesekian kali memaksanya pulang. Pemuda bernoseband itu tiba-tiba memeluknya dari belakang dan mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Sebuah kotak berbalut kertas kuning dengan motif 'love love' memenuhi bungkusan itu. Ruki bisa merasakan pipinya memanas saat dengan lembut Reita berbisik, "selamat hari valentine", tepat ditelinganya.
Untuk sesaat Ruki terhanyut dengan bagaimana Reita memperlakukannya. Sesaat Ruki terbawa suasana. Dan untuk beberapa saat Ruki melupakan tinggi badannya, bersusah payah jinjit untuk mengecup kening Reita namun akhirnya tetep kena idung juga. Itu adalah hari yang mendebarkan bagi Ruki, dan Reita terlihat begitu keren di matanya saat itu, walau tentu saja tidak lebih keren darinya.
Sampai Ruki tiba di rumahnya dan dengan rasa penasaran menggebu-gebu, makhluk minis itu menghancurkan kotak kadonya untuk melihat apakah gerangan isi dalam kotak speSIAL itu.
BRET!!! Kai kentut *Kai : 0.0?*
Dan hancurlah sudah perasaaan bangga dan kagumnya. Ruki membatu memandangi boxer pink di kedua tangannya yang ia angkat ke udara untuk lebih meyakinkannya kalau itu adalah sebuah boxer. Ditambah dengan sablonan tulisan 'REITA ♥ REITA ♥ REITA ♥' dengan ukuran big bertebaran dimana-mana memenuhi permukaan kainnya. Dan Ruki membanting hapenya saat menerima pesan, 'bagaimana hadiahnya? ^^ lu suka Rukichuw? Hehehehehehe...', dari Reita.
Semalaman Ruki menghabiskan waktu untuk merenung, menyesali perasaannya sendiri. Bagaimana bisa hatinya nyangkut pada orang berwajah madesu dan hidupnya dipenuhi kekonyolan seperti itu (-.-")
Dan sekarang Reita memakai boxer yang sama seperti yang ia hadiahkan pada Ruki, bedanya hanya boxer yang ia pakai bertuliskan 'RUKI ♥ RUKI <' dimana-mana.
"baka!", Ruki menggerutu.
Reita megangin lehernya yang baru kena cekikan maut Ruki, "lu.. pake boxer itu kan? Jadi kita kembaran hoho"
"ngapain gue pake boxer kutukan macam itu!!"
"BOXER KUTUKAN?!" *jeng jeng jeng!*, mata Reita melebar 1 mili meter.
"suara apaan tuh? Berisik!", Ruki nutupin telinganya.
"LU PIKIR BERAPA HARGA BOXER YANG KHUSUS GUE DESAIN SENDIRI HAH?? Lu bilang itu..... BOXER KUTUKAN??!"
"berapa emangnya?", Ruki bertanya dengan serius.
"berapa aja, gak kan gue kasih tau ke lu"
"jiakh!", Ruki ngepang jambul Reita.
"NAPA JAMBUL GUA DIKEPANG?"
"bosen gue jambak-jambak mulu"
Reita kembali merengut. Dia duduk di tepi tempat tidur membelakangi Ruki sambil melepaskan kepangan jambulnya. Dia kecewa berat, padahal dia pikir bisa melihat Ruki pake boxer pemberiannya biar mereka bisa kembaran kayak upin ipin. Namun ternyata kenyataan berkata lain...
"Gue ke luar dulu, cari angin", Reita bangkit dari duduknya menuju pintu keluar.
"Rei.."
"apa?"
"masa keluar pake boxer?"
"........"
Ruki mengambilkan celana jeans Reita dan mantel miliknya, lalu membawanya pada Reita. "jangan lama-lama cari anginnya. Lu pikir jam berapa ini?"
"Ruki..."
"he?"
"gue sayang lu lho!"
"........"
Reita menggaruk-garuk kepalanya, "ah sudahlah!", Reita mengambil celana jeansnya dari tangan Ruki lalu segera memakainya. Tiba-tiba Reita melihat Ruki berjongkok sambil memegangi keningnya.
"eh? lu kenapa Ruk?", Reita ikut berjongkok, menempelkan punggung telapak tangannya di kening Ruki, "panas. Lu benar-benar demam?"
Ruki melepaskan tangan Reita dan mengangkat wajahnya, "uhuk... Mau gue tularin gak?"
"heh?", Reita cengok, belum sempat dia bereaksi dengan kata-kata Ruki, makhluk minis itu bergerak lebih cepat(?)
(-.(-.- )ToBeContinued( -.-).-)
akhirnyaaaaa~~ bisa saia post setelah mengalami beberapa kali perombakan XD dan ini berbeda sekali dari versi sebelumnya wkwkwk melenceng jauh. Maaf lama update...
T_T makin sini makin aneh. Apa saia harus melanjutkan kegilaan ini? Atau sai hentikan saja! *plak*
dipikir, banyak fic saia yang mandet. Baik yang udah di post maupun belum wkwkwk *ah gaje, lupakan saja!*
m(_ _)m teremakashii yang udah mau baca.
Rated :: T----?? + => 16+lah hehe
Genre :: Gajeromance dll(?)
Fandom :: the GazettE
Pairing :: Reituki / KiRei(?) *AoUru mah slight*
Chapter :: 4
Warning :: rada ANEH! ABAL! ngecapruk teu pararuguh, rek dibawa kamana ieu carita teh? *ridaa : ?????*
Note :: ^_^ karena sepertinya mulai membosankan, saia sudah membuat keputusan untuk melarikan diri *kabur naek bajaj*
Step 4 :: Boxer *wth?*
(-.( -.-)-.-)
"Ruki, gak mau berenang?", tanya Kai melihat Ruki masih memakai kemeja+celana pendek lengkap dengan kaca mata hitamnya, mirip-mirip bocah sok keren.
"wuatchiii~ !!! Brrr...", Ruki menggesek-gesek hidungnya. "gak ah Kai"
Reita datang-datang langsung merangkul Ruki, "lu tau apa yang nyokapnya pesen ke gue waktu gue minta izin culik dia kemari?", Reita bisik-bisik gaje ke Kai, "Taka lagi sakit, mainnya jangan angin-anginan, panas-panasan, ujan-ujanan wuakakakakak dikate gue mau ngajak anaknya indihe-indihean?"
"sepet lu pesek!", Ruki nabok pantat Reita pake sandal jepit dapet nemu dipinggir pantai. "kaasan gue cuma khawatir!"
"nyu~ nyu~", Reita monyong-monyongin bibirnya minta ditabok, "Kai... Lu punya teman nih, anak mami..", seru Reita pada Kai yang entah sejak kapan asik ngebangun istana pasir bareng kucrit-kucrit setempat.
"cih!", Ruki mendengus.
Reita nyopotin kaca mata hitam yang dipake Ruki, lalu dia pake seenak jidat. mengabaikan protes sang mpunya. "wah mendadak mendung nih"
"sialan Reita! Kembaliin kaca mata gue!"
Mereka a.k.a Ruki, Reita, Kai, Aoi dan Uruha lagi refreshing ceritanya. Ke pantai buat berenang masa buat disunat *author edan*. Dan Uruha adalah sang pelopor, maklum anak engkong-lomerat.
Namun sebenarnya ada niat busuk dibalik kebaikan hatinya ngajak Reita, Ruki dan Kai main ke pantai. Itu cuma kamuflase supaya dia bisa liburan bareng Aoi dengan menjadikan konco-konconya itu sebagai korban niat bejadnya. Kalau cuma dia dan Aoi saja yang pergi, itu bisa menimbulkan kecurigaan banyak pihak, khususnya sang ayahanda a.k.a Hizaki-sama ayah tercantik di dunia. Walau dia sepenuhnya setuju hubungan anaknya dengan Aoi, tapi dia tetap tidak mau kalau sampai anaknya hamil(?) di luar nikah wokwokwok sinting desu!
Walau cantik ( =.=) Hizaki tetaplah seorang ayah dan seorang ayah haruslah bertanggung jawab terhadap anaknya. Apalagi ibu Uruha lagi merantau ke Arab meneliti unta. Hizaki jadi bertanggung jawab penuh atas Uruha. Sebagaimana Kyo-sama berpesan, "paha Uruha adalah aset berharga" karena itu jangan sampai tergores karena keganasan(?) Aoi, dan Hizaki sangat menjaga amanat istri tercintanya itu. Beliau tidak tau justru Aoi-lah yang dalam bahaya saat bersama anaknya.
"Hei Uru, Ao..", seru Kai melihat dua pemuda (sok) keren memasuki pantai selesai ganti baju, membuat cewek-cewek yang nangkring di sekitar sana jelalatan.
"Yo~", Uruha melambaikan tangannya berasa miss paha universe. "lho! Ruk, lu kok pake kemeja?", tanya Uruha heran.
"gue kena flu nih"
"ah, gak asik dong!", bibir Uruha mengkriting agak kecewa gak bisa ngeliat boncelnya mengapung di atas air asin =.=a
mood Ruki mendadak jelek. Berasa bocah dengan 4 cowok bertelanjang dada disekelilingnya. Tapi Yang paling bikin Ruki ilpil(?) tuh obrolan kagak mutu di sampingnya.
"tubuhmu bagus ya Rei", Kai nepuk-nepuk lengan Reita.
"hn? Iya dong wakwakwak", Reita pose-pose ade ray dengan bangga.
"latihan fisik tiap hari?0.0"
"menurut lu?"
"hahaha... Iya ya. Aku juga mau tubuhku kaya gini"
"iya lho! Lu harus sering sering latihan Kai ! Nih..", Reita ngangkat-ngangkat lengan menunjukan ototnya yang pas-pasan.
"wueee~"
"sini gue peluk!"
"he?"
TAK!!
Tiba-tiba Ruki jitak Kai. "a-ano~ Ruki, kenapa aku dijitak?0.0"
"sori, salah jitak", Ruki kemudian beralih menjitak Reita. Obrolan kagak mutu Kai dan Reita membuat Ruki sedikit emosi XDa.
Pipi Ruki sedikit mengembung melihat Uruha, Aoi, Kai dan Reita asik berenang di laut. Sementara dia memilih diam di pinggiran pantai sambil duduk-duduk dengan topi gede bertengger di atas kepalanya. Reita yang memakaikannya, dia cuma inget pesan ibu Ruki agar anaknya jangan sampai kepanasan. Sebenarnya Ruki ingin ikut berenang kalau saja tubuhnya dalam keadaan sehat. Sedikit iri, dia ke pantai cuma buat nonton orang berenang.
Ruki melihat Reita keluar dari air naik ke pantai menuju ke arahnya. Tapi kemudian dua orang perempuan menghampirinya membuat Reita harus berhenti dulu melayani kecentilan cewek-cewek itu. Ruki mengernyitkan dahinya melihat Reita malu-malu bicara dengan 2 cewek itu. Ruki tau, makhluk bernoseband itu memang pemalu kalau berhadapan sama cewek, tapi entah kenapa sekarang Ruki tidak menyukai itu.
"hei.."
Ruki mendelik, merasa diganggu. Padahal lagi badmood. Dan perasaan itu cepat ditepisnya melihat tiga orang cewek berbikini yang menegurnya. "kau sendirian saja?", tanya salah satu cewek.
"wah manisnya~"
Ruki melirik ke arah Reita yang tampaknya juga telah melihat ke arahnya. Ruki menyeringai tipis, 'lihat saja noseband! Gue juga bisa' Ruki terkikik sendiri.
"i-iya aku sendiri^-^"
"haaa~ kasian sekali, orang tuanya dimana?"
"T_T"
(-.(-.- )-.-)
"Huatchiw!", Ruki menggesek-gesek hidungnya yang mulai kelihatan merah. Dia berguling-guling di kamar penginapan sendirian, sementara yang lainnya pada asik berendam di pemandian air panas. Ruki benar benar tidak beruntung!
Karena Uruha keasikan ngubek di laut, jadi kesorean. Terpaksa mereka harus menginap selama semalam di penginapan setempat. Padahal itu bagian dari rencana busuk Uruha.
Kreet.
"Huwaah.. Segarnya~"
"menyenangkan sekali, ah Ruki sayang sekali tidak ikut", ujar Kai
"hem? Ah kalian sudah kembali", Ruki bangkit duduk di tepi tempat tidur. "Uruha sama Aoi mana?"
"sebentar lagi katanya", jawab Kai, "eh Ruki, tadi menyenangkan lho! Kita saling gosok menggosok punggung^-^ sudah lama tidak melakukan itu ya"
"oh", Ruki nanggapinnya males-malesan.
"aku yang menggosok punggung Reichan^-^"
"........"
"tapi tubuhmu benar-benar bagus ya Rei"
"......."
"hoho.. Tentu saja", Reita menjitak Kai, "Siapa yang tadi lu panggil REICHAN hah?"
Kai mengusap ubun-ubunnya, "eh, Ruki.. Sakitmu tambah parah? Demam? 0.0", tanya Kai khawatir
"eh ? A-apa?! Nggak kok"
"kok wajahnya merah begitu?0.0"
"he?! Eh?? Tidak... ini-", Ruki gelagapan.
"cih! Mikir apa sih? Dasar mata keranjang!", celetuk Reita sambil meluk dirinya sendiri, melindungi tubuhnya.
BLETAKH!!!!
(-.- )
( -.-)
Crik
"eeh? Apa nih?", Reita melongo
"kunci kamar lah, apalagi", Uruha bergaya dengan sok-nya.
"kenapa dikasih ke gue? Yang tanggung jawab kan elu paha!"
Uruha membekap Reita karena suaranya terlalu nyaring sementara mereka berdua sedang melakukan pembicaraan rahasia di luar kamar. "heh! Lu pikir gue mau ngabisin semalam berharga ini buat kumpul kebo sama lu semua! Ogah gua. Kalau cuma sama Ruki sih gak apa-apa"
"jadi...?"
" 'jadi' lu bilang?", Uruha jitak Reita greget, apa sampai yang begini pun harus dia jelaskan.
"hm~ kikikikik", Reita terkikik, baru 'ngeh' dengan rencana busuk Uruha. "oke... gua ngerti haha hihi hoho...", Reita tertawa bangga dengan berbagai macam ekspresi dan itu membuat Uruha jengkel dan spontan menjambak jambak jambulnya.
"inget! Cuma semalam ini aja ya! Awas lu kalau berani kasar-kasar ama Rukichuw gue!"
"dasar emak-emak", Reita mencibir
"sialan! Ngajak smack-down ama gue lu?"
Reita melotot ngeliat Uru nyingsingin bathtowel bagian bawahnya, "lu ngajak sumo apa minta di rape? Gue gak minat ama lu paha! Gue bukan pagar makan bencong!"
"KAMPRETTO!! ngomong sekali lagi!!", Uruha nepsong jedot-jedotin kepala Reita ke tembok.
"Apa-apaan kalian?", Ruki menengok keluar kamar merasa di luar berisik.
"ehehe... Ruki, tidak apa-apa kok. gak ada apa-apa", Uruha pasang tampang semanis-manisnya di hadapan Ruki ampe semut berduyun-duyun buat ngerubungin *jiaakh!*
"mi.. mii.. mii.. miiii.. mi.. mi.. miiii", suara semut-semut pada recok berebut sembako. Lhaaa...
"ano~", Uruha mendorong Reita dan Ruki masuk ke kamarnya. Lalu menarik Aoi dan Kai buat keluar kamar. "oyasumiii Rukichuw ♥"
"he? Kok? Bukannya kita semua tidur dalam satu kamar ya?", tanya Ruki heran.
"ee itu...", Uruha melirik Aoi lalu merangkulnya. "ada sesuatu yang harus gue omongin sama si gurame ini, hehe kita perlu mendiskusikannya berdua aja hoho... Kita di kamar sebelah kok"
Ruki menatap Uruha curiga.
"kalau gitu aku di sini aja sama Ruki", Kai hendak masuk lagi ke kamar, namun...
JBRUD!!
Cklek.
"selamat malaaamm~", Reita menutup pintu kamar dan segera menguncinya.
"........", Kai cemberut. Akhirnya mau tak mau dia ikut Uruha dan Aoi sampai Uruha memberinya sebuah kunci dan menyuruhnya tidur sendiri di kamar lain.
"........", Kai membatu selama beberapa menit di depan pintu kamar AoUru.
JDUK!!
Kai menendang pintu kamar Aoi dan Uruha sebagai bentuk pelampiasan kekesalan hatinya pada teman-temannya yang gak punya perasaan itu.
cklek!
Uruha celingukan menengok-nengok keluar kamar, "apaan tadi?"
"ada apa?", suara Aoi dari dalam.
"ck! Mengganggu saja!", Uruha mendengus, "gak ada apa-apa", Uruha kembali menutup dan mengunci kamarnya diiringi dengan seringaian bejad. "Aoi~ ~ lu sekushii sekali hari ini"
"hah? Cara bicara lu bikin gue merinding paha"
"........."
dan terdengarlah suara-suara aneh dari dalam kamar. Yang lebih kedengaran seperti suara KDRT lebih tepatnya.
(-.(-.- )-.-)
"cih! Si paha itu... bilang saja kalau ingin berdua dengan Aoi", Ruki duduk di tepi tempat tidur sambil menggerutu-gerutu gak jelas.
Twew!
Twew!
Reita mencolek-colek pinggang Ruki dari belakang, membuat urat-urat dijidat Ruki bermunculan kepermukaan, sontak dia menoleh, "LU APA-APAAN SIH NOSE---", dan Ruki membatu melihat Reita yang entah sejak kapan udah siap-siap berpose indah(?) di atas tempat tidur. Ruki kayak liat dedemitnya puteri duyung.
Reita menggerak-gerakan jarinya mengajak Ruki mendekat, "come here babe..", dia juga mengedip-ngedipkan matanya membuat Ruki mual, "aku milikmu malam ini... hahay~", Reita berguling-guling.
GUBRAK!!!!
"kunyuuk!! cangkeng aiiiiing siah" *(reita pake bahasa alien) translate : aduh! pinggangku(?) XD*, Reita meringis sambil bangkit dari lantai memegangi pingganggnya yang keseleo. Tanpa aba-aba Ruki menendangnya dari atas tempat tidur. "Lu gak asik ah! Boncel bedebah!"
"awas kalau lu ngelakuin hal-hal yang menjijikan macam itu lagi!!", ancam Ruki.
Reita merengut. "lu gak cinta gue ya?"
"hee? Lu kok tiba-tiba..."
"habisnya gue gak pernah dengar lu bilang sekaliiii aja 'Reita i love you' begitu"
"amit-amit!", Ruki melemparkan guling ke wajah Reita. Lalu dia membalik tubuhnya berlawanan arah dengan sisi dimana Reita berada, sedikit menggerutu karena kebebalan Reita. Si noseband itu pikir Ruki menolak Reila wanita yang sejak dulu ia puja-puja dan melilih jalan sesat datang padanya itu karena apa? Apa itu belum cukup membuatnya mengerti tentang perasaan Ruki padanya?
"Ruki, buka celana!"
"NANIII??", Ruki shocking menoleh ke arah Reita, "lu bilang ap----HIEEEEEEEEEE!!!!apa-apaan lu hah?", Ruki setengah tereak melihat Reita udah siap-siap buka boxernya.
"kenapa? Coba lu juga buka! Gue pengen liat punya lu!"
"pu-punya gue?!", Ruki dapat serangan mendadak, kata-kata Reita itu sungguh tidak pantas di dengar oleh anak kecil. "stress lu noseband!!", sementara Reita asik(?) pelorotin boxernya, Ruki tiarap menenggelamkan wajahnya yang udah matang kayak dipanggang dengan bantal.
"oi.. oi..", Reita menarik bantal yang dipake Ruki.
"argh! Lu----", Ruki kembali membatu.
"gimana? Baguskan? Huahahahahahahah..", Reita berkacak pinggang bangga. Ternyata makhluk bernoseband itu memakai boxer lain didalam boxernya.
"kenapa bengong? Gue pengen liat boxer pemberian gue itu, mana?", Reita maksa pelorotin celana pendek Ruki.
"argh!!", Ruki ngamuk nyekik-nyekik Reita. Makhluk bernoseband itu udah buat Ruki kaget dan berpikiran hal hal yang seharusnya tidak dipikirkan seorang bocah.
Boxer?! Ya...
Ruki sungguh tak mengerti jalan pikiran makhluk bernoseband yang terlanjur dicintainya itu *aiiaah*. Apakah tidak ada barang lain yang ada dalam otaknya untuk dijadikan sebagai hadiah?
Ruki ingat betul saat hari valentine di atap sekolah itu. Saat ia menarik tubuh Reita untuk kesekian kali memaksanya pulang. Pemuda bernoseband itu tiba-tiba memeluknya dari belakang dan mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Sebuah kotak berbalut kertas kuning dengan motif 'love love' memenuhi bungkusan itu. Ruki bisa merasakan pipinya memanas saat dengan lembut Reita berbisik, "selamat hari valentine", tepat ditelinganya.
Untuk sesaat Ruki terhanyut dengan bagaimana Reita memperlakukannya. Sesaat Ruki terbawa suasana. Dan untuk beberapa saat Ruki melupakan tinggi badannya, bersusah payah jinjit untuk mengecup kening Reita namun akhirnya tetep kena idung juga. Itu adalah hari yang mendebarkan bagi Ruki, dan Reita terlihat begitu keren di matanya saat itu, walau tentu saja tidak lebih keren darinya.
Sampai Ruki tiba di rumahnya dan dengan rasa penasaran menggebu-gebu, makhluk minis itu menghancurkan kotak kadonya untuk melihat apakah gerangan isi dalam kotak speSIAL itu.
BRET!!! Kai kentut *Kai : 0.0?*
Dan hancurlah sudah perasaaan bangga dan kagumnya. Ruki membatu memandangi boxer pink di kedua tangannya yang ia angkat ke udara untuk lebih meyakinkannya kalau itu adalah sebuah boxer. Ditambah dengan sablonan tulisan 'REITA ♥ REITA ♥ REITA ♥' dengan ukuran big bertebaran dimana-mana memenuhi permukaan kainnya. Dan Ruki membanting hapenya saat menerima pesan, 'bagaimana hadiahnya? ^^ lu suka Rukichuw? Hehehehehehe...', dari Reita.
Semalaman Ruki menghabiskan waktu untuk merenung, menyesali perasaannya sendiri. Bagaimana bisa hatinya nyangkut pada orang berwajah madesu dan hidupnya dipenuhi kekonyolan seperti itu (-.-")
Dan sekarang Reita memakai boxer yang sama seperti yang ia hadiahkan pada Ruki, bedanya hanya boxer yang ia pakai bertuliskan 'RUKI ♥ RUKI <' dimana-mana.
"baka!", Ruki menggerutu.
Reita megangin lehernya yang baru kena cekikan maut Ruki, "lu.. pake boxer itu kan? Jadi kita kembaran hoho"
"ngapain gue pake boxer kutukan macam itu!!"
"BOXER KUTUKAN?!" *jeng jeng jeng!*, mata Reita melebar 1 mili meter.
"suara apaan tuh? Berisik!", Ruki nutupin telinganya.
"LU PIKIR BERAPA HARGA BOXER YANG KHUSUS GUE DESAIN SENDIRI HAH?? Lu bilang itu..... BOXER KUTUKAN??!"
"berapa emangnya?", Ruki bertanya dengan serius.
"berapa aja, gak kan gue kasih tau ke lu"
"jiakh!", Ruki ngepang jambul Reita.
"NAPA JAMBUL GUA DIKEPANG?"
"bosen gue jambak-jambak mulu"
Reita kembali merengut. Dia duduk di tepi tempat tidur membelakangi Ruki sambil melepaskan kepangan jambulnya. Dia kecewa berat, padahal dia pikir bisa melihat Ruki pake boxer pemberiannya biar mereka bisa kembaran kayak upin ipin. Namun ternyata kenyataan berkata lain...
"Gue ke luar dulu, cari angin", Reita bangkit dari duduknya menuju pintu keluar.
"Rei.."
"apa?"
"masa keluar pake boxer?"
"........"
Ruki mengambilkan celana jeans Reita dan mantel miliknya, lalu membawanya pada Reita. "jangan lama-lama cari anginnya. Lu pikir jam berapa ini?"
"Ruki..."
"he?"
"gue sayang lu lho!"
"........"
Reita menggaruk-garuk kepalanya, "ah sudahlah!", Reita mengambil celana jeansnya dari tangan Ruki lalu segera memakainya. Tiba-tiba Reita melihat Ruki berjongkok sambil memegangi keningnya.
"eh? lu kenapa Ruk?", Reita ikut berjongkok, menempelkan punggung telapak tangannya di kening Ruki, "panas. Lu benar-benar demam?"
Ruki melepaskan tangan Reita dan mengangkat wajahnya, "uhuk... Mau gue tularin gak?"
"heh?", Reita cengok, belum sempat dia bereaksi dengan kata-kata Ruki, makhluk minis itu bergerak lebih cepat(?)
(-.(-.- )ToBeContinued( -.-).-)
akhirnyaaaaa~~ bisa saia post setelah mengalami beberapa kali perombakan XD dan ini berbeda sekali dari versi sebelumnya wkwkwk melenceng jauh. Maaf lama update...
T_T makin sini makin aneh. Apa saia harus melanjutkan kegilaan ini? Atau sai hentikan saja! *plak*
dipikir, banyak fic saia yang mandet. Baik yang udah di post maupun belum wkwkwk *ah gaje, lupakan saja!*
m(_ _)m teremakashii yang udah mau baca.
**Puppy eyes**
ReplyDeleteAkhirnyaaaaa~~~~ dilanjutin juga.... *meluk Rukira-chan* >,<
sudah ditunggu sejak dulu...
waah, kocak. Padahal lagi stress nih mikirin ulangan besok **enakan baca fic, daripada blajar**
Lanjut lageeh~~ **Maksa** XD
trus gimana KDRT yang dilakukan uru ke aoi ==
ReplyDeleteahahaha
ditunggu kelajutanyya
kasi POv nya aoi n uru doong!!! udah bayangin yang ngga2 ni.. wkwkwkwk
ReplyDeleteMiko-chan : eeeeeeeeehh?? >.< maaf lama *peluuuuk* jiaaaakhhh XD gak boleh itu wkwkwk fanfic pembawa sesat ^^d iya siaaappp
ReplyDeleteDaiki : mereka gak penting jd gak kan diceritain wkwkwkwk XD *DITAMPOL* haaaaiii ^^d
Mairo : == haduuuhh bahaya, gak boleh ditonton sama anak dibawah umur >.<d *plak*
Ah!! OAO
ReplyDeleteTelat baca telat ripiu pulaaaaaa! *lari keliling lapangan(?)* Gomen telat RnR m(_ _)m
Hiahaha, lucu lucu X333
Reita dibuat nista amat ya.. T_T *kaga rela*
Cepet ya updatenya~ XD
*nyipok Kaira-senpai* *digorok*
aw-aw-aw
ReplyDeletejitak menjitak mode