Search + histats

Wednesday 28 April 2010

i'm Straight *bonus* : Taisetsu na hito 1

Title : Taisetsu na hito (?)

author : rukira matsunori (ruki no tsuma)

rated : T

genre : *bingung*

Pairing(s) : meevXAoXUru,dkk XD

warning : bergaje aja

note : oh shit!! It was done too much *wew!*

~*~


"AWOOWIIIIIII"

"Hm......"

Aku melirik ke samping kanan dengan ekor mataku,di sana duduk cowok paling cantik (menurutku) menatapku,bibir keriting bawahnya agak maju ke depan tanda dia mulai jengkel dengan kediamanku sejak datang ke cafe ini.Kekasihku cemberut hha......Tapi Entah kenapa aku suka,Ada kepuasaan tersendiri dalam diriku saat dia menatapku nista,kesannya...............Sekushii aw aw aw wkwk

"lu ngelamun Ao?",si mungil kurang tinggi tampaknya mengkhawatirkanku,wajahnya memang wajah prihatin jah! Bukan jelek!

Dia memang salah satu temanku yang paling care terhadap teman lainnya,walau kadang kekhawatirannya berlebihan.Dia adalah teman sekaligus anakku dan Uruha dan......Mantan saingan? Tidak! Sejak dulu aku hanya menganggapnya anak kecil.

Dia pasti ngamuk kalau tau aku berpikiran begitu tentangnya,hha aku hanya berpikir kalau dia terlalu kawaii untuk dibenci,berat untuk menjadikannya saingan.Lagipula sekarang Uruha telah mengakui keberadaanku,dan aku puas dengan itu.Di samping Ruki sendiri sudah ada orang bernoseband sepanjang idungnya(?) jiakh! Sepanjang hidupnya.Walau hubungan mereka agak aneh=.= tapi siapapun yang melihat mereka pasti akan mengerti bahwa mereka saling membutuhkan.

"pesan apa wooii?!",ujar si mata sinis sambil melemparkan buku menu ke atas meja di hadapanku.

"ini acaramu,ramaikan donk!",ucap cowok cantik santai di samping si mata sinis yang sama jangkungnya.

"bersemangatlah Aoi...!!",si kempot ikut-ikutan berdialog menyemangatiku.

Hari ini aku malas untuk berbincang-bincang err~ bukan hanya hari ini saja sih tapi aku memang selalu malas untuk berbincang-bincang kecuali apa yang diperbincangkan menarik perhatianku.Diantara ke-4 temanku aku memang yang paling irit mengeluarkan suara,bukan berarti aku pendiam katakan saja aku ini keren.

"lu kayak yang gak ikhlas ya Aoi?",si noseband mencibir

gak ikhlas? Yah katakan saja begitu.Dibilang acaraku juga,ini bukan kemauanku.Mereka yang memaksaku dan menyeretku ke cafe ini.Alasannya untuk merayakan hari jadianku dengan Uruha? Konyol.Itu sudah terjadi sejak 3 bulan yang lalu,dasar brengsek.Katakan saja minta ditraktir,padahal keuanganku lagi miris(?)

"gurameee?"

"uh"

Aku mengusap-usap daun telinga kananku yang baru saja kena jeweran makhluk sekushii di sampingku,dia gemas padaku? Mungkin Dia gemas dengan sikapku? Dia menatap lurus padaku dengan mata sendunya namun wajahnya menyiratkan kalau dia protes denganku.Bibir keritingnya itu......Ingin sekali ku tarik dengan gemas,namun tidak! Aku mengalihkan pandanganku ke objek lain,melihatnya lama-lama adalah sebuah dosa jahahahaha

aku berusaha tetap cool kemudian mengambil buku menu yang tergeletak tak berdaya diatas meja.Aku mencoba membuatnya lebih berguna dengan membuka-bukanya mencoba mencari-cari makanan yang harganya menarik perhatianku.

"kalau lu gak ada uang biar gue yang teraktir"

Aku menghentikan aktivitas buka membuka buku menu,menutupnya lalu meletakannya kembali di atas meja.

Aku menghela nafas,"aku terluka"

"hah?"

Aku tau kekasihku itu anak orang kaya,walau kadang dia pelit tapi aku sudah sering di traktir olehnya.Rasanya gak keren kalau hari ini pun dia mentraktirku,kalau saja dia tau kata-katanya tadi membuat hatiku terluka sebagai kekasihnya,tapi aku tak bisa membohongi diriku sebagai temannya aku senang dia mengerti keadaan keuanganku.

Aku memandang ke-3 teman di hadapanku,dan 2 makhluk yang entah sejak kapan selalu ikut nimbrung.Wajah-wajah traktiran semua,aku menghela nafas panjang

"fiuh~ tar gue bayar deh",ucapku sambil mengacak-acak rambut kecoklatan yang tiap hari creambath itu.

"jahahahahahahahahaha........"

suara tawa kunyuk-kunyuk pengganggu itu hanya membuat pencemaran suara.Para pengunjung cafe yang lain menatap ke bangku tempat kami duduk dengan pandangan horor,berisik memang teman-temanku itu=.=

"lu diam dari tadi mikirin keuangan ye?Gyahaha"

noseband sialan.

"cuih,neraktir temen pake minjem uang pacar segala gak keren wiwiwiw"

gue kasih kecoak tau rasa lu!

Uruha menyodorkan buku menu kepadaku,aku menatapnya beberapa saat.Lalu ku ambil buku menu itu dari tangannya.Dia menyuruhku untuk kembali memilih makanan,kali ini tanpa perlu khawatir harganya cocok atau tidak.

===*===

TAK!

"Awh!"

Aku memegangi kepala bagian atasku yang baru saja kena jitakan super keras,"MEEV!!"

"ohoho sakit ya? Sini aku elus-elus!"

aku menepis tangannya yang hendak menjangkau kepalaku,"sial,dasar banci....!! Menjauh sana! Hus"

"gurame sialan!"

dia menjepit leherku diantara lengan kecilnya,aku pun tak diam dan menjengut rambut hitamnya.Kami bergulat cukup sengit,teman-teman sekelasku hanya memandang pergulatan kami tanpa ada yang berniat melaporkannya pada guru.Hal ini memang sudah jadi kebiasaan sehari-hari antara aku dengan Meev,dan mereka sudah tak heran lagi dengan ini.

Miyavi panggilannya.

Nama lengkapnya adalah Takamasa Ishihara tapi khusus untukku aku memanggilnya Meev.Entah dari mana aku dapatkan nama panggilan aneh itu untuknya tapi aku suka saat memanggilnya seperti itu dan kelihatannya dia pun tak keberatan ku panggil begitu.

"apa yang kau lihat Aoi?"

"bukan urusanmu!"

"anak cewek berkepang itu kah?",Meev menunjuk ke luar jendela."kau masih tertarik pada anak cewek itu Aoi?"

"setidaknya aku masih tertarik pada anak cewek",jawabku ketus

"hha Aoi,percayalah padaku! Kau itu masih anak-anak",ujar Meev sambil menepuk-nepuk punggungku.

"cara bicaramu seakan-akan kau itu kakek-kakek!! Kau pikir dirimu dewasa?"

"oh tentu!",jawabnya percaya diri

Aku menjitak jidatnya pelan.Dewasa apanya? Dia hanya anak kecil berumur 8 tahun yang sok dewasa.

Tiga tahun yang lalu dia dan ayahnya pindah ke rumah kosong di samping rumahku,sejak pertama kali melihatnya aku merasa kalau dia adalah anak yang menyenangkan dan ternyata perasaanku benar.

"aoi,mau tau rasanya kissu gak?",bisik Meev ditelingaku

"a-ap"

tiba-tiba Meev menarik kepalaku mendekat kearah wajahnya hingga bibir kami beradu beberapa saat.

"........."

GREK!

aku refleks mundur beberapa langkah hingga menabrak bangku di belakangku."GILA!!",Aku menjauhkan diriku dari Meev menjaga jarak dengannya,masih bingung dan heran dengan tindakan spontan Meev padaku.Meev hanya terbahak sambil memegangi perutnya.

"KYAAAAAAAAAAAAAAA!!!!",suara teriakan anak-anak perempuan membuatku sedikit terperanjat,"aoi kun,miyavi kun mesum!! Aku laporin ke sensei...",teriak seorang anak perempuan sambil berlari keluar kelas.

Aku cengok memandang seisi kelasku,teman-teman sekelasku speechless semua saking syoknya.

"hmm~ sekarang kau sudah tau kan rasanya kisu,setelah ini terserah kau mau melakukannya dengan siapa gyahahaha"

"banci"

Aku menjambak rambut hitamnya dan kami pun kembali bergumul membuat teman-teman sekelas sweatdrop.

'dasar Meev'

==*==

"tadaima!!"

Aku menutup pintu rumah dengan pelan.Tak terdengar suara orang yang biasa menyambutku.

"oka-san?"

aku melangkahkan kakiku memasuki rumah sambil memanggil-manggil orang yang seharusnya selalu berada di rumah.

"Oka-"

"shiro chan,okaeri",ibuku tiba-tiba muncul dari dapur,"ibu lagi masak hho",ucapnya sambil menyeka keringat di keningnya.(info : ibu Aoi adalah Ny.Shinya)

Aku tersenyum lalu meronggoh saku celanaku mengambil sapu tangan yang kemudian ku pakai untuk membersihkan noda hitam gosong di kening ibuku.

"shiro chan",Ibuku tersenyum lalu memelukku dengan manja.

"oka san! Jangan panggil aku begitu,apalagi saat ada teman-temanku!"

"hoho kenapa? Kan imyuuut gitu"

Aku melepaskan pelukan ibuku perlahan,"aku sudah dewasa oka san!"

ibu tersenyum,"tapi bagi ibu kau tetap shiro chan ibu"

aku mendengus,setelah membersihkan tangan ibuku dengan sapu tangan yang entah kenapa gosong-gosong,lalu aku beranjak ke kamarku di lantai atas.

Klek.

Pemandangan yang sama seperti tadi pagi saat aku meninggalkannya.Seperti pagi kemarin,seminggu yang lalu bahkan setahun yang lalu,berantakan.Aku paling malas membereskan kamarku sendiri bukan berarti aku suka membereskan kamar orang lain juga sih.Aku melakukan segala sesuatu di kamarku,bagaikan sarang saja.Sarang yang kotor dan berantakan.

Tanganku meraih sebuah gitar tua yang sudah jadi peliharaanku selama lebih dari 7 tahun yang tergeletak di kolong kasur.Sudah lama sekali rasanya tanganku,jari-jariku tak bermesraan(?) dengannya.

Treng...

Treng...

Iseng ku petik-petik senarnya yang sudah lama sekali tak ku ganti."suaranya masih bagus",gumamku

aku bersila di atas kasur dan memposisikan gitar kesayanganku berada dalam pangkuanku hha....Lalu ku nina bobo-in.Nggaklah,setelah posisinya enak aku mulai memetik metik senarnya secara beraturan,kali ini aku memakai kunci tentunya.

Pengalamanku yang sudah sejak SD memainkan gitar membuat jari-jariku terasa ringan walaupun sudah lebih dari setengah tahun aku tak memainkannya.Sejak dulu favoritku adalah Cassis,makanya sekarangpun aku mengalunkan intro Cassis.Kalau Uruha ada di sini dia pasti klepek-klepek wkwk

-Hoshi no Nai yoru ni by : kangen band-

Aku menghentikan jari-jariku memetik senar,padahal lagi enjoy.Ada yang ngajak duet nih si Leda.

Aku dengan segera mengambil hapeku dari dalam tas,suara gitar Leda semakin mengeras saja,sayangnya aku tak berniat berduet dengannya kecuali secara jantan dia menantangku.Halaah~ suara hape doang,sejak kapan aku pake ringing tone ini? Satu minggu yang lalu kalau gak salah.

Jah perduli amat dengan ringtone,aku cepat-cepat melihat layar hape

-lovely Paha Calling.....-

Hmm panjang umurnya~

trek.

"moshi-moshi,Aoi disini ada yang bisa saya bantai??"

"AWOOO lama amat ngangkatnya?"

"hn....."

"lu ngomongin gue ya?"

"untuk apa ngomongin lu? Mending ngomongin paha ayam"

"gue bersin-bersin"

"terus?"

"hidung gue gatal"

"apa hubungannya sama gue ngomongin lu?"

"gak ada sih"

"gak penting amat lu nelpon gue"

"kalau lu ada disini,udah gua cekek lu gurame!"

"untung gue ada di sini"

"AAAAAAAAAAAAAAARGH!!"

tut....tut....tuut....

Ditutup?

Ck,dia marah padaku.Err~ percayalah Aoi ini tak kan lama.Aku mengotak-atik hapeku sembari menunggu panggilan selanjutnya.

-

-

15 detik kemudian....

Suara permainan gitar Leda kembali mengalun memenuhi ruangan kamarku yang hanya berukuran 4x5 meter seakan mengajakku berduel gitar.

-Mak Lampir Calling.....-

trek.

"moshi-moshi"

"Awowi,sori tiba-tiba terputus sinyalnya jelek"

"hm? Lu gak ngambek?"

"nggak"

"oh,tunggu sebentar",aku menjauhkan hape dari telingaku lalu mencari nama kontak 'mak lampir' aku edit kembali jadi 'lovely Paha'

kali ini ku colokan headset ke hapeku biar tanganku gak rematik pegel megangin hape,lagian bisa nyantai sambil tiduran di kasur,"ya?"

"ngapain dulu sih lu Wo?"

"ngebajak sawah"

"..........."

"halo......Nona? Lu masih hidup?"

"nona-nona,bibir lu dower!!"

aku terkekeh,"keh..Keh..keh.."

"awowi"

"hm? Soal uang itu? Tar gue bayar"

"gak usahlah"

"hah serius? Jangan-jangan lu minta dibayar pake yang laen?"

"err~ boleh juga,lu nari striptis sana di panti jompo!"

"bunuh gue!"

"hakhakhakhak..........Joudan dake,kali ini gue serius.Jawab pertanyaan gue dan hutang lu lunas ama sisa-sisa hutang lu yang dulu-dulu juga"

"hm.....Pertanyaannya bukan gue lagi pake boxer warna apa kan?"

"bukanlah! Eh emang lu pake boxer warna apa?"

"jah!"

"ey sekarang serius nih ya,sejak kapan lu suka gue?"

"sejak gue liat paha lu"

"aaargh!! Kencan aja lu sama paha gue!! Gurame sialan"

"ckckck.....Lu gak mau kan paha lu gue potong,berarti gue harus kencan ama yang punya pahanya juga"

"wong edan!!sebenarnya lu serius gak sih soal gue?"

"hah?",aku mengerutkan dahiku heran,tiba-tiba dikasih pertanyaan begitu.

"jangan-jangan lu nyesel nerima gue?"

Aku memejamkan mataku,"lu bilang apa?"

"lu nyesel nerima gue?"

aku bangkit dari posisiku yang terlentang dan kembali bersila di atas kasur,"gue banting nih hapenya!!"

"cis,terserah! Hape,hape lu"

aku menghela nafas panjang,"gue gak suka lu nanya kayak gitu paha!"

"lhaa~ tinggal jawab aja napa? Ya atau tidak"

"masalahnya bukan itu!! Tapi lu udah ngeraguin gue"

"gue gak kan nanya kalau lu gak bersikaf acuh tak acuh,gue lebih merasa tuan Aoi lebih merhatiin gue dulu! Daripada sekarang"

".........."

"oi"

"manja"

"A-Apa?"

"gue mau istirahat ya honey bunny sweety,jaa~"

"eeh Woi,gura-"

trek.

Mataku menerawang ke langit-langit,ditanya seperti itu.......Tentu saja aku tersinggung.Dia tak pernah merasakan jadi diriku selama ini.Fiuh~

Miyavi.

~to be continued~


maksudnya apa inii? Entahlah=..= iseng aja

No comments:

Post a Comment