Madara KeyWord Interview
Pada 30 Maret, Gazette merilis mini album mereka “~Madara~”
Saat ini, seperti yang Ruki katakan pada kami, kata kunci yang berbeda dari perilisan kompilasi 6 lagu terbaru mereka akan menjadi dasar dari tema interview ini. Dengan bermacam-macam respon dari member, kami harap bisa menangkap perasaan sejati mereka dalam interview ini. Dan lebih dari itu kami berharap bisa mendapatkan rasa pemikiran-pemikiran dalam dari Gazette melalui kata-kata mereka.
1.-Mad Marble Hell Vision-
~Ketagihan~
Kai: Akhir-akhir ini aku sedang ketagihan nonton drama Amerika “Friends” yang disiarkan di WOWOW. Aku benar-benar menikmati menontonnya sampai aku menyewa videonya dan lanjut menontonnya dari season pertama. Satu season ada 6 dvd, dan sekarang sudah ada sekitar 8 season. Aku hanya baru menontonnya sampai seaseon 3, tapi aku akan berusaha menonton semuanya.
Reita: Aku ketagihan dengan “memberantakan sesuatu” misalnya, jika aku memakai kaos kaki sebelum mandi, aku hanya akan melemparkannya ke mesin cuci. Jika aku melepaskannya di kamar, kaos kaki itu akan tergeletak di sana selama 2 sampai 3 hari sejak aku melepasnya. Dan hari ini, piring yang ku pakai untuk memakan Jaajyan men* masih tergeletak begitu saja. Biasanya kalau aku pulang dari tour, aku membersihkan kamarku tapi itu akan kembali berantakan dengan sangat cepat. Karena aku tinggal sendirian, aku seperti tidak punya setitik tempat untuk aku bisa tidur. Atau mungkin itu karena aku jadi kotor juga (tertawa)
Aoi: Kalau aku berhubungan dengan kaos kaki juga, tapi itu lebih kepada aku ketagihan pada “perasaan meepaskan kaos kaki”. Saat aku melepaskan kaos kakiku, ada perasaan kebebasan yang menyenangkan. Tapi, itu agak sia-sia kalau kau melepaskannya langsung, jadi aku berhenti di pergelangan kaki dan berjalan-jalan seperti itu. Itu terasa enak saat kau melakukannya seperti itu, dan aku membukanya lagi sedikit dan membiarkannya seperti itu untuk beberapa saat. Sebelum aku tidur baru aku melepaskannya langsung dan itu terasa lebih enak...umm.. apa aku aneh?
Uruha: aku bergelut dengan “ini terlalu merepotkan,” misalnya, saat aku mandi, itu menyebalkan jika aku naik ke lantai dua ke kamarku dan harus turun ke lantai satu dimana kamar mandi berada. Ditambah lagi, aku menyimpan baju-bajuku di kamar, jadi aku harus naik tangga ke atas dengan telanjang.
Ruki: Kalau begitu urusannya, bawa saja
bajumu ke kamar mandi.....
Uruha: Itu bahkan lebih merepotkan.
Reita: Jarak pendek antara kamar dan kamar mandi adalah kekayaan! Kamarku hanya 5 langkah jauhnya dari kamar mandi.
Ruki: Kalau aku sekitar 2 sampai 3 langkah. Ngomong-ngomong, aku punya ketagihan pada nikotin. Misalnya, saat kami membuat demo track dan selesai merecord rhythm. Aku harus merokok. Setelah setiap rekaman, aku harus merokok. Terimakasih untuk aku bisa merokok dua batang perhari. Aku benar-benar tak bisa bayangkan keseharianku tanpa adanya rokok.
Uruha: Itu bahkan lebih merepotkan.
Reita: Jarak pendek antara kamar dan kamar mandi adalah kekayaan! Kamarku hanya 5 langkah jauhnya dari kamar mandi.
Ruki: Kalau aku sekitar 2 sampai 3 langkah. Ngomong-ngomong, aku punya ketagihan pada nikotin. Misalnya, saat kami membuat demo track dan selesai merecord rhythm. Aku harus merokok. Setelah setiap rekaman, aku harus merokok. Terimakasih untuk aku bisa merokok dua batang perhari. Aku benar-benar tak bisa bayangkan keseharianku tanpa adanya rokok.
2.-Shiikureta Haru Kawarenu
Haru-
~Perempuan~
Ruki: Aku benar-benar benci perempuan yang merendahkan orang lain tanpa berpikir. Perempuan tipe idealku adalah seseorang yang feminin, dan seseorang yang sedikit pemalu saat dia tidak menggunakan make-up pun tetap mempesona. Sesuatu yang inosen semacam itu.
Interviewer: Pernahkan kau mengencani “perempuan tipe ideal” mu itu?
Ruki: Aku meragukannya... Jika dia ada, aku pasti sudah menikahinya sekarang.
Reita: Dia menolak orang yang tertarik padanya, tapi mengejar-ngejar orang yang tidak tertarik padanya. *Itong ditolak Rukiiii XD*
Aoi: Perempuan tipe idealku adalah yang bisa memasak dan bukan seseorang yang membeli makan siang dari supermarket. Dasarnya, seseorang yang bisa memasak tiga masakan untukku adalah tipe paling idealku.
Reita: Bersama dengan seorang perempuan yang punya aura lembut. Perempuan idealku pastinya adalah seseorang yang bisa menyembuhkanku. *dari kebengkokan?*
Uruha: perempuan yang membuatku tertarik adalah seseorang dengan insting feminin yang keibuan. Tidak perduli seberapa kaku dan canggung laki-laki saat mereka bersama perempuan, mereka tetap ingin dimanja. Jadi seorang perempuan dengan insting keibuan itu menarik.
Kai: Wanita yang ku hormati pastinya adalah ibuku. Orang tuaku bercerai dan ibuku membesarkanku seorang diri sambil berwirausaha. Aku sangat menghormatinya dan bagaimana dia menghidupi keluarga sambil membesarkanku. Sama juga untuk perempuan idealku, adalah seseorang yang menungguku saat aku katakan, “aku pulang,” saat aku pulang ke rumah dan yang menjaga keluargaku.
3. –RUDER-
~Pembangkangan~
Reita: Ini adalah cerita dari saat aku masih SD. Aku punya keilinci putih saat itu. Aku meninggalkan kelinci itu di sebuah kandang besar, dan aku sering mengalunginya dan membawanya bermain bersamaku. Tapi suatu hari, saat aku kembali dari sekolah, kelinci itu tidak ada di kandang. Meskipun kakak perempuanku hanya bercanda mengatakan, “Nenek membuangnya” dan aku mendatangi nenekku dan menendang bokongnya saat ia sedang tidur. Sampai hari ini, aku masih berpikir apa yang kulakukan sangat buruk dan aku sangat merasa bersalah telah melakukannya.
Aoi: Aku hanya melukai ibuku sekali waktu, sekitar saat aku berhenti sekolah SMA. Aku keluar malam untuk hangout dan dia melarangku. Saat aku ngotot dia meraih tubuhku untuk menghentikanku dan aku menyikut lengannya dan itu menimbukan lebam. Saat itu aku terus mengatakan “maaf”, tapi seberapa banyakpun aku meminta maaf, aku juga merasa sakit dan berdosa.
Uruha: Itu tidak buruk tahu! Saat aku dalam masa bengal-bengalnya di SMP, aku membuat lubang di dinding, mencuri sepeda, mencuri di toko, menendang ibuku di bokong, ribut dengan kakak perempuanku, tapi aku tidak ingin kalah dari ayahku jadi aku tidak terlalu mencari gara-gara dengannya. Umm semangat pembangkanganku tergantung pada kebaikan hati orang.
Kai: Bagiku, aku merasa ayahku seseorang yang tak bisa termaafkan, jadi aku selalu membangkangnya. Ada banyak alasan-alasan di atas itu, tapi bagaimanapun, setiap kali dia membuat ibuku menangis, ayahku dan aku ribut dengan tangan. Hasilnya, saat orang tuaku bercerai dan aku memutuskan untuk ikut bersama ibuku.
Reita: Perlu dicatat, bibi bilang kau itu gambaran dari ayahmu.
Kai: Apa?! Aku selalu berpikir, “aku tidak pernah ingin seperti ayahku”.... kau bercanda tentang itu kan? (tertawa)
Ruki: Bagiku, aku mengalami masa-masa membangkang sampai tidak
lama ini. Khususnya sesuatu yang berhubungan dengan band..... belum lama ini
sih, saat aku melakukan interview untuk majalah seperti ini, aku mendapatkan
beberapa semangat. Bagaimanapun, ada tidak persetujuan (tertawa). Dan ada saat
aku kabur di rumah. Tapi kalau untuk kekerasan saat pembangkanganku itu, dalam
situasiku, haruskah ku katakan tidak ada yang begitu? Orang tuaku sangat kuat.
Sesuatu seperti ayahku memukulku, jika kau menerima satu pukulannya saja
pandanganmu akan memutih. Dan menendang ibuku?.....Bahkan sampai saat ini, kupikir
itu akan sangat menakutkan. Tapi, ya.... aku punya ayah dan ibu yang baik!
4. –NO.[666]-
~Fenomena psikis~
Aoi:
Aku tidak punya pengalaman supernatural secara pribadi, tapi satu hal yang
pasti aku tidak tahan adalah rumah hantu. Bahkan kemarin-kemarin, dengan
photoshot di gunung, kami harus naik ke atas gunung untuk mencapai titik yang
layak. Dan saat itu, saat malam tak ada cahaya sama sekali, Reita dan aku harus
bergantung pada cahaya ponsel saja, Dan kemudian, tiba-tiba Reita berlari dan
meninggakanku di kegelapan.... Aku sungguh sangat ketakutan saat itu.
Reita: Itu hanya sebentar tahu!
Aoi: Aku laki-laki yang benar-benar tak bisa bertahan di kegelapan.
Ruki: Ini dari waktu sebelumnya, saat band konser di Sendai. Aku menuju tempat parkir dimana van diparkirkan. Dan kemudian aku mendengar suara perempuan dari belakang mobil diparkir. Tapi saat aku melihat ke belakang, tak ada seorangpun.....
Reita: Itu hanya angin. Aku juga mengalaminya belum lama ini. Itu adalah saat aku dan Uruha selesai recording dan menuju kantor dengan van. Untuk beberapa alasan, ada semacam perasaan bahwa ada seseorang di belakang kami di kursi belakang. Tapi itu gelap saat kami melihatnya di kaca belakang, dan saat kami mengambil foto dengan ponsel, ada sesuatu di belakang kami yang terlihat seperti sebuah wajah manusia. Jadi dengan memberanikan diri kami menoleh dan menyalakan lampu.... dan itu seperti di sana ada alien....Tapiiiiiii, jika kau melihatnya secara dekat, itu adalah Kai-kun. *wakak*
Reita: Itu hanya sebentar tahu!
Aoi: Aku laki-laki yang benar-benar tak bisa bertahan di kegelapan.
Ruki: Ini dari waktu sebelumnya, saat band konser di Sendai. Aku menuju tempat parkir dimana van diparkirkan. Dan kemudian aku mendengar suara perempuan dari belakang mobil diparkir. Tapi saat aku melihat ke belakang, tak ada seorangpun.....
Reita: Itu hanya angin. Aku juga mengalaminya belum lama ini. Itu adalah saat aku dan Uruha selesai recording dan menuju kantor dengan van. Untuk beberapa alasan, ada semacam perasaan bahwa ada seseorang di belakang kami di kursi belakang. Tapi itu gelap saat kami melihatnya di kaca belakang, dan saat kami mengambil foto dengan ponsel, ada sesuatu di belakang kami yang terlihat seperti sebuah wajah manusia. Jadi dengan memberanikan diri kami menoleh dan menyalakan lampu.... dan itu seperti di sana ada alien....Tapiiiiiii, jika kau melihatnya secara dekat, itu adalah Kai-kun. *wakak*
Kai: Eh? Meski aku pernah mendengar tentang ini
sebelumnya......Tidak kah kau berebihan dengan menyebutku alien?
Uruha: Ini adalah kisah nyata dari saat aku bermain di rumah
temanku. Setiap kali aku menginap, aku akan selalu kena sleep paralysis
(erep-erep/ketindihan saat tidur). Tidak perduli apapun yang aku lakukan
sebelum tidur aku akan kena sleep paralysis, dan aku akan melihat Prosesi Daimyou*
dalam latar putih di seberang tempat tidur. Dan saat aku bangun di pagi hari,
aku melihat boneka Furby di samping tempat tidur. Mata Furby biasanya tertutup,
tapi pagi itu, aku melihat matanya setengah terbuka..... Itu benar-benar
pengalaman mencengangkan.
Kai: Ini juga kisah nyata. Saat SMP, ada satu video yang sangat populer saat itu. Tapi temanku idiot, dia tanpa sengaja menggantinya dengan video porno saat dia melewati hutan, dan berakhir dengan membawa video populer itu. Saat semua menontonnya, ada segrup anak laki-laki yang hanya berdiri di atas tanggul dalal video diantara club sekolah dan beberapa wanita datang dan pergi dengan sepeda di jalan. Itu tidak aneh. Tapi temanku bilang. “lihat ini,” dan kami mengelilingi layar untuk melihat lebih dekat. Menurut orang-orang yang pernah melihat video itu sebelumnya, para anak laki-laki dalam video seharusnya secara bertahap mulai menoleh, jadi kami mengumpulkan orang-orang yang menontonya lebih dulu untuk menonton bersama-sama. Jadi kami menontonnya sekali lagi, dan semua anak laki-laki yang tidak menoleh di saaat kami menonton video otu pertama kali tadi mulai menoleh satu persatu di layar. Itu sangat menakutkan, dan setelah itu kami ke kuil untuk membakar video itu.
Kai: Ini juga kisah nyata. Saat SMP, ada satu video yang sangat populer saat itu. Tapi temanku idiot, dia tanpa sengaja menggantinya dengan video porno saat dia melewati hutan, dan berakhir dengan membawa video populer itu. Saat semua menontonnya, ada segrup anak laki-laki yang hanya berdiri di atas tanggul dalal video diantara club sekolah dan beberapa wanita datang dan pergi dengan sepeda di jalan. Itu tidak aneh. Tapi temanku bilang. “lihat ini,” dan kami mengelilingi layar untuk melihat lebih dekat. Menurut orang-orang yang pernah melihat video itu sebelumnya, para anak laki-laki dalam video seharusnya secara bertahap mulai menoleh, jadi kami mengumpulkan orang-orang yang menontonya lebih dulu untuk menonton bersama-sama. Jadi kami menontonnya sekali lagi, dan semua anak laki-laki yang tidak menoleh di saaat kami menonton video otu pertama kali tadi mulai menoleh satu persatu di layar. Itu sangat menakutkan, dan setelah itu kami ke kuil untuk membakar video itu.
5. –Sumire-
~Kematian seseorang yang berharga~
Kai:
Ini tentang seseorang yang pernah menjadi roadie the GazettE untuk beberapa waktu. Saat dia terlibat dalam sebuah kecelakaan dan meninggal, semua pergi ke
pemakamannya. Karena aku tak pernah mengalami sesuatu seperti itu, dengan
seseorang yang berumur sama denganku meninggal, saat aku melihat wajahnya, aku
tak bisa mengtakan apapun. Kupikir, “laki-laki yang berbicara dengan begitu
normalnya sebelumnya.... kenapa sesuatu seperti ini terjadi padanya?” dan aku
melewatinya dengan shock. Itu sangat menyakitkan untukku.
Uruha: Kakak perempuan ibuku dirawat di rumah sakit karena kanker. Aku sangat menyayanyi tanteku itu, dia seseorang yang selalu membuatku tertawa setiap kali aku mengunjunginya. Saat aku pertama kali menjenguknya dia baru dirawat dan dia masih baik-baik saja, dia mengundangku dan mengatakan, “ ayo keluar untuk merokok bareng,” dan mengatakan sesuatu seperti, “aku tak punya banyak waktu lagi,”. Saat itu sih aku belum terlalu mengerti apa itu kematian. Kunjunganku selanjutnya, dia sudah kehilangan berat badannya banyak dan mustahil tidak menyadarinya. Dan aku bertanya-tanya pada diriku sendiri sekarang, “apa yang bisa kulakukan?” tapi saat itu yang bisa kulakukan hanya menepuk-nepuk lengannya. Kulitnya kehilangan elastisitasnya. Saat itu benar-benar berat untukku.
Reita: Rumahku juga. Orang tuaku bercerai saat aku 5 tahun, dan ayahku pindah. Kakekku adalah pengganti ayahku sejak aku kecil. Dan dia selalu perduli dengan masalahku, tapi kakekku meninggal saat aku berumur 18 tahun karena serangan jantung. Saat ibuku menghubungiku dan bilang, “kakek ambruk” itu juga adalah hari latihan bandku berakhir dan aku pulang ke rumah dengan buru-buru, tapi saat aku tiba, dia sudah dingin.... setelah itu, aku menangis selama beberapa hari. Aku ingin kakekku terpesona oleh diriku yang sekarang.
Aoi: Ini adalah cerita dari saat aku masih tinggal di rumah. Temanku meninggal setelah dia menabrak mobil dengan motornya. Dia bahkan belum 17 tahun, dan aku yakin ada banyak hal menyenangkan menunggunya. Dia bahkan belum menemukan maksud hidupnya sebelum meninggal. Tidak kah ada orang yang berpikir seperti,”ayo kita mati saja”? Aku sungguh tak bisa memaafkan orang tipe seperti itu. Karena ada banyak orang di sekitarnya yang menganggap ia berharga untuk mereka, ia seharusnya tidak ingin mereka sedih.
Ruki: Saat ayahku kena serangan jantung dan ambruk, dia berkeringat dingin di seluruh tubuhnya, dan nafasnya juga lenyap. Aku tersenyum takut saat ambulan membawanya, tapi aku berpikir, “jangan mati, ayah!”. Saat aku diberitahu ibuku kena kanker payudara, aku benar-benar depresi.
Uruha: Kakak perempuan ibuku dirawat di rumah sakit karena kanker. Aku sangat menyayanyi tanteku itu, dia seseorang yang selalu membuatku tertawa setiap kali aku mengunjunginya. Saat aku pertama kali menjenguknya dia baru dirawat dan dia masih baik-baik saja, dia mengundangku dan mengatakan, “ ayo keluar untuk merokok bareng,” dan mengatakan sesuatu seperti, “aku tak punya banyak waktu lagi,”. Saat itu sih aku belum terlalu mengerti apa itu kematian. Kunjunganku selanjutnya, dia sudah kehilangan berat badannya banyak dan mustahil tidak menyadarinya. Dan aku bertanya-tanya pada diriku sendiri sekarang, “apa yang bisa kulakukan?” tapi saat itu yang bisa kulakukan hanya menepuk-nepuk lengannya. Kulitnya kehilangan elastisitasnya. Saat itu benar-benar berat untukku.
Reita: Rumahku juga. Orang tuaku bercerai saat aku 5 tahun, dan ayahku pindah. Kakekku adalah pengganti ayahku sejak aku kecil. Dan dia selalu perduli dengan masalahku, tapi kakekku meninggal saat aku berumur 18 tahun karena serangan jantung. Saat ibuku menghubungiku dan bilang, “kakek ambruk” itu juga adalah hari latihan bandku berakhir dan aku pulang ke rumah dengan buru-buru, tapi saat aku tiba, dia sudah dingin.... setelah itu, aku menangis selama beberapa hari. Aku ingin kakekku terpesona oleh diriku yang sekarang.
Aoi: Ini adalah cerita dari saat aku masih tinggal di rumah. Temanku meninggal setelah dia menabrak mobil dengan motornya. Dia bahkan belum 17 tahun, dan aku yakin ada banyak hal menyenangkan menunggunya. Dia bahkan belum menemukan maksud hidupnya sebelum meninggal. Tidak kah ada orang yang berpikir seperti,”ayo kita mati saja”? Aku sungguh tak bisa memaafkan orang tipe seperti itu. Karena ada banyak orang di sekitarnya yang menganggap ia berharga untuk mereka, ia seharusnya tidak ingin mereka sedih.
Ruki: Saat ayahku kena serangan jantung dan ambruk, dia berkeringat dingin di seluruh tubuhnya, dan nafasnya juga lenyap. Aku tersenyum takut saat ambulan membawanya, tapi aku berpikir, “jangan mati, ayah!”. Saat aku diberitahu ibuku kena kanker payudara, aku benar-benar depresi.
6. –Anata no Tame no Kono
Inochi-
~Cinta yang mengecewakan~
Reita: Oi, kenapa kau yang depresi?
Ruki: Tidak, itu hanya bagaimana seseorang akan rasakan di situasi begitu, kan? Aku tidak sedang membuat alasan, tapi saat pertama kami berkencan itu sangat pure. Setelah waktu berjalan, kami seperti....
Interviewer: Apa ini
tipe perempuan yang ingin kau refleksikan dalam lirikmu?
Reita: Kau hanya ingin membuat seseorang menangis (tertawa).
Ruki: Apa?! Tidak! Hanya saja.... gambaran pertama yang muncul padaku tentang perempuan itu adalah tangisannya. Jadi serius, jangan berpikir bahwa aku laki-laki yang buruk atau semacamnya. Itu hanya sesuatu dari masa lalu.
Aoi: Sebelum aku pergi ke Tokyo, aku sedang mengencani seorang perempuan, kami ber-LDR sekitar setengah tahun. Kami mulai sedikit-sedikit berjarak dan akhirnya putus. Seperti yang diduga, aku depresi.
Reita: Pengalamanku terjadi ketika SMA. Aku bicara pada seorang perempuan yang kusuka saat itu, dan dia bertanya padaku, “siapa yang kau suka?” kupikir mungkin dia menyukaiku juga. Setelah kusebut namanya, aku bertanya padanya, “kalau kau, siapa yang kau suka?” Dia menyebut namaku dan nama orang lain, dan kupikir, “APA?!!”. Di perjalananku pulang, aku sangat ngedown, jadi aku pulang dengan handstand.
Reita: Kau hanya ingin membuat seseorang menangis (tertawa).
Ruki: Apa?! Tidak! Hanya saja.... gambaran pertama yang muncul padaku tentang perempuan itu adalah tangisannya. Jadi serius, jangan berpikir bahwa aku laki-laki yang buruk atau semacamnya. Itu hanya sesuatu dari masa lalu.
Aoi: Sebelum aku pergi ke Tokyo, aku sedang mengencani seorang perempuan, kami ber-LDR sekitar setengah tahun. Kami mulai sedikit-sedikit berjarak dan akhirnya putus. Seperti yang diduga, aku depresi.
Reita: Pengalamanku terjadi ketika SMA. Aku bicara pada seorang perempuan yang kusuka saat itu, dan dia bertanya padaku, “siapa yang kau suka?” kupikir mungkin dia menyukaiku juga. Setelah kusebut namanya, aku bertanya padanya, “kalau kau, siapa yang kau suka?” Dia menyebut namaku dan nama orang lain, dan kupikir, “APA?!!”. Di perjalananku pulang, aku sangat ngedown, jadi aku pulang dengan handstand.
Uruha: Aku depresi saat aku dicampakan,
dan saat aku putus dengan seseorang, aku juga disiksa oleh rasa berdosa yang tak
biasa dan sangat depresi.
Kai: Ada alasan saat SMA aku kehilangan kepercayaanku pada perempuan.
Reita: Oh yang benar saja...
Kai: ?
Kai: Perempuan yang kukencani saat itu punya teman yang ingin kami putus, jadi dia mulai menyebar rumor tentang aku menyelingkuhi pacarku itu. Suatu hari, grup mantan pacarku itu, sekitar 10 orang, datang padaku dan seperti, “Apa-apaan kau??!” aku tak mengerti apa yang sedang terjadi dan bagaimana situasi berubah. Jadi yang bisa kukatakan hanya, “terserah, lakukan saja apa yang ingin kau lakukan!”
Interviewer: Kau jadi tak bisa mempercayai perempuan, dan kau akhirnya melewati titik dimana tak ada jalan kembali...
Kai: Huh???
Ke 4 member: (berbisik) Tapi itu bukan salah mantan pacarmu. Kau hanya mengada-ada...
Kai: Ya, aku menyadarinya. Aku hanya bercanda tentang seutuhnya kehilangan kepercayaan pada perempuan.
Kai: Ada alasan saat SMA aku kehilangan kepercayaanku pada perempuan.
Reita: Oh yang benar saja...
Kai: ?
Kai: Perempuan yang kukencani saat itu punya teman yang ingin kami putus, jadi dia mulai menyebar rumor tentang aku menyelingkuhi pacarku itu. Suatu hari, grup mantan pacarku itu, sekitar 10 orang, datang padaku dan seperti, “Apa-apaan kau??!” aku tak mengerti apa yang sedang terjadi dan bagaimana situasi berubah. Jadi yang bisa kukatakan hanya, “terserah, lakukan saja apa yang ingin kau lakukan!”
Interviewer: Kau jadi tak bisa mempercayai perempuan, dan kau akhirnya melewati titik dimana tak ada jalan kembali...
Kai: Huh???
Ke 4 member: (berbisik) Tapi itu bukan salah mantan pacarmu. Kau hanya mengada-ada...
Kai: Ya, aku menyadarinya. Aku hanya bercanda tentang seutuhnya kehilangan kepercayaan pada perempuan.
************************
Akhirnya~ saia punya waktu untuk ini
... *0*)o
Credit & Thanks to : http://michido.bogspot.com (English
Translation)
IndoTrans : by me (RuKira)
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteLagi dong kak, seruuuuu *^▁^*
ReplyDelete